Bisakah Kita Tenang?
Selasa, 4 Juni 2019
Baca: Yohanes 14:25-31
14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Janganlah gelisah dan gentar hatimu. —Yohanes 14:27
Darnell memasuki ruang fisioterapi dengan kesadaran bahwa ia akan mengalami rasa sakit yang amat sangat. Terapis merentangkan dan menekuk lengan Darnell, lalu menahannya dalam posisi yang sudah berbulan-bulan tidak dialaminya sejak cedera. Setelah menahan setiap posisi yang tidak nyaman itu selama beberapa detik, sang terapis akan berkata kepada Darnell dengan lembut: “Ok, sekarang bisa rileks.” Belakangan, Darnell berkata, “Rasanya aku mendengar kalimat itu setidaknya lima puluh kali setiap sesi: ‘Ok, sekarang bisa rileks.’”
Saat merenungkan kata-kata tersebut, Darnell menyadari bahwa kalimat tersebut juga dapat diterapkan dalam sisi kehidupannya yang lain. Ia bisa rileks dan menjadi tenang dalam kebaikan dan kesetiaan Allah serta tidak terus-terusan khawatir.
Menjelang kematian-Nya, Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya perlu mempelajari hal tersebut. Tak lama lagi mereka akan menghadapi masa-masa sukar dan penganiayaan. Untuk membesarkan hati mereka, Yesus berkata bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus untuk tinggal bersama mereka dan mengingatkan mereka akan semua yang telah diajarkan oleh-Nya (Yoh. 14:26). Dengan demikian, Dia dapat berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh. 14:27).
Ada banyak hal yang dapat membuat kita gelisah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kepercayaan kita kepada Allah dapat semakin bertumbuh dengan senantiasa mengingat bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita—dan Dia memberikan kita damai sejahtera-Nya. Ketika kita mengandalkan kuasa-Nya, kita dapat mendengar-Nya berkata dengan lembut: “Jangan gelisah, dan tenanglah.” —Anne Cetas
WAWASAN
Yohanes 13-17 dikenal sebagai Pengajaran di Ruang Atas atau Pesan Terakhir. Setelah pelayanan-Nya selama tiga tahun, tibalah waktunya Kristus pergi (13:1). Dalam 24 jam selanjutnya, Dia akan disalib, dan dalam beberapa minggu Dia akan kembali kepada Bapa di surga (14:3-4). Karena itu, Yesus memakai waktu yang istimewa ini untuk menghibur, mengajar, dan menguatkan orang-orang yang telah Dia pilih untuk melanjutkan pelayanan-Nya. Selain memberitahukan bahwa Roh Kudus akan diutus (14:16-17, 26; 15:26; 16:7-11) sebagai Penolong (yang akan menyertai untuk menolong dan membantu mereka), Yesus juga membagikan kebenaran-kebenaran lain yang menguatkan para murid sebagai wakil-Nya. Kebenaran tentang melayani dan mengasihi sesama (13:1-15,34-35; 15:12-17), tinggal di dalam-Nya dan berbuah banyak (15:1-11), dan tentang kebencian serta aniaya dunia (15:18-16:4). —Arthur Jackson
Apa yang membuat kamu gelisah? Manakah sifat Allah yang dapat menolongmu untuk belajar lebih mempercayai-Nya?
Tuhan Yesus, ajarlah aku menjadi tenang dengan mempercayai kesetiaan-Mu, menyadari kehadiran-Mu, dan mengalami damai sejahtera-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 21-22; Yohanes 14
Handlettering oleh Kent Nath
.AmiN.
sangat pas dengan kondisi saya saat ini. terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
amin, Tuhan Yesus memberkati
amin haleluyah
Amin
Terimakasih buat Injil Firman nya saya merasa di berkati dan menjadi pribadi yang tidak. Khawatir lagi karenan Yesus selalu meninggalkan damai dalam kita semua
aamiin
dari cerita di atas Tuhan Yesus mau saya tenang dan menaruh harapan saya kepada Bapa bkn kepada manusia,karena Dia Bapa yg kekal menyediahkan yg kita perlu.marilah kita belajar mempercayai janji2Nya meskipun menurut dunia sesuatu yg mustahil.karena Bapa mau kita taat dan percaya kepadaNya
Amin ,,,! Bersama Yesus ,,,aku bisa menjalani kehidupan ini ,,,,Lindungi aku selalu ya Tuhan ,,Terimakasih ,,,! God Bless Us ,
haleluyah,amin
Amin
ak masih gelisah dan khawatir apabila suami saya di cari oleh mantan pcr nya atau mencari mantan pcrnya.. perasaan takut mulai muncul kembali saat dy kthuan pernah mncri mantan nya lagi. tp saya berusaha untk memaafkan nya dan tdk mw larut dlam ktkutan namun iblis slalu mncobai sya untk merasa khawatir , cemas dan takut.. kira nya Tuhan menolong menguatkan iman ku , percaya bahwa setiap hal yg buruk n jahat bla akan trjdi smua hrus dhdapi dgn kasih yg begitu besar..
Diberkatilah setiap orang yang memikirkan dan mengeluarkan bahan renungan ini tepat pada hari ini. Ku ucapkan terimakasih banyak. Kalian luar biasa, terutama Yesus Kristus.
amin
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. amin
Pertama kali, semoga terberkati dan terus berlanjut . aminn
amin
Amin
Sebuah kegelisahan terjadi ketika saya mendengarkan beberapa khotbah. Sebenarnya saya sudah dipenuhi Roh Kudus atau belum. Ketika membaca ini, oh terimakasih Tuhan. Tetapi tiba tiba kepercayaan itu kembali ke keraguan
amin
Amin,, terpujilah Tuhan.. God Bless..
Amin
Amin
Terimakasih Bapa.