Persahabatan dengan Dunia

Hari ke-22 | 30 Hari Saat Teduh bersama Kitab Yakobus
Baca Pengantar Kitab Yakobus di sini

Persahabatan dengan Dunia

Baca: Yakobus 4:4-6

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”

4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”

Persahabatan dengan Dunia

Beberapa tahun lalu, aku pernah menjadi seorang pekerja lepas untuk sebuah majalah yang banyak membahas soal pacuan kuda.

Semua berjalan dengan baik pada awalnya. Namun, setelah mengerjakan beberapa tugas, aku menyadari bahwa pacuan kuda itu ternyata lebih dari sekadar kuda mana yang berhasil lebih dahulu tiba di garis akhir. Mataku lalu terbuka melihat dunia perjudian, tempat orang akan melakukan segala sesuatu hanya demi memenangkan lebih banyak uang. Para pengelola pacuan kuda akan berusaha meningkatkan nilai pertaruhan dengan menyelenggarakan berbagai aktivitas menarik yang menyenangkan dan semula tidak tampak berbahaya—misalnya pawai anak dan orangtua, dengan sesi gratis manikur dan pedikur (perawatan kuku tangan dan kaki). Sebenarnya, aktivitas semacam itu dimaksudkan bukan sekadar untuk menjaga dan membuat anak-anak sibuk dengan aktivitas sendiri, melainkan untuk mendorong orang memasang lebih banyak taruhan. Mereka menawarkan, misalnya, memasang 5 taruhan akan mendapatkan satu sesi gratis perawatan manikur.

Aku mulai merasa terganggu saat mengetahui bahwa di balik semua aktivitas yang tampak hebat itu ada sisi gelap yang meraup keuntungan dari keserakahan para penjudi. Banyak orang menghabiskan uang lebih dari kemampuan mereka—seringkali ribuan dolar sekali jalan. Seorang wanita pernah memberitahuku bahwa semua uangnya sudah habis dan ia pulang ke rumah tanpa uang sepeserpun.

Semua itu membuatku berpikir. Bagaimana bisa aku, seorang Kristen, terus bekerja untuk majalah yang mempromosikan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang penting bagiku? Alkitab dengan jelas memanggil kita untuk menjadi para pengelola uang yang bijaksana (Matius 25:14-29) dan menjaga diri kita agar tidak serakah dan tidak cinta uang (Ibrani 13:5).

Aku pun memutuskan untuk keluar karena aku tidak ingin menempatkan diriku dalam posisi yang bisa mempengaruhiku untuk berjudi dan mengompromikan nilai-nilai yang aku pegang. Aku takut suatu hari nanti aku juga bisa ikut mereka berjudi.

Yakobus menunjukkan konflik nilai, keinginan, dan gaya hidup antara orang-orang duniawi dan umat Tuhan dalam ayat 4. Ia menyebut mereka yang mengaku percaya Tuhan, tetapi menjalin asmara dengan dunia sebagai “orang-orang yang tidak setia”. Ia memperingatkan mereka atas ketidaksetiaan mereka terhadap Tuhan.

Yakobus juga mengajar kita bahwa persahabatan dengan dunia menjadikan kita sebagai musuh Allah. Dalam persahabatan kita saling berbagi dan menerima nilai-nilai serta keyakinan satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, kita bisa makin menyerupai sahabat kita. Karena ada rasa saling percaya, sahabat bisa saling memberi masukan dan saling mempengaruhi. Seorang penulis bernama Jim Rohn berkata, “Kamu adalah rata-rata dari lima orang yang paling sering melewatkan waktu bersamamu.”

Bila kita mengizinkan diri kita untuk dipengaruhi dunia dan “bersahabat” dengan dunia, kita pun akan mulai mencintai dunia, kita akan mulai menyukai perilaku dan kebiasaannya. Pada saat itu terjadi, kita akan menjadi musuh-musuh Allah.

Meski demikian, tidak berarti kita lantas harus menjauhkan diri dari segala hal yang ada di dunia ini. Sebaliknya, kita dipanggil untuk berhati-hati agar tidak menjadi serupa dengan apa yang diajarkan dunia (Roma 12:2), tetapi mengarahkan pikiran kita pada apa yang Tuhan sukai (Kolose 3:2). Kita dapat menerapkan firman Tuhan tersebut dengan tidak menjadi hamba uang, memilih untuk hidup sederhana, dan secara konsisten memberi kepada orang lain.

Tuhan, melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menghendaki kita mengikuti Dia dengan sepenuh hati (Yakobus 4:5). Dia Allah yang cemburu (Keluaran 20:5) dan Dia satu-satunya pribadi yang patut kita ikuti dengan setia. Seorang pengajar Alkitab bernama Kent Hughes dalam buku tafsiran surat Yakobus yang ia tulis, mencatat bahwa cemburu merupakan elemen yang esensial dari cinta sejati. Ia berkata: “Cinta sejati Roh Kudus kepada kita membuat-Nya tidak bisa menoleransi saat kita berpaling kepada yang lain. Cinta yang sangat personal ini seharusnya membuat kita tidak lagi perlu mencari cinta yang lain.”

Namun, yang membuat kita bisa tetap setia kepada Tuhan jelas bukan usaha kita sebagai manusia yang terbatas. Yakobus meyakinkan kita dalam ayat 6 bahwa Tuhan memberikan kita kasih karunia yang lebih besar. Dia berjanji untuk menolong kita dalam kelemahan, hambatan, dan tantangan yang kita hadapi. Janji-Nya ini nyata bagi semua orang yang rendah hati dan yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan sepenuh hati, mereka yang bersedia hidup menurut jalan-Nya.

Setiap hari kita menghadapi peperangan antara mengikuti kepentingan dunia dan kepentingan Tuhan. Kiranya kita terus berpegang pada cinta Tuhan yang begitu besar kepada kita dan selalu memilih Dia lebih dari dunia—berapapun harga yang harus dibayar. —Alvin Chia, Singapura

Handlettering oleh Febronia

Pertanyaan untuk direnungkan

1. Adakah sesuatu di hidupmu yang dapat menjauhkanmu dari Tuhan?

2. Apa yang dapat kamu lakukan agar kamu tidak menjadi sahabat dunia?

Bagikan jawaban atas perenunganmu ini di kolom komentar. Kiranya jawaban sobat muda dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.

Tentang Penulis:

Alvin Chia, Singapura | Alvin Chia selalu lapar. Dua hal yang tidak bisa dia lakukan adalah berhenti makan setelah makan makanan berat dan berdiri diam di halte bus. Tapi, meski begitu dia tahu betul bahwa hanya Tuhan yang bisa memberinya kepuasan sejati, dan hanya Tuhan jugalah yang memampukannya untuk berdiam. Alvin pernah bekerja sebagai jurnalis olahraga, tapi dia sendiri tidak berolahraga.

Baca 30 Hari Saat Teduh bersama Kitab Yakobus

Bagikan Konten Ini
11 replies
  1. Nona
    Nona says:

    Dulu pernah merasa sangat jauh dari Tuhan. Merasa percaya diri jauh dari Tuhan. Tetapi melalui penyerahan diri, lingkungan yg baik, sy sadar Tuhan itu segala-galanya. Tidak dpt ditukar dg apapun. Bila sekarang ada yg merasa jauhh dari Tuhan, berdoalah. Tuhan pasti pulihkan. ❤

  2. Vini Tindan
    Vini Tindan says:

    1. uang, dosa, iri hati, amarah, tidak puas,egois, keinginan2 dunia.

    2. dengan membangun hubungan dengan Tuhan. Tuhan akan mengubahkan dan menguatkan aku untuk menghalau dan menolak apapun yg membuat ku berpaling dari Tuhan. amin.

  3. Ferdy Judika Panggabean
    Ferdy Judika Panggabean says:

    1. Adakah sesuatu di hidupmu yang dapat menjauhkanmu dari Tuhan?
    Ada. Yaitu saat amarah memenuhi pikiran saya sehingga seringkali membuat saya salah dalam mengambil keputusan dan itu membuat saya menjadi jauh dari Tuhan.

    2. Apa yang dapat kamu lakukan agar kamu tidak menjadi sahabat dunia?
    Seperti kisah diatas, saya juga mengalami hal yang sama. Ketika saya berkumpul dengan rekan2 sekerjaan saya pada saat jam makan siang, banyak dari mereka yang menawari saya untuk merokok dan minum2an keras. Akan tetapi saya selalu menolak ajakan mereka. Karena saya tahu bahwa tubuh saya adalah bait kudusnya Allah.

  4. Happy Natalisa
    Happy Natalisa says:

    1. Ada, setiap keinginan-keinginan saya, hobi saya, kesukaan saya.
    2. Belajar untuk mengikuti apa mau Tuhan, apa kehendak Tuhan dalam hidup saya. Bukan meminta Tuhan untuk menuruti mau saya, tapi belajar untuk mengikuti mau Tuhan dalam hidup saya, sehingga karya Tuhan nyata dalam hidup saya.

  5. Raya
    Raya says:

    Puji syukur firman Tuhan hari ini pas sekali dg apa yg aku alami saat ini
    Rasanya tarik ulur antara keinginan daging dan apa yg menjadi kehendak Tuhan. Tapi Tuhan nyatakan bahwa hal itu mutlak tidak benar, ketika aku bersahabat dengan dunia/ keinginan dagingku. Hal ini membuatku menjauh dr Tuhan :” tidak menurut apa mau Tuhan.

    Yang akan aku lakukan utk tidak menjadi sahabat dunia adalah mendekatkan diri pada Kristus dan sahabat Kristus sehingga hati dan pikiran dapat diatur sesuai jalan yg benar. Amin…………..

  6. Frensia tanaga
    Frensia tanaga says:

    1. Adakah sesuatu di hidupmu yang dapat menjauhkanmu dari Tuhan?
    Karakter dan sikapku
    2. Apa yang dapat kamu lakukan agar kamu tidak menjadi sahabat dunia?
    Selalu dekat pada Tuhan dgn Baca Firman dan berdoa serta lebih lagi mengenal Pribadi yang bisa menyelematkan akan api neraka amin

  7. FLORENCIA IRENA
    FLORENCIA IRENA says:

    1. pasangan
    satu bulan ini sy menjalani hubungan pcrn dengan orang non kristen. Hal ini membuat sy semakin jauh dari Tuhan, pikiran, perilaku sy, tdk pernah berdoa, bc Firman

    2. menanggalkan semua yg dapat menjauhkanku dari Tuhan.
    dalam hal ini : memutuskan pasangan yg tidak seiman dg saya.

  8. astried
    astried says:

    saat saya bnr2 merasa bahagia, punya uang yg byk, bs membeli ini dan itu, di situ saya merasa lupa pada Tuhan, ketika semua itu hilang, Tuhan ingatkan saya bahwa harta yg saya miliki bkn sepenuhnya milik saya. saya jatuh dan di situ saya ingat Tuhan. saat ini Tuhan sudah pulihkan ekonomi saya dan saya tdk akan mengulangi apa yg prnh saya lakukan dl. saya akan terus bersyukur pd Tuhan atas apa yg tiap hr Dia berikan. saya ada seperti skrg krn anugrah dr Tuhan

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *