Kasih Kristus Mengubah Kita
Rabu, 6 Februari 2019
Baca: Kisah Para Rasul 9:1-22
9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”
9:5 Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”
9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
9:8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
9:9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
9:10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!”
9:11 Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,
9:12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.”
9:13 Jawab Ananias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
9:14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.”
9:15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
9:16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”
9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”
9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
9:19 Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
9:20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
9:21 Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?”
9:22 Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. —Kisah Para Rasul 9:20
Sebelum mengenal Yesus, hati saya pernah begitu terluka hingga saya enggan menjalin hubungan akrab karena takut terluka lebih dalam. Ibu menjadi sahabat terdekat saya, sampai kemudian saya menikah dengan Alan. Tujuh tahun kemudian, di ambang perceraian, saya pergi ke sebuah kebaktian bersama anak kami yang masih TK, Xavier. Saya duduk di dekat pintu, enggan untuk percaya, meski sebenarnya sangat mengharapkan pertolongan.
Syukurlah, jemaat di sana menyambut kami, mendoakan keluarga kami, dan mengajari saya cara menjalin hubungan dengan Allah melalui doa dan pembacaan Alkitab. Seiring waktu, kasih Kristus dan para pengikut-Nya mengubah saya.
Dua tahun setelah pertama kalinya menghadiri kebaktian itu, saya, Alan, dan Xavier meminta untuk dibaptis. Beberapa waktu kemudian, dalam perbincangan yang biasa kami lakukan tiap minggu, ibu saya berkata, “Sekarang kamu lain. Ceritakan lebih banyak tentang Yesus.” Beberapa bulan kemudian, ia pun menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.
Yesus mengubah kehidupan . . . seperti kehidupan Saulus, salah satu penganiaya yang paling ditakuti oleh gereja pada zamannya sebelum ia bertemu dengan Kristus (Kis. 9:1-5). Orang percaya lainnya menolong Saulus belajar lebih banyak tentang Yesus (ay.17-19). Perubahan hidupnya yang drastis telah meneguhkan kredibilitas pengajarannya yang penuh dengan kuasa Roh Kudus (ay.20-22).
Perjumpaan pertama kita secara pribadi dengan Yesus mungkin tidak sedramatis pengalaman Saulus. Perubahan hidup kita mungkin tidak terjadi begitu cepat atau drastis. Namun, karena orang-orang memperhatikan bagaimana kasih Kristus mengubah kita dari waktu ke waktu, akan datang kesempatan bagi kita untuk menceritakan kepada orang lain tentang karya Allah dalam diri kita. —Xochitl Dixon
Kehidupan yang diubahkan oleh kasih Kristus layak untuk diceritakan.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 39-40; Matius 23:23-39
Amin
Tolonglah aku Tuhan
❤
Yesus pertolongan kami, Amin.
amin
Amien… Yesus mengubah hidup seseorang..
Amin,, terpujilah Tuhan yg mampu mengubah hidup kita dari yg tidak layak menjadi layak di hadapan Tuhan. God Bless…
amin
Amin..luar biasa pekerjaanNya.
amin
amin.
Amin..
Amin..Tuhan memberkati!
Amin
Amin
amin.. aku percaya tuhan selalu ada disisiku 🙂
Amin, saya bersedia menjadi saksi Kristus.
.AmiN.
Amin
Amin
amin
Amen