Oleh Sherrill Wesley
Pernahkah kamu terjebak dalam perangkap suka membanding-bandingkan? Aku pernah, bahkan sering.
Seiring aku tumbuh dewasa, aku sering dibandingkan dengan saudari kembarku. Meski kami tidak kembar identik, tapi penampilan, karakter, talenta, dan jalan hidup yang kami pilih sering menjadi bahan perbandingan bagi orang lain.
Lanjut baca...
Oleh Yang Ming
Hatiku bergetar saat melihat deretan email masuk. Ketakutan terbesarku terwujud. Lamaran kerjaku untuk bergabung di kelompok seni internasional ditolak. Sepuluh bulan terakhir upayaku mencari kerja selalu buntu dan menyerah rasanya jadi pilihan yang baik.
Lanjut baca...
Oleh Olive Bendon, Jakarta.
Masa kanak-kanak adalah masa–masa yang menyenangkan. Saat–saat keseharian lebih banyak dihabiskan dengan bermain tanpa beban. Sayangnya, itu tak berlaku bagi Aren yang hingga umur 9 tahun, tak bisa bebas berlarian dan bermain seperti teman–temannya. Baginya, tak ada cerita pulang ke rumah dengan baju basah oleh keringat. Tak pernah pula ia menerima omelan karena pulang terlambat sebab keasikan bermain di luar rumah.
Lanjut baca...
Oleh Yosheph Yang, Korea Selatan
Tahun 2020 merupakan tahun yang spesial bagiku. Aku menyelesaikan studi pascasarjanaku di Korea Selatan dan mendapat pekerjaan pertamaku. Ketika melihat kembali dan merenungkan bagaimana Tuhan memimpin jalanku hingga aku mendapatkan pekerjaan ini, sungguh aku berterima kasih atas pimpinan-Nya dalam hidupku.
Lanjut baca...
Oleh Fandri Entiman Nae, Manado
Kesempatan adalah sesuatu yang tidak selalu ada. Beberapa dari kita berupaya mencarinya, mungkin mati-matian, lalu pada saat kita mendapatkannya, kita “melahapnya”. Namun anehnya, pola seperti itu tidak selalu terjadi. Ada momen ketika sejumlah kesempatanlah yang terlihat menawarkan diri kepada kita.
Lanjut baca...
Oleh Meista Yuki Crisinta, Tangerang
Aku sempat merasakan kekosongan di masa-masa menjelang Natal beberapa tahun terakhir ini. Aku terlibat di berbagai acara gereja, tetapi yang kurasa bukan sukacita. Aku bosan menjadi panitia, pemusik, mengiringi paduan suara dan segudang aktivitas lainnya. Momen Natal yang seharusnya menjadi saat-saat reflektif malah jadi terasa hambar.
Lanjut baca...
Oleh Alvin Nursalim, Jakarta
Sang bapak terlihat lelah, namun semangatnya tidak hilang. Dia mengambil nasi bungkus yang dibelinya di warung di depan rumah sakit dan mencuri waktu untuk makan di samping tempat tidur anaknya. Ketika anaknya mengerang kesakitan, dia dengan sabar mengucapkan kata-kata penyemangat sembari mengelus tangan sang anak.
Lanjut baca...
Oleh Antonius Martono
Aku menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat sejak SMA. Sekarang sudah 10 tahun berlalu sejak kejadian itu. Aku merasa dalam waktu 10 tahun itu pribadiku telah diubahkan oleh Tuhan. Aku yakin akan hal itu. Sampai suatu hari, aku datang ke sebuah pertemuan dengan teman-teman SMA-ku dan mulai meragukannya.
Lanjut baca...
Oleh Matthew Geddes
Setelah beberapa malam kurang tidur, aku kembali ke depan komputerku dan menyiapkan hariku. Aku duduk di lantai dasar. Gelap dan dingin. Aku merasa lelah. Kupikir aku butuh satu atau dua cangkir kopi.
Lanjut baca...