Mari Masuk
Rabu, 9 Maret 2016
Baca: Ibrani 10:19-25
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh. —Ibrani 10:22
Rumah Jenny terletak di tepi jalan kecil yang menyusuri pedesaan. Pada jam-jam sibuk, jalan kecil itu sering dilalui para pengendara yang ingin menghindari jalan besar dan lampu lalu lintas. Beberapa minggu lalu, sejumlah pekerja datang untuk memperbaiki jalan kecil yang sudah rusak parah itu. Mereka membawa pembatas-pembatas berukuran besar dan rambu-rambu bertuliskan “Dilarang Masuk”. “Semula saya khawatir saya tidak akan dapat mengeluarkan mobil sampai jalan itu selesai diperbaiki,” kata Jenny. “Namun setelah membaca lagi rambu-rambu itu dengan lebih saksama, saya baru menyadari bahwa yang tertulis sebenarnya, “Dilarang Masuk: Akses Hanya Bagi Penghuni”. Tidak ada penghalang atau pembatas yang mengharuskan saya berputar arah. Saya berhak masuk dan keluar kapan saja karena saya tinggal di sana. Saya merasa sangat diistimewakan!”
Dalam Perjanjian Lama, akses kepada Allah dalam Kemah Pertemuan dan Bait Suci sangatlah dibatasi. Hanya imam besar yang dapat masuk melewati tabir dan memberikan persembahan di Tempat Maha Kudus, sekali saja dalam setahun (Im. 16:2-20; Ibr. 9:25-26). Namun tepat pada saat Yesus mati, tabir Bait Suci pun terbelah dua dari atas sampai ke bawah, sebagai tanda bahwa pembatas yang menghalangi manusia dengan Allah telah dimusnahkan untuk selama-lamanya (Mrk. 15:38).
Karena pengorbanan Kristus bagi dosa-dosa kita, semua orang yang mengasihi dan mengikut Dia dapat datang kepada Allah kapan saja. Dia telah membukakan jalan bagi kita. —Marion Stroud
Tuhan, terima kasih karena Engkau telah membayar harga yang begitu besar agar aku dimampukan untuk langsung masuk menghadap Engkau!
Jalan menuju ke takhta Allah selalu terbuka.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 8-10; Markus 11:19-33
Hanya Yesus satu2nya jalan keselamatan. Amin.
Terima Kasih Tuhan buat setiap berkat yg Engkau berikan, Amin
Terima kasih Tuhan atas berkat dan kasih karunia yang selalu Engkau limpahkan atas kami. Haleluya.
Terima kasih Tuhan atas berkat dan kasih karunia yang selalu Engkau limpahkan atas kami. Haleluya.
Terimakasih Tuhan, Engkau selalu membuka jalan buat kami untuk datang kepadamu.Amin
terima kasih Yesus untuk segala pengorbanan Mu.
tuhan terima kasih atas berkat Mu hari ini,dan Engkaulah satu satu Nya jalan keselamatan
Terimakasih Tuhan.. Telah menerimaku masuk hadiratMU..
Terima kasih Tuhan Yesus, karena lewat Engkau hamba boleh bebas merasakan hadirat Tuhan tanpa dibatasi oleh apapun.
terima kasih Tuhan Yesuuuusss.
Haleluyah amin
Terima kasih TUHAN Yesusku.
Terima kasih Tuhan Yesus kerana selalu membuka jalan buat kami..Amen.