Kesendirian dan Pelayanan
Kamis, 18 Februari 2016
Baca: Lukas 9:1-2, 10-17
9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,
10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. —Lukas 9:11
Komedian Fred Allen pernah berkata, “Selebriti adalah seseorang yang bekerja keras sepanjang hidupnya agar menjadi terkenal, lalu memakai kacamata hitam agar tak dikenali.” Popularitas sering mengakibatkan hilangnya privasi sekaligus memunculkan hebohnya perhatian yang tak berkesudahan.
Saat Yesus memulai pelayanan-Nya untuk mengajar dan menyembuhkan orang banyak, Dia makin dikenal luas dan dikerumuni orang-orang yang mencari pertolongan. Orang banyak mengikuti-Nya ke mana pun Dia pergi. Namun Yesus menyadari pentingnya memiliki waktu pribadi secara teratur bersama Allah Bapa agar kekuatan dan perspektif-Nya terus terjaga.
Setelah dua belas murid Yesus kembali dari misi sukses “untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,” Dia membawa mereka ke sebuah kota untuk menyepi dan beristirahat (Luk. 9:2,10). Namun, orang banyak segera menemukan mereka dan Yesus menerima orang-orang itu. Dia “berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan” (ay.11). Alih-alih menyuruh mereka mencari makanan, Yesus menyediakan makanan untuk 5.000 orang! (ay. 12-17).
Yesus tidak kebal terhadap tekanan dari orang-orang yang ingin tahu dan sedang terluka. Namun Dia menjaga keseimbangan antara pelayanan dan persekutuan pribadi-Nya dengan meluangkan waktu untuk beristirahat dan berdoa secara khusus kepada Bapa-Nya (Luk. 5:16).
Kiranya kita bisa mengikuti teladan Tuhan itu ketika kita melayani orang lain dalam nama-Nya. —David McCasland
Bapa terkasih, sebagaimana Yesus, Anak-Mu dan Juruselamat kami, menghormati-Mu dalam persekutuan pribadi dan pelayanan-Nya kepada orang lain, kiranya kami mengikuti teladan-Nya dalam kehidupan kami.
Ketika kita mengalihkan perhatian dari hiruk-pikuk kehidupan, kita akan bisa mendengar suara Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 21-22; Matius 28
Amen
amienn…..
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal teguh tentram baik bahagia terus penuh menang tinggi luas banyak segar nyaman sejuk kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Trima Kasih Tuhan Yesus…
sebuah teladan baik yg harus ku lakukan spanjang hidupku.
Amin ya Tuhanku Yesus Kristus
segala sesuatu tanpa dilandasi cinta dan persekutuan kepada Allah tak akan berdampak.
amin…kiranya kita menjadi pelaku firman yg baik
terpujilah Tuhan Yesus,,kiranya teladan Yesus dapat dicontoh,,amin
amin
Amin
Tuhan Yesus, maafkan aku kl aku sering sibuk sendiri dengan aktivitasku sehari-hari
ku mau cinta Yesus selamanya
Semakin dikuatkan
amiiiin terima kasih TUHAN atas kasihmu dalam hidupku
Amin
ameen
amin. terimakasih Tuhan Yesus sudah mengingatkan saya.