Tidur Sesaat

Kamis, 15 Desember 2016

Tidur Sesaat

Baca: 1 Tesalonika 4:13-18

4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

Hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. —2 Korintus 5:8

Tidur Sesaat

Henry Durbanville, seorang pendeta asal Skotlandia di masa lampau, pernah bercerita tentang seorang wanita lanjut usia di gerejanya yang tinggal di suatu daerah terpencil di negeri itu. Wanita tua itu ingin mengunjungi kota Edinburgh, tetapi ia takut menempuh perjalanan tersebut karena kereta api yang menuju ke sana harus melalui sebuah terowongan panjang yang gelap gulita.

Suatu hari ia terpaksa harus pergi juga ke Edinburgh. Ketika kereta api sedang melaju cepat mendekati kota itu, kecemasannya pun meningkat. Namun sebelum kereta melewati terowongan tersebut, wanita itu tertidur pulas karena kelelahan yang disebabkan oleh rasa cemasnya. Ketika terbangun, ternyata ia sudah sampai di kota tujuannya!

Mungkin saja di antara kita ada yang tidak akan mengalami kematian. Jika kita masih hidup ketika Yesus datang kembali, kita “menyongsong Tuhan di angkasa” (1Tes. 4:13-18). Namun banyak dari kita akan masuk ke surga melalui kematian dan bayangan kematian menimbulkan kecemasan besar bagi sebagian orang. Mereka mengkhawatirkan bahwa proses kematian itu akan sangat sulit untuk dilalui.

Dengan jaminan dari Yesus sebagai Juruselamat, kita dapat meyakini bahwa ketika kita menutup mata di dunia dan melalui kematian, kita akan membuka mata dan tiba di hadirat Allah. Penyair John Donne pernah berkata bahwa kematian itu bagaikan “tidur sesaat dan kemudian terbangun dalam kekekalan”. —David Roper

Aku bersyukur atas hidup yang telah Engkau berikan kepadaku, ya Tuhan, tetapi sungguh tidak terbayangkan bagaimana rasanya bertemu langsung dengan-Mu. Tolonglah aku untuk mempercayakan masa depanku kepada-Mu. Aku menantikan hari yang indah ketika akhirnya aku bertemu dengan-Mu.

Sukacita surgawi kita yang terbesar adalah bertemu dengan Tuhan Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: Amos 1-3; Wahyu 6

Artikel Terkait:

Bagaimana Jika Kekristenan Adalah Sebuah Kebohongan?

Bagaimana aku bisa memastikan bahwa kekristenan telah membohongiku? Apa kerugiannya jika aku tidak lagi mempercayai Yesus?

Bagikan Konten Ini
15 replies
  1. Tn Salomon
    Tn Salomon says:

    amen jika kita percaya kita ala. bertemu dgn Tuhan di awan-awan menyambut Dia dalam kemgahan yang tak ternilai

  2. Totonta Brahmana
    Totonta Brahmana says:

    bertemu dgn Tuhan Yesus yg telah menyediskan tpt untuk kita.itulah tujuan ahir hidupku dan smua yg percaya kpdNya.hidup kekal yg dijanjikan Tuhan akan kt trima .suka cita besar dlm hidup kita.amin

  3. rosmida
    rosmida says:

    firman Tuhan katakan kita akan bertemu dngn Tuhan diwaktu saat yg indah pada waktunya bagi setiap orang yg percaya kpd Nya dan yg selalu merenungkan firman siang dan malam dan menjalin hubungan yg baik dgn Nya melalui Doa penyembahan firman dan pujipujian firma mengatakan yg melakukan kehenda Ku aku akan hadir di tengah tengahnya terimakasih Tuhan bingbing kami menjadi fribadi didalam Engkau trimakasi Tuhan amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *