Lembah Pujian

Senin, 16 Januari 2017

Lembah Pujian

Baca: 2 Tawarikh 20:1,13-22

20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.

20:13 Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka.

20:14 Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,

20:15 dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.

20:16 Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.

20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”

20:18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.

20:19 Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.

20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”

20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”

20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.

Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, . . . kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami. —2 Tawarikh 20:9

Lembah Pujian

Henri Matisse, seorang seniman Prancis, merasa bahwa karyanya di tahun-tahun terakhir dari hidupnya adalah karya yang paling ia banggakan. Pada masa itu, ia bereksperimen dengan gaya baru, yakni melukis gambar-gambar berukuran besar yang berwarna-warni tidak menggunakan cat melainkan dengan kertas. Ia menghias dinding kamarnya dengan gambar-gambar cerah tersebut. Henri menganggap semua itu penting karena ia telah didiagnosa mengidap kanker dan itu sering membuatnya harus terbaring di tempat tidur.

Menderita penyakit, kehilangan pekerjaan, atau mengalami patah hati merupakan contoh-contoh dari peristiwa yang disebut orang sebagai “berada di lembah kekelaman”. Bangsa Yehuda mengalaminya ketika mendengar laskar musuh hendak menyerang mereka (2Taw. 20:2-3). Raja pun berdoa, “Bila sesuatu malapetaka menimpa kami . . . kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami” (ay.9). Allah menjawab, “Majulah besok menghadapi [musuhmu], Tuhan akan menyertai kamu” (ay.17).

Ketika pasukan Yehuda tiba di medan perang, ternyata musuh mereka sudah terlebih dahulu saling membunuh. Hingga tiga hari lamanya umat Allah menjarah perlengkapan, pakaian, dan barang-barang berharga yang tertinggal. Sebelum pergi dari situ, mereka berkumpul untuk memuji Allah dan menamakan tempat itu “LembahPujian”, yang juga berarti “berkat”.

Allah berjalan bersama kita pada saat-saat terkelam dalam hidup kita. Dia memampukan kita untuk menemukan berkat-berkat-Nya di dalam lembah kekelaman itu. —Jennifer Benson Schuldt

Ya Allah, tolonglah aku untuk tidak takut menghadapi kesulitan. Tolonglah aku
untuk percaya bahwa kebaikan dan kasih-Mu akan selalu menyertaiku.

Hanya Allah yang sanggup mengubah beban menjadi berkat.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 39-40; Matius 11

Artikel Terkait:

5 Cara Mengatasi Patah Hati

Minggu terakhir di semester terakhir sekolah jurnalisme adalah minggu yang sangat menyakitkan bagi Michele. Pacarnya memutuskan hubungan dengan cara yang sangat tidak enak. Setahun sebelumnya, Michele juga mengalami patah hati. Dia mendapati pacarnya saat itu selingkuh. Pernahkah kamu juga mengalami patah hati? Semoga 5 cara berikut ini dapat menolongmu.

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. Warmadanta Tarigan Gersang
    Warmadanta Tarigan Gersang says:

    Amin…sangat terberkati lewat santapan rohani hari ini.. Tuhan pasti memberikan jalan keluar untuk setiap masalah yang kita hadapi.. Tuhan Yesus memberkati…

  2. Daniel Setiawan
    Daniel Setiawan says:

    sangat terberkati saya dari renungan hari ini yg mengajarkan saya utk di setiap kesulitan selalu bersandar dan bergantung serta berserah penuh kepada Yesus.JBU

  3. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    kiranya dengan kuasa roholkudusmu yang bekerja di dalam kehidupanku bersama keluargaku, segala kekuatiran dan beban yg ada didalam kehidupan kami sekelurga, dapat diubahkan menjadi berkat, Amin

  4. arifah
    arifah says:

    Tuhan Yesus aq percy Engkau st2ny Allah yg hdp dgn sgl kuasa Mu,aq berserah hny digerbang rahmat Mu aq tak menemukan kkecewaan,hny dlm cinta Mu aq dpt tersenyum krn hny cinta kasih Mu yg kuyakini dlm hdp ini.

  5. Ririn Suryani
    Ririn Suryani says:

    Amin dan memberkati sekali. Harus lebih belajar untuk selalu mengucap syukur senantiasa dalam keadaan apapun. Tuhan memberkati kita semua

  6. Theresia Natalin
    Theresia Natalin says:

    Firman Tuhan ini sudah kurasakan sendiri. Penyertaan dan kasih setia Tuhan yg paling penting dalam hidupku.

  7. Ida marta
    Ida marta says:

    Amiiin…..Allah kita Allah Imanuel. Dia setia dengan perkataanNya. Lembah kekelaman tidak mampu memisahkan kita dari kasihNya bahkan lembah kekelaman Dia ubahkan menjadi lembah Pujian. Terpujilah Tuhan kita selama-lamanya.

  8. Rini
    Rini says:

    Tuhan sungguh luar biasa, dengan cara NYA TUHAN menyelesaikan pergumulan, dengan berserah dan ber Iman yang Teguh.

  9. henyartziyon
    henyartziyon says:

    terima kasih Tuhan, aku tau ini caraMu untuk mengingatkanku akan apa yang telah kulakukan selama ini. Selamanya Engkau tetap Allahku.

  10. Dhanang Herlambang
    Dhanang Herlambang says:

    walau harus melewati lembah kelam. jika mengandalkan dan percaya kpda Allah Bapa. semua itu akan dlewati dengan baik

  11. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  12. rosmida
    rosmida says:

    sungguh kami bangga mempunyai Tuhan kami Juruslamat kami penolong kami dan semua jawaban dari segala yg kami hadapi kami percaya bangat bahwa Kebaikan kasihMu akan selalu menyertaikami dan sanggup mengubahkan beban kami menjadi berkat kami bersyukur selalu BapakepaMu amin

  13. trisna worms
    trisna worms says:

    Pandanglah kedepan karena Tuhan bersamamu, sebab masa depan sungguh ada dan harapan tidak akan hilang.Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *