Lebih Besar dari Semua Kekacauan

Senin, 25 April 2016

Lebih Besar dari Semua Kekacauan

Baca: 2 Samuel 22:26-37

22:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,

22:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

22:28 Bangsa yang tertindas Engkau selamatkan, tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang tinggi hati, supaya mereka Kaurendahkan.

22:29 Karena Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku.

22:30 Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allahku aku berani melompati tembok.

22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.

22:32 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?

22:33 Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata;

22:34 yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;

22:35 yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga.

22:36 Juga Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, dan kebaikan-Mu telah membuat aku besar.

22:37 Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.

Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, dan Tuhan menyinari kegelapanku. —2 Samuel 22:29

Lebih Besar dari Semua Kekacauan

Bisa dikatakan bahwa tema utama dari kitab 2 Samuel di Perjanjian Lama adalah “Hidup ini memang kacau!” Membaca kitab itu seperti menyaksikan sebuah serial televisi yang seru dan menegangkan. Sementara Daud berusaha memantapkan kedudukannya sebagai raja di Israel, ia dihadapkan pada tantangan militer, intrik politik, dan pengkhianatan dari sahabat dan anggota keluarganya. Raja Daud sendiri tentu tidak lepas dari kesalahan, seperti yang dinyatakan dengan jelas melalui hubungannya dengan Batsyeba (pasal 11-12).

Namun di penghujung kitab 2 Samuel, kita menemukan nyanyian Daud yang bersyukur kepada Allah atas belas kasihan, kasih setia, dan kelepasan yang diberikan-Nya. “Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, dan Tuhan menyinari kegelapanku” (22:29).

Dalam banyak kesulitan yang dihadapinya, Daud berpaling kepada Tuhan. “Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allahku aku berani melompati tembok” (ay.30).

Mungkin kita dapat merasakan dan memahami pergumulan-pergumulan Daud karena seperti kita, ia pun jauh dari sempurna. Namun Daud tahu bahwa Allah jauh lebih besar daripada bagian-bagian hidupnya yang paling kacau sekalipun.

Bersama Daud, kita dapat berkata, “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda Tuhan itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya” (ay.31). “Semua orang” itu termasuk kita!

Hidup ini memang kacau, tetapi Allah jauh lebih besar daripada semua kekacauan itu. —David McCasland

Tuhan, kami tidak dapat membaca tentang kegagalan dan kesulitan orang lain tanpa diingatkan akan kegagalan dan kesulitan kami sendiri. Kami membawa semua itu kepada-Mu, dan memohon pengampunan, serta kuasa-Mu untuk suatu awal yang baru.

Belumlah terlambat untuk memulai suatu awal yang baru bersama Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Alla kiranya kasih karunia rohol kudusmu dapat menyertai langkah kehidupnku saat ini,Amin

  2. Rahayu Widyastuti
    Rahayu Widyastuti says:

    seratai Tuhan langkah kami, pimpin dan tuntun agar kami terus dapat berjalan besama Mu ditengah masalah dan persoalan hidup yang kami alami.
    amin.

  3. dewi nainggolan
    dewi nainggolan says:

    Tuhan kasih jalan terbaik buatku, buat buka hati bpk ga melihat suku dan status sosial utk melihat calon pendampingku, dan sekiranya yg dia cari digreja itu Tuhan, bukan krn pembuktian diri. Amin.

  4. Yandi Rafael Tarigan
    Yandi Rafael Tarigan says:

    Bukan karena kuat dan hebat kami Bapa, Engkau yang tetap menjadi jawaban atas setiap pergumulan kami Bapa, Amiin

  5. Yolanda Anggraini Simamora
    Yolanda Anggraini Simamora says:

    Ya Allah , terimakasih untuk segala berkat yang kau beri kepada kami, beri kami hati yang rindu akan Engkau untuk memulai sesuatu yang baru bersamaMu. Amin.

  6. Amazone
    Amazone says:

    Daud mengenal siapa Allahnya, dan ia juga tahu bagaimana kesukarannya, diatas semua itu ia meletakkan kesukaran nya pada Allah yg dia kenal dan ia juga yakin Allah juga mengenalnya dan akan menolongnya dgn saat dan caranya Allah yg luar biasa

  7. bobby
    bobby says:

    Hari2 kami begitu berat utk dijlnkan,tp ku tau Engkau Allah yang baik teramat baik,yg senantiasa menyertai langkah2 kami.terima kasih Tuhan.

  8. Allvianah Jomilin
    Allvianah Jomilin says:

    amen..saya percaya Tuhan Yesus s’lalu da bersama saya meski pun dalam kesulitan.. saya tahu Dia masih ada untuk saya.. Terima kasih Tuhan.. Juruselamat ku

  9. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk cerah terang benderang lebih kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  10. Indra Setiawan
    Indra Setiawan says:

    Ya Tuhan Yesus, berikan hikmat-Mu dalam pergumulanku mengolah waktu agar tidak kacau setiap kegiatanku. Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *