Mengingat-ingat Kesetiaan Allah

Minggu, 29 Oktober 2017

Mengingat-ingat Kesetiaan Allah

Baca: Ulangan 1:21-33

1:21 Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.

1:22 Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita menyuruh beberapa orang mendahului kita untuk menyelidiki negeri itu bagi kita dan membawa kabar kepada kita tentang jalan yang akan kita lalui, dan tentang kota-kota yang akan kita datangi.

1:23 Hal itu kupandang baik. Jadi aku memilih dari padamu dua belas orang, dari tiap-tiap suku seorang.

1:24 Mereka pergi dan berjalan ke arah pegunungan, lalu sampai ke lembah Eskol, kemudian menyelidiki negeri itu.

1:25 Maka mereka mengambil buah-buahan negeri itu dan membawanya kepada kita. Pula mereka membawa kabar kepada kita, demikian: Negeri yang diberikan TUHAN, Allah kita, kepada kita itu baik.

1:26 Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu.

1:27 Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan.

1:28 Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana.

1:29 Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka;

1:30 TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu,

1:31 dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini.

1:32 Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN, Allahmu,

1:33 yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh.”

Ketahuilah, Tuhan, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu . . . . Janganlah takut dan janganlah patah hati. —Ulangan 1:21

Mengingat-ingat Kesetiaan Allah

Sebelum saya dan suami menyerahkan hidup kami kepada Kristus, kami sedang terpikir untuk bercerai. Namun setelah berkomitmen untuk mengasihi dan menaati Allah, kami pun memperbarui janji pernikahan kami. Kami meminta bimbingan dari sesama dan mengundang Roh Kudus untuk mengubah kami masing-masing dan sebagai pasangan. Allah Bapa terus menolong kami membangun komunikasi yang sehat. Dia mengajar kami mengasihi dan mempercayai-Nya—dan mengasihi serta mempercayai satu sama lain—apa pun yang akan terjadi.

Namun menjelang usia pernikahan kami ke-25 tahun, adakalanya saya lupa pada semua hal yang telah Allah lakukan di saat dan melalui masa-masa sulit. Terkadang saya bergumul dengan ketakutan yang mencekam tentang hal-hal yang tak saya ketahui. Saya merasa cemas dan tidak lagi mengandalkan Allah yang telah menolong kami di masa lalu.

Di Ulangan 1, Musa menegaskan bahwa Tuhan layak dipercaya. Musa mendorong bangsa Israel untuk terus maju dalam iman agar mereka dapat menikmati warisan mereka (ay.21). Namun, umat Allah menuntut untuk mengetahui secara terperinci apa yang akan mereka hadapi dan apa yang akan mereka terima sebelum mereka mau mempercayakan masa depan mereka kepada Allah (ay.22-33).

Pengikut Kristus memang tidak kebal terhadap ketakutan atau kecemasan. Namun, kekhawatiran akan kesulitan yang belum tentu kita alami dapat membuat kita tidak lagi mengandalkan iman, bahkan merusak hubungan kita dengan Allah dan sesama. Akan tetapi Roh Kudus dapat menolong kita untuk mengingat-ingat kesetiaan Tuhan di masa lalu. Roh Kudus dapat meyakinkan kita bahwa Allah layak dipercaya di masa lalu, di masa kini, dan untuk selamanya. —Xochitl Dixon

Tuhan, terima kasih untuk keyakinan bahwa kami tak perlu tahu segala sesuatu yang akan terjadi apabila kami mengenal-Mu. Kami percaya Engkau tak pernah berubah.

Kesetiaan Allah di masa lalu membuktikan Dia layak dipercaya selamanya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 18-19; 2 Timotius 3

Bagikan Konten Ini
20 replies
  1. Dan
    Dan says:

    Tuhan Yesus punya integritas yg kuat dengan janji keselamatan terhadap bangsa-bangsa non israel. Bukti kesetiaan Tuhan kepada bangsa-bangsa non israel dengan menurunkan Roh Kudus yg mengajarkan segala sesuatu tentang firman Tuhan dan mengingatkanmu ketika godaan dosa datang. Dari artikel di atas dikatakan Kesetiaan Tuhan di masa lalu, masa lalu ini harus dibedakan, jika masa lalu itu menunjuk bangsa israel, maka sebenarnya perjanjian lama itu kesetiaan Tuhan kepada bangsa israel. Jadi kita sebagai seorang Kristen harus tau dimana batas-batasnya. Sedangkan kesetiaan Tuhan kepada bangsa non yahudi itu dimulai ketika Tuhan turun ke bumi menjadi anak manusia dan disalibkan. Jadi kalau yahudi diselamatkan dari perbuatan-perbuatan baik karena mengikuti hukum taurat, maka orang non yahudi diselamatkan oleh iman yg di dalamnya ada kasih dengan ajaran baikNya. Kalau orang yahudi keselamatannya sudah tertulis sejak hukum taurat diturunkan dan perjanjian Tuhan kepada bangsa pilihanNya israel, maka orang non yahudi keselamatannya dibayar dengan darah dan tubuh Yesus Kristus di kayu salib. Saya hanya mau menjelaskan masa lalu itu ada batasannya buat israel dan non israel. Kalau soal kesetiaan, Tuhan Yesus sampai berikan Roh Kudus untuk menyucikan roh dan tubuh anak-anakNya. Kita pun harusnya membawa sifat-sifat baik ini ke dalam hidup kita, setia kepada satu pasangan, punya integritas dalam pekerjaan, seperti saya walaupun saya bekerja di bagian lapangan merangkap bagian HRD tapi saya punya integritas yg tinggi, saudara/family hanya status di rumah, begitu di pekerjaan tidak ada KKN, kalau bagus diterima kalau tidak sesuai silahkan out. Boleh di cek, soalnya kepercayaan itu mahal. Saya minta maaf terlalu panjang buat komentar akhir-akhir ini, saya hanya mau membantu saudara-saudari mengenal keinginanNya. Selamat Hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati

  2. risma simbolon
    risma simbolon says:

    Terpuji namaMu Tuhan kekal selamanya.Engkau kami tinggikan dan agungkan ,terimakasih Yesus sungguh besar kasihmu tak terukur tinggi dan dalamnya.Amin haleluya.

  3. DM TELAUMBANUA
    DM TELAUMBANUA says:

    Terima kasih Tuhan Engkau sungguh baik, ampunilah kami kalau kami sering lupa Kasih Mu ketika kami mengalami hal yang tidak kami ingini, Kami bangga memiliki Allah seperti Engkau.Terpujilah Tuhan Haleluya Aminn

  4. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Terimakasih Tuhan atas Kasih Setia Mu ,,,ajar aku utk selalu Setia kpd apa yg Engkau Firmankan ,,amin ,

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *