Nilai Satu Jiwa

Sabtu, 5 Oktober 2013

Nilai Satu Jiwa

Baca: Lukas 15:1-10

Siapakah . . . yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? —Lukas 15:4

Hanya beberapa jam sebelum Kim Haskins mengikuti upacara kelulusannya dari SMA, suatu kecelakaan mobil merenggut nyawa ayahnya dan mengakibatkan Kim dan ibunya masuk rumah sakit. Keesokan harinya, Joe Garrett, kepala sekolah SMA itu, menjenguknya di rumah sakit dan berkata bahwa mereka ingin melakukan sesuatu yang khusus untuknya di sekolah. Artikel surat kabar The Gazette (Colorado Springs) yang ditulis oleh James Drew menggambarkan besarnya kasih dan dukungan yang diberikan para guru, pegawai administrasi, dan teman-teman sekelas Kim kepadanya. Beberapa hari kemudian, mereka yang begitu tersentuh dengan kehilangan yang Kim alami itu memenuhi aula sekolah untuk suatu upacara kelulusan yang khusus diadakan baginya.

Garrett berkata, “Dalam dunia pendidikan kita berbicara tentang prinsip ‘tidak boleh ada murid yang tertinggal’. Dalam dunia militer, ada prinsip ‘tidak boleh ada prajurit yang tertinggal’. Hari ini, kita menyatakan bahwa ‘tidak boleh ada lulusan yang tertinggal.’”

Yesus menekankan pentingnya nilai setiap orang bagi Allah dengan tiga kisah tentang sesuatu yang hilang—domba, dirham, dan anak (Lukas 15). Dalam setiap kisah itu, seseorang telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Saat ditemukan kembali, para sahabat dan tetangga pun diundang untuk bersukacita bersama dan merayakannya.

Maksud kisah-kisah itu sangat jelas: Kita semua sangat berharga bagi Allah, yang menawarkan kepada kita pengampunan dan hidup baru melalui Kristus. Dan dengan setia Dia mencari kita dalam kasih dan kemurahan-Nya. Ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat (ay.7). —DCM

Aku terhilang tetapi Yesus menemukanku—
Dia temukan aku domba yang tersesat,
Memelukku dengan tangan kasih-Nya,
Tuntunku kembali ke dalam jalan-Nya. —Rowley

Nilai diri kita diukur menurut apa yang telah Allah perbuat untuk kita.

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *