Siapa Nama Anda?
Sabtu, 4 Februari 2023
Baca: Rut 1:3-8,15-21
1:3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.
1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
1:5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
1:7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
1:8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: “Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
1:15 Berkatalah Naomi: “Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.”
1:16 Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”
1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
1:19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: “Naomikah itu?”
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. [ ] —Rut 1:20
Setelah suaminya meninggal dunia, Jen menikah lagi. Anak-anak suaminya yang baru tidak pernah menerimanya. Sekarang setelah suami keduanya itu juga meninggal dunia, anak-anaknya makin membenci Jen karena ia masih tinggal di rumah masa kecil mereka. Suami Jen tidak meninggalkan banyak warisan untuknya, tetapi anak-anaknya menuduh Jen telah mencuri warisan mereka. Dapat dimengerti jika situasi ini membuat Jen putus asa dan merasakan kepahitan.
Dalam Alkitab diceritakan bahwa suami Naomi membawa keluarganya pindah ke Moab, lalu ia serta kedua anak lelakinya meninggal di sana. Bertahun-tahun kemudian, Naomi kembali ke Betlehem dengan tangan kosong, dan hanya bersama Rut, menantunya. Kota kecil itu menjadi gempar dan penduduknya bertanya-tanya, “Naomikah itu?” (Rut 1:19). Naomi menyatakan bahwa mereka tidak lagi patut menyebutnya dengan nama itu, yang berarti “menyenangkan”. Sebaliknya, ia sepatutnya dipanggil “Mara”, yang artinya “pahit”, karena “dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong Tuhan memulangkan aku” (ay.20-21).
Mungkinkah kamu juga merasa seharusnya kamu menyandang nama “pahit”? Bisa jadi kamu telah dikecewakan teman, ditentang oleh keluarga, atau mengalami kemerosotan dalam kesehatan. kamu merasa berhak mendapat yang lebih baik, tetapi hal itu tidak terjadi. Karena itu, sekarang kamu merasa pahit.
Naomi kembali ke Betlehem dengan perasaan pahit, tetapi ia tetap pulang kembali. kamu juga bisa “pulang kembali”. Kembalilah kepada Yesus, keturunan Rut, yang lahir di Betlehem. Temukanlah kelegaan dalam kasih-Nya.
Pada waktunya, Allah mengganti kepahitan Naomi dengan sukacita, karena rencana Allah yang sempurna terwujud dalam hidupnya (4:13-22). Allah juga sanggup mengganti kepahitan kamu. Datanglah kepada-Nya. —Mike Wittmer
WAWASAN
Kisah Rut, yang merupakan nenek moyang Daud, raja terbesar Israel (Rut 4:18-22), diawali dengan kakek buyut Elimelekh yang memindahkan keluarganya ke Moab untuk menghindari kelaparan (1:1-2). Elimelekh hidup “pada zaman para hakim memerintah” (ay.1). Meski tidak dijelaskan persis waktunya, tetapi yang pasti berada dalam periode tiga ratus tahun (sekitar 1380–1050 SM) antara kematian Yosua (Yosua 24:29) dan awal pemerintahan Saul sebagai raja (1 Samuel 13:1). Itulah masa yang marak dengan ketidakstabilan politik, kemerosotan moral, dan penyembahan berhala rohani (Hakim-Hakim 2:10-13; 3:5-6), masa ketika “setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri” (17:6; 21:25). —K.T. Sim

Nama apa yang menggambarkan situasi kamu? Apa artinya bagi kamu menghayati nama yang menggambarkan diri kamu sekarang dalam Yesus?
Bapa, aku kembali untuk menemukan kelegaanku dalam Putra-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 34-35; Matius 22:23-46