Allah Kita yang Pencemburu
Rabu, 4 November 2015
Baca: 2 Korintus 11:1-4
11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku!
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. —Keluaran 34:14
Pada tahun 2014, seorang peneliti dari Universitas California memakai boneka anjing untuk menunjukkan bahwa binatang bisa merasa cemburu. Sang dosen, Christine Harris, meminta pemilik anjing untuk menunjukkan perhatian pada sebuah boneka anjing di depan anjing peliharaan mereka. Ia mendapati bahwa 75 persen anjing peliharaan itu jelas terlihat cemburu. Beberapa anjing berusaha mencari perhatian dengan menyentuh atau menyenggol pemiliknya. Yang lain berusaha menyela di antara pemiliknya dengan boneka itu. Ada juga anjing yang bereaksi keras dengan menyambar boneka yang dianggap sebagai saingannya itu.
Rasa cemburu pada anjing tampak menggemaskan. Rasa cemburu pada manusia dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan yang kurang terpuji. Namun, seperti yang diingatkan oleh Musa dan Paulus, ada bentuk kecemburuan lain yang secara indah menggambarkan isi hati Allah.
Saat menulis kepada jemaat di Korintus, Paulus berkata, “Aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi” (2Kor. 11:2). Ia tidak ingin mereka “disesatkan dari kesetiaan [mereka] yang sejati kepada Kristus” (ay.3). Kecemburuan semacam itu mencerminkan isi hati Allah, ketika Dia menyatakan kepada Musa lewat Sepuluh Perintah-Nya, “Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu” (Kel. 20:5).
Kecemburuan Allah tidaklah seperti perasaan cinta kita yang berpusat kepada diri sendiri. Isi hati Allah mengungkapkan kerinduan-Nya yang besar untuk melindungi umat yang telah diciptakan dan diselamatkan-Nya. Dia menjadikan dan menyelamatkan kita agar kita mengenal dan menikmati Dia selamanya. Adakah yang kita perlukan lagi, selain daripada Allah yang begitu rindu—dan cemburu—untuk membahagiakan kita? —Mart DeHaan
Bapa, tolong aku menjauhkan apa saja yang mengalihkanku dari-Mu, agar aku dapat selalu menikmati Engkau dan juga rencana-Mu bagiku.
Allah mengasihi setiap pribadi seolah-olah hanya kita sendirilah yang dikasihi oleh-Nya. —St. Agustinus
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 32-33; Ibrani 1
amin. terpujilah Tuhan
Yah Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang bertahta didalam kerajaan surga,kami mengucap syukur dan beterima kasih kepadamu atas segala kasih setiamu yang engkau telah berikan didalam kehidupan keluarga kami,tuntun dan pimpinlah jalan kehidupan kami kami Yah Allah, agar kami jangan tersesat di perjalanan hidup kami, didalam nama Tuhan Yesus, kami mnyerahkan seluruhn hidup kami kepadamu, terpujilah namamu bapa disurga, Amin,.
terpujilah TUHAN, trima kasih untuk berkat Mu pagi ini…
aku merasakan kasih Tuhan dalam pemeliharaan atas hidupku..Dia lembut..empati..dan tidak pernah membiarkan dan meninggalkanku..semoga yg kurasakan juga kamu rasakan sahabatku..Gbu..
Sediakanlah waktu u/ beribadah kepada Tuhan Yesus terleBih u/ bersyukur atas berkat yg senantiasa ia limpahkan kpd kita. Amin Tuhan berkati
memang dalam Alkitab tertulis bahwa Allah adalah Allah yang cemburu. namun saya lebih suka dalam renungan kali ini lebih menjelaskan bahwa Allah sangat sangat mengasihi kita.
blajar Untuk Selalu fokus pada Tuhan
Puji Allah Bapa Putra, Puji Allah Roh Kudus,
Amin.
Amin Terpujilah nama Tuhan
puji Tuhan