Seruan Iman

Jumat, 19 Februari 2016

Seruan Iman

Baca: Habakuk 3:16-19

3:16 Ketika aku mendengarnya, gemetarlah hatiku, mendengar bunyinya, menggigillah bibirku; tulang-tulangku seakan-akan kemasukan sengal, dan aku gemetar di tempat aku berdiri; namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan, yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.

3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,

3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).

Sekalipun pohon ara tidak berbunga . . . aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN. —Habakuk 3:17-18

Seruan Iman

Kabar itu membuat mati rasa. Air mata yang mengalir deras tak lagi dapat ditahannya. Benaknya dipenuhi dengan banyak pertanyaan dan ketakutan nyaris menenggelamkan dirinya. Hidupnya yang selama ini baik-baik saja, tiba-tiba porak-poranda dan berubah selamanya tanpa pemberitahuan.

Tragedi dapat terjadi dalam berbagai bentuk—kepergian orang terkasih, penyakit, kehilangan harta, atau kehilangan mata pencaharian. Tragedi dapat menimpa siapa pun dan kapan pun.

Meskipun Nabi Habakuk mengetahui bahwa tragedi akan terjadi, rasa takut tetap menyergap hatinya. Di saat Habakuk menantikan waktunya bangsa Babel akan menyerang kerajaan Yehuda, hatinya gentar, bibirnya menggigil, dan kakinya pun gemetar (Hab. 3:16).

Ketakutan adalah emosi yang wajar di saat tragedi melanda, tetapi ketakutan tidak harus melumpuhkan kita. Pada saat kita tidak mengerti tentang pencobaan yang sedang kita alami, kita dapat mengingat kembali bagaimana Allah telah bekerja di masa lalu (ay. 3-15). Itulah yang dilakukan Habakuk. Mengingat karya Allah memang tidak mengenyahkan rasa takutnya, tetapi ia memperoleh keberanian untuk terus melangkah dengan memilih untuk terus memuliakan Tuhan (ay.18).

Allah kita telah membuktikan kesetiaan-Nya. Dari tahun ke tahun, Dia selalu menyertai kita. Karena karakter-Nya yang tidak berubah, ketika kita takut, kita dapat terus menyerukan iman kita dengan mantap, “Allah Tuhanku itu kekuatanku!” (ay.19). —Poh Fang Chia

Ya Tuhan, ketika duniaku seakan dijungkirbalikkan, tolonglah aku untuk mempercayai-Mu. Selama ini Engkau selalu setia kepadaku.

Kita dapat belajar mempercayai Allah pada saat kita mengalami pencobaan.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 23-24; Markus 1:1-22

Photo credit: orangegreenblue / Foter / CC BY-NC

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh kekal tentram baik bahagia terus penuh menang tinggi luas banyak segar nyaman sejuk kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. Debora Eloisa Sihombing
    Debora Eloisa Sihombing says:

    kadang sulit untuk setia saat kita dihadapkan dengan pergumulan. bahkan mungkin yang ada kita menggerutu akan keadaan itu. namun bersyukurlah karna kita sedang diingatkan untuk terus mengingat kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

  3. tripleS
    tripleS says:

    kuserahkan semua kekuatiranku kedalam tangan pengasihanMu Tuhan. beri kami kekuatan agar selalu siap menghadapi pergumulan hidup kami. karena hanya dari padaMu lah kekuatanku. Amin

  4. Abram Diamanto
    Abram Diamanto says:

    Mazmur 27:13-14
    13 Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHANdi negeri orang-orang yang hidup!
    14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *