Selalu Diperbarui
Rabu, 11 September 2019
Baca: 2 Korintus 4:16-5:9
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 —sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat—
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. —2 Korintus 4:16
Katedral Notre Dame di Paris adalah bangunan yang sangat menakjubkan. Arsitekturnya memukau, jendela-jendelanya yang berkaca patri dan interiornya yang indah sangatlah mempesona. Namun, setelah berabad-abad menjulang di atas kota Paris, sudah saatnya gereja itu diperbaiki—dan prosesnya telah berjalan pada saat kebakaran besar mengakibatkan kerusakan hebat pada bangunan kuno yang megah itu.
Warga yang mencintai gedung bersejarah yang dibangun pada abad kedelapan itu pun berbondong-bondong menyelamatkannya. Belum lama ini, pemerintah Prancis menyisihkan dana hingga lebih dari enam juta dolar untuk membantu pemugaran gereja tersebut. Tiang-tiang penopangnya harus diperkuat. Sebagian besar dinding batu di bagian luar perlu diganti, dan atapnya harus diperbaiki. Dana yang besar itu tidak akan keluar dengan sia-sia, karena bagi banyak orang, katedral kuno ini melambangkan harapan.
Demikian juga dengan diri kita. Tubuh kita, seperti gereja tua itu, lama-lama juga akan menua seiring berjalannya waktu! Namun, seperti dijelaskan Rasul Paulus, kabar baiknya adalah: walaupun kita lambat laun kehilangan kekuatan masa muda kita, tetapi diri kita yang sejati—“manusia batiniah” kita—dapat terus dibarui dan bertumbuh (2Kor. 4:16).
Ketika kita berusaha supaya kita “berkenan kepada [Allah]” (5:9), dengan bergantung kepada Roh Kudus yang memenuhi dan mengubah kita (3:18; EF. 5:18), pertumbuhan iman kita sama sekali tidak perlu berhenti—bagaimanapun keadaan “bangunan” kita. —Dave Branon
WAWASAN
Paulus kerap membandingkan keadaan saat ini dengan kehidupan bersama Allah dalam kekekalan nanti, contohnya dalam bacaan 2 Korintus hari ini. Untuk kedua kalinya, Paulus membicarakan hal tersebut kepada gereja Korintus. Dalam suratnya yang pertama, Paulus menghabiskan sebagian besar pasal 15 untuk membahas perbedaan kehidupan yang sekarang dan yang akan datang. Ia juga berbicara tentang pengharapan masa depan dalam surat Efesus (1:18-23), Filipi (1:20-23), 1 Tesalonika (4:13-18), dan 1 Timotius (6:17-19). —J.R. Hudberg
Kapan kamu melihat karya Roh Kudus memperbarui manusia batiniahmu? Bagaimana kesadaran bahwa pertumbuhan iman kita tidak pernah berhenti dapat mengilhamimu untuk terus berharap kepada Allah?
Ya Allah, terima kasih untuk Roh-Mu yang senantiasa memperbarui dan mengubah kami. Teruslah memberikan kami kekuatan dan keberanian untuk bersandar kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 10-12; 2 Korintus 4