Pembawa Kasih
Kamis, 12 Mei 2016
Baca: Yohanes 3:9-21
3:9 Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?”
3:10 Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
3:11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. —Yohanes 3:17
Dalam pelayanan saya sebagai pembina rohani, terkadang saya diminta untuk menolong seseorang dalam pergumulannya. Saya merasa senang bisa membantu mereka, dan kenyataannya, sayalah yang belajar banyak dari mereka. Contohnya ketika seorang petobat baru yang jujur berkata kepada saya dengan pasrah, “Saya rasa lebih baik tidak membaca Alkitab. Semakin banyak saya tahu tentang apa yang Allah harapkan dari diri saya, saya justru semakin menghakimi orang lain yang tak berperilaku seperti yang tertulis dalam Alkitab.”
Mendengar itu, saya sadar bahwa saya ikut bertanggung jawab terhadap sikap menghakimi yang tertanam dalam dirinya. Dahulu, salah satu hal yang pertama-tama saya ajarkan kepada para petobat baru adalah daftar perilaku tertentu yang tidak boleh lagi mereka lakukan sebagai orang percaya. Dengan kata lain, saya lebih menuntut mereka untuk “menampilkan sikap selayaknya orang Kristen” daripada menunjukkan kasih Allah kepada mereka dan membiarkan Roh Kudus berkarya mengubah hidup mereka.
Namun sekarang saya semakin memahami Yohanes 3:16-17. Setelah Yesus mengundang manusia untuk percaya kepada-Nya di ayat 16, Dia berkata: “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Yesus tidak datang untuk menghakimi kita. Akan tetapi, dengan memberikan daftar perilaku yang harus diikuti oleh para petobat baru, saya justru mengajari mereka untuk menghakimi diri sendiri, sehingga pada akhirnya mereka terjebak dalam sikap menghakimi orang lain. Ingatlah bahwa kita diutus Allah bukan untuk menghakimi, melainkan menjadi pembawa kasih dan rahmat Allah. —Randy Kilgore
Bapa, ajarku untuk tidak menghakimi sesamaku hari ini. Ajari aku agar benar-benar memahami hal itu hingga aku semakin serupa dengan Kristus.
Jika Yesus tidak datang untuk menghakimi dunia, kita pun tidak patut melakukannya!
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 15-16; Yohanes 3:1-18
Amin.
Trimakasih Tuhan Yesus, kiranya kami bs seperti yg kau kehendaki. Amin
amin…
trimakasih Tuhan buat sapaan FirmanMu pagi hari ini. amin
Makasih Tuhan buat firmanMu semoga ak dapat menyebarkan kasih yang daripadaMu hari ini
Ternyata selama ini saya jg bgtu. Ampuni saya Tuhan dan terima kasih untuk Firman-Mu yg sempurna ini.
saya tertemplak dg sate hari ini.bagus bgt thank you saya bertobat juga dari menghakimi org lain
Terimakasih utk firmanMu pagi ini Tuhan, mampukan saya berperilaku sesuai dgn yg Engkau kehendaki , amin.
ajari anakmu ini Tuhan untuk tidak menghakimi amin.
Jadilah kehendak-Mu
Trmks, sangat memberkati. Solideo gloria
Ketika kita menyibukkan diri untuk menghakimi sikap dan tindakan orang lain, kita kehilangan kesempatan untuk mengasihi mereka.
Namun sekalipun demikian, kita tetap suka melakukannya, karena hal ini menyuapi ego kita yg haus minta diakui dan ditinggikan karena kita merasa belum cukup dikasihi.
Orang yang sungguh-sungguh menyadari betapa banyaknya dosanya namun Tuhan tetap menerima dan mengasihinya, tidak akan terlalu terusik dengan kelemahan-kelemahan orang lain.
Yoh. 3:17 | “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Selamat mengasihi di dalam Kristus
——-
NGUPI PAGI ☕️☕ BERSAMA TUHAN | 1 Yohanes 3:9-21
#AyoSaatTeduh “Akrab dengan Tuhan. Mengalami Tuhan setiap hari. Hidup memuliakan Tuhan.”
Tuhan, aku tau aku ga pantes untuk menyindir wanita itu. tapi Tuhan, jujurrrrr aku ga bisaaaa lihat papah ku disakiti dengan cara seperti ini, ah Tuhan Kau pasyi mengerti maksud ku, dan pergumulan ku.
belajar untuk jadi lebih baik tapi tidak menghakimi org lain.
amin
thank jesus….ats pengorbananmu di kayu salib
Terima atas renungan paginya yang dpt membangun iman rohani umatnya.
Great witnesses. God bless.
Saya tertarik dari ayat 19 dam 20 diatas, bahwa tiap manusia yg tidak dtg kpda terang berada dalm HUKUMAN, hanya karena TERANG Kristus kita tahu betapa GELAP dan JAHAT perbuatan kita, kalau kita merasa kita adalah orang yg baik mungkin kita belum masuk kedalam terang itu, jika kita sudah dalam terang maka kita juga tidak akan MENGHAKIMI sesama krna kita tahu sama seperti yg kita lakukan dulu dlm gelap itulah yg diperbuatnya. Mari MASUK ke dalam terang itu !
Terima kasih
puji tuhan
Amin!
Aku suka neh, humble bgt like this, acung jempol kita merasa dikasih bukan di hakimi heheheheee
terjemahannya kurang bagus nih…. banyak makna yg hilang.