4 Ciri Para Pendosa di Dalam Gereja

4-Perbedaan-dari-Pendosa-di-Dalam-Gereja

Oleh Charles Christian

“No perfect people allowed.”
(“Orang sempurna dilarang masuk.”)

Ini adalah motto sebuah gereja yang aku rasa menarik. Motto ini mengingatkanku bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini—termasuk juga orang-orang yang ada di dalam gereja. Jika hanya orang-orang sempurna saja yang boleh masuk ke dalam gereja, gereja akan menjadi kosong, karena tidak ada seorangpun yang dapat memenuhi syarat itu.

Namun, banyak dari kita yang sulit menerima fakta bahwa gereja berisi orang-orang yang tidak sempurna. Aku mempunyai teman-teman yang meninggalkan gereja mereka karena kekecewaan mereka terhadap orang-orang di dalamnya. Ayah dari seorang temanku bahkan tidak mengizinkan anaknya untuk terlibat terlalu banyak di dalam gereja, karena dia telah mengetahui “sifat asli” dari orang-orang yang ada di dalam gereja. Menurutnya, gereja hanya berisi orang-orang yang munafik. Bukankah itu menyedihkan?

Ketika kita baru memasuki sebuah gereja, mudah bagi kita untuk berpikir bahwa gereja hanya berisi orang-orang baik yang mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, dan membenci dosa. Namun, apakah mungkin itu karena kita melihat gereja itu dari jauh? Cobalah lihat lebih dekat, dan kita akan menyadari bahwa itu begitu berbeda dari yang kita pikirkan. Tidak ada gereja yang sempurna, karena Alkitab berkata bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Gereja berisi orang-orang yang berdosa. Ya, setiap dari kita adalah seorang berdosa.

Namun kalau begitu, mungkin kamu berpikir, kalau kita semua adalah orang-orang berdosa lalu apa bedanya mereka yang ada di dalam gereja dan mereka yang tidak ada di dalam gereja? Aku percaya para pendosa yang ada di dalam gereja menjadi berbeda karena 4 ciri berikut ini.

1. Para pendosa di dalam gereja mengakui bahwa mereka adalah pendosa

Di dalam Lukas 18:9-14, Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang orang Farisi dan dengan pemungut cukai:

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:

“Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.

Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Di dalam cerita ini ada 2 orang—yang satu adalah seorang pengajar agama yang sangat dihormati, yang lain adalah seorang pemungut cukai yang dibenci banyak orang. Namun meskipun ada perbedaan status sosial yang begitu jelas di antara mereka, yang Yesus tekankan dalam perumpamaan tersebut adalah perbedaan respons mereka. Sang pemungut cukai mengetahui dan mengakui bahwa dia adalah seorang pendosa. Di sisi lain, sang Farisi berpikir bahwa dirinya begitu baik di hadapan Tuhan. Yesus membenarkan respons sang pemungut cukai, dan berkata bahwa dia “dibenarkan Allah”.

Orang-orang Farisi yang merasa diri mereka benar telah menjadi buta dan tidak menyadari bahwa mereka adalah “orang sakit” dan membutuhkan seorang tabib (Markus 2:17; Matius 9:12-13). Dan itu adalah sesuatu yang berbahaya yang beberapa dari kita—bahkan yang ada di dalam gereja—dapat jatuh jika kita tidak berhati-hati.

Apakah kita menyadari betapa dalamnya kita telah jatuh di dalam dosa dan maukah kita datang kepada Tuhan dengan pertobatan yang sepenuh hati?

2. Para pendosa di dalam gereja mengandalkan Tuhan

Para pendosa di dalam gereja percaya kepada Tuhan dan tahu bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri—hanya Tuhan satu-satunya yang dapat menyelamatkan mereka.

Kita hidup di dalam kebergantungan kepada Tuhan, yang juga berarti jujur dalam mengungkapkan pergumulan-pergumulan terdalam dan tergelap kita kepada-Nya dan senantiasa datang kepada Tuhan untuk memohon pertolongan dan pengampunan-Nya.

St. Teresa dari Avila, seorang biarawati Spanyol di abad ke-16, pernah berdoa kepada Tuhan dengan sebuah kejujuran yang luar biasa: “Oh Tuhan, aku tidak mengasihi-Mu, aku bahkan tidak ingin mengasihi-Mu, tapi aku ingin untuk punya keinginan untuk mengasihi-Mu!”

Apakah kita mengungkapkan isi hati kita dengan jujur kepada Tuhan dan mengandalkan Dia setiap hari?

3. Para pendosa di dalam gereja berjuang melawan dosa setiap hari

Kita tidak imun terhadap dosa. Kita masih dapat jatuh ke dalam dosa, namun kita terus kembali dan bertobat, dan terus berjuang melawan dosa. Ini bukanlah sebuah perjuangan yang mudah. Tuhan memperingatkan kita untuk berjaga-jaga, karena lawan kita, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8).

Hanya ketika kita mengandalkan Tuhan dan terus dekat dengan-Nya, kita dapat mengalahkan godaan-godaan yang ada dalam hidup kita sehari-hari. Dan setiap kali kita jatuh, kita dapat—dengan anugerah Tuhan—bangkit kembali.

Apakah kita berjuang melawan dosa setiap hari dan meminta kekuatan daripada Tuhan untuk melepaskan dosa-dosa kita?

4. Para pendosa di dalam gereja mengasihi pendosa-pendosa lainnya

Para pendosa di dalam gereja tahu bahwa Tuhan mengasihi pendosa-pendosa lainnya sama seperti Dia mengasihi kita. Dan karena Tuhan mengasihi pendosa-pendosa lainnya, kita juga mengasihi mereka. Kita tidak menghakimi kesalahan mereka atau mengabaikan mereka. Namun, kita berdoa untuk mereka, mengingatkan mereka di dalam kasih, dan membantu mereka untuk kembali ke jalan yang benar dan menjadi orang yang lebih baik.

Apakah kita mengasihi sesama kita seperti Tuhan mengasihi kita?

Penulis Morton Kelsey berkata: “Gereja bukanlah museum untuk orang-orang kudus tapi rumah sakit untuk para pendosa.” Bukankah benar demikian? Tapi jangan berhenti sampai di sana. Karena apa yang telah Yesus lakukan, kita bukan hanya para pendosa di dalam gereja, kita adalah para pendosa yang telah diselamatkan di dalam gereja.

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. Barnabas A
    Barnabas A says:

    Masalah yg dihadapi banyak org, baik si jemaat maupun rekan yg akan diajak ke gereja. Thanks utk sharingnya.. GBU

  2. benedikta yuliandini
    benedikta yuliandini says:

    waw…..waaw….luar biasa trimakasih artikel nyaaa.. sangat sangat sangat sangat memberkati dan membangun. Jesus bless us forever and ever

  3. Thomas Crawford
    Thomas Crawford says:

    Jemaat seharusnya diisi dengan orang-orang yang telah percaya, bukan orang-orang yang menganggap diri Kristen karena keturunan jesmani atau ikut upacara dan adat gereja. Orang-orang yang telah percaya sudah suci dan sanggup hidup suci … Alasan jemaat-jemaat Tuhan sering mengecewakan orang karena 1) ada orang yang menjadi anggota yang belum kudus (tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus) dan 2) orang-orang kudus yang menjadi anggota masih hidup secara duniawi bukan sebagai orang yang telah dikuduskan.
    1 Korintus 1:2
    kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
    Filipi 1:1
    Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.
    Efesus 1:1
    Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.
    1 Korintus 3:1
    Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.

  4. korintus
    korintus says:

    Ini,sebenarnya peringatan untuk mengenal diri kita siapa,kita hanya debu yang terjadi tidak pantas menerima hal demikian,semoga Tuhan memberkati.

  5. meldy
    meldy says:

    yang disebut pendosa yaitu apabila kita sendiri menyatakan pengakuan kepada Tuhan tentang keberdaan hidup kita yang selalu malakukan dosa, karena dengan alasan apapun setiap manusia dalam tindakannya, rancangan2nya baik atau buruk tidakkan mampu bersembunyi dari balik mata Tuhan yang sangat dan maha tajam, dan yang disebut orang kudus hanyalah “Tuhan yang menilainya” oleh sebab itu kita sebagai manusia ciptaannya (sdr2 dan saya) jangan merasa kudus kalau tidak mampu melakukan kehendak Tuhan, tetapi tetaplah berpengharapan kepada Tuhan sebagai sumber berkat pokok keselamatan.

  6. Bobby Purba
    Bobby Purba says:

    Mantap…
    Penulis Morton Kelsey berkata: “Gereja bukanlah museum untuk orang-orang kudus tapi rumah sakit untuk para pendosa.” Bukankah benar demikian? Tapi jangan berhenti sampai di sana. Karena apa yang telah Yesus lakukan, kita bukan hanya para pendosa di dalam gereja, kita adalah para pendosa yang telah diselamatkan di dalam gereja.

  7. andre hong
    andre hong says:

    Artikel yang sangat memberkati, tatkala kehidupan gereja sebagaimana yang di kemukakan penulis benar adanya kita adalah pendosa tetapi sebagian didalam hati jemaat kadang mengaburkan, sehingga tatkala berbicara dan bertindak seakan akan tumbuh yang namanya kesombongan rohani merasa paling benar, kalau seperti itu kadang aku meninggalkan pembicaraan makasih GBU

  8. Lenny Rennati
    Lenny Rennati says:

    Syalom…
    terima kasih artikelnya yg sangat memberkati dan mengingatkan saya selalu utk tidak meninggikan diri…

  9. Amazone
    Amazone says:

    Keadaan gereja sekarang banyak yg tidak mengajarkan tentang INJIL YANG BENAR, ayat Alkitab memang digunakan tetapi sepotong-sepotong dan ditafsirkan menurut pengertian ilmiah dan ujung-ujungnya untuk kepentingan diri sendiri atau untuk kepentingan gereja itu sendiri bukan untuk KEPENTINGAN KRISTUS, Firman Tuhan jarang tentang DOSA, takut jemaat bosan dan pergi, jadi dicari Firman Tuhan yang sedap didengar yaitu BERKAT, jadi kapan Jemaat itu BERTOBAT jika tentang dosa diabaikan, mulailah dgn menerima Pengajaran tentang INJIL YANG BENAR akan membawa kita kepada PERTOBATAN dan kepada IMAN YG BENAR juga

  10. Yahna
    Yahna says:

    Syalom…..
    Trima ksih,artikel ini membangun dan menguatkan sya kembali,utk tdk berpikir sma sprti org Farisi. Luar Biasa God Bless…

  11. Ike
    Ike says:

    Thanks Utk artikelnya… Kadang kita tidak menyadari kejujuran hati kita kepada TUHAN

  12. Susanty paulina
    Susanty paulina says:

    Semoga kita tidak menjual nama tuhan hanya sekedar agar orang percaya kepada kita, ada orang mengaku sebagai hamba tuhan, tapi dia juga selalu berbohong,

  13. Santoso
    Santoso says:

    Kiranya Tuhan memberikan kemampuan lebih untuk kita saling mengasihi, saling mengampuni,saling menasehati,saling mendahulukan kasih dlm segala tindakan kita….dalam nama Yesus penuhi kami dengan Roh Kudus MU ya Bapa…amin

  14. Santoso
    Santoso says:

    Yesus baik selamanya….Kiranya Tuhan memberikan kemampuan lebih untuk kita saling mengasihi, saling mengampuni,saling menasehati,saling mendahulukan kasih dlm segala tindakan kita….dalam nama Yesus penuhi kami dengan Roh Kudus MU ya Bapa…amin

  15. Gema Novianti Sihombing
    Gema Novianti Sihombing says:

    Luar Biasa…sangat memberkati. Sering sekali merasa seperti yg dikisahkan dalam artikel ini. Semoga Tuhan senantiasa memberkati pendosa dalam gereja seperti saya

  16. DJ
    DJ says:

    No 4, benarkah?
    Kenyataannya malah para pendosa ini lupa kalau mereka pendosa dan malah sibuk mengurusi dosa pendosa lain yang dianggap “lebih berdosa”, apalagi jika dosa mereka diketahui orang gereja. Mendadak beberapa pendosa menjadi orang suci dan sibuk menghakimi.

  17. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Terima kasih atas dimuatnya artikel ini yang dapat menambah wawasan pengetahuanku di dalam mengilhami sebagi seorang kristen yang sejati tidak menunjukan sifat2 yang munafik didalam gereja seperti yang termuat dalam artikel ini, Gbu, Amin

  18. windy
    windy says:

    Terberkati sama.kata2 St.teresa sang biarawati.”Oh Tuhan, aku tidak mengasihi-Mu, aku bahkan tidak ingin mengasihi-Mu, tapi aku ingin untuk punya keinginan untuk mengasihi-Mu!”
    Ajarku Tuhan lebih ingin untuk mengasihiMu.

  19. ham milikMu
    ham milikMu says:

    Tuhan, ampuni aku. seharusnya aku menghakimi diriku sendiri. Limpahkan kasih dan kuasa Mu kepada Our Daily Bread Ministries, kiranya pakai terus dengan lebih heran lagi untuk kemuliaan nama Mu, amen.

  20. Dan
    Dan says:

    @Thomas Crawford Anti Kristus. Doktrin Kristus dirusak iblis, hebat iblis berhasil masuk ke beberapa aliran gereja dan merusak doktrin dasarnya. Selamat datang neraka. Sampai kekudusan orang pun dihina, saya ini ahli kitab, saya tidak akan berdebat dengan pengikut iblis, sebut nama Dan, pasti si iblis tau siapa saya. Semoga jemaatNya yg benar tetap kuat memegang ajaran Kristus yg sesuai dengan doktrin di Alkitab/Bible. Amin

  21. Dan
    Dan says:

    Saya minta maaf kepada admin warungsatekamu dan pembaca warungatekamu atas tulisan-tulisan saya yg keras. Anti Kristus akan lahir dari aliran-aliran gereja yg mengubah doktrin dasar yg Tuhan Yesus ajarkan. Dalam 2 Korintus 11 : 13-14 tertulis ‘Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang’. Saya terkejut baca komentar @Thomas Crawford Anti Kristus yg menghina kekudusan yg telah Tuhan Yesus berikan dan menghakimi kekudusan itu. Saya berjanji akan menulis secara lengkap doktrin Tuhan Yesus dalam buku gratis. Saya sengaja menuliskan penjelasan-penjelasan di kolom komentar tujuannya supaya saya bisa tau respon orang-orang Kristen terhadap kebenaran firmanNya. Bukan saya memancing permusuhan, saya hanya mempelajari sejauh mana orang Kristen memiliki iman yg benar. Seperti kemarin ada orang yg mengajak debat gara-gara dia percaya orang Kristen selamat hanya karena iman tanpa perbuatan sesuai dengan doktrin Martin Luther. Saya juga aminkan doktrin Martin Luther, keselamatan yg Tuhan Yesus janjikan bagi yg memiliki iman. Apakah ketika Tuhan Yesus langsung menaikkan orang tersebut ke sorga setelah bertobat? sedangkan mungkin saja umur orang tersebut masih ada di dunia. Ini yg saya sebut Kristen diselamatkan karena iman yg berisi, jadi setelah orang kristen tersebut menerima keselamatan, maka orang Kristen wajib mengisi imannya dengan perbuatan-perbuatan kasih yg Tuhan Yesus ajarkan. Seandainya orang kristen tersebut setelah menerima kristus tidak menjalankan kasih, iman orang itu iman yg kosong. Saya berikan perumpamaan tentang garam. Jika garam itu hanya berbentuk butiran garam ternyata setelah dirasakan di mulut tidak asin, apakah sang juru masak akan tetap masukkan garam itu ke kuali, pasti garam yg tidak asin itu akan dibuang. Seperti itulah juga iman, kalau iman tanpa perbuatan itu kosong. Tuhan Yesus tidak mau menerima manusia dengan iman kosong. Sekali lagi saya minta maaf gunakan warungsatekamu ini sebagai alat untuk mengumpulkan informasi-informasi tentang sejauh mana keimanan Kristen. Setelah saya terima dan pelajari ternyata luar biasa, orang Kristen dalam penderitaan pun masih berharap dengan pertolongan Tuhan, orang Kristen dalam kesedihan kematian pun masih bersyukur kepada Tuhan. Saya jadi tau alasan Tuhan Yesus memberi Anugrah keselamatan buat bangsa-bangsa non israel, ternyata iman-iman terbaik datang dari bangsa-bangsa non israel. Saya lagi fokus pelajari doktrin-doktrin di dunia, jadi saya belum bisa nulis buku, Tuhan Yesus ingin petakan dimana lumbung-lumbung iman untuk kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya. Sekarang dalam masa persiapan, sebenarnya masanya 1000 tahun sejak Martin Luther menerima koreksi iman yg benar. Sekarang masuk sekitar 500tahunan lagi menuju hari kedatangan Tuhan Yesus. Jadi sekarang mempersiapkan tempat, titik, serta pembangunan kota-kota kudus. Saya harapkan kita orang-orang Kristen pegang Alkitab/Bible sebagai sumber iman yg benar, apapun gereja yg saudara-saudari diami tetaplah pedoman iman itu Alkitab/Bible, jika pendeta katakan A, maka saudara-saudari wajib buka Alkitab/Bible minta kuasa Roh Kudus cari kebenaran firman yg dikatakan pendeta itu. Kerajaan Tuhan dan kebenaranNya itu dicari karena isi Alkitab/Bible itu sebahagian besar perumpamaan jadi tidak tersedia di depan mata, jadi carilah. Sekali lagi saya minta maaf buat admin warungsatekamu telah buat kegaduhan di website ini. Saya akan mundur dari warungsatekamu ini, karena informasi yg saya butuhkan sudah lumayan banyak untuk saya laporkan. Semoga kita semua berhasil menemukan iman yg berisi, Tuhan Yesus mengasihi anak-anakNya yg bertekun dalam iman yg benar. Tuhan Yesus memberkati

  22. Daniel
    Daniel says:

    Bila nama Yesus di beritakan dan salibNya di ceritakan pastilah semua orang akan di selamatkan…karna bercerita tentang Yesus dan salibNya, bercerita tentang semua orang yg berdosa dan si selamatkan,,,,

  23. john gatasi
    john gatasi says:

    jangan terlalu banyak komentar.Percaya Yesus dengan sepenuh Hati dan lakukan firman dengan berbuat kasih bagi sesama itu yang perlu.kristen adalah label yang diberikan negara kepadamu tetapi jadilah pengikut Yesus yang setia dan taat kepadaNYA Than`ks gbu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *