Tampil Apa Adanya
Minggu, 21 Oktober 2018
Baca: 1 Timotius 1:12-17
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku—
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. —1 Timotius 1:12
Selama bertahun-tahun, perasaan tak berharga dan malu atas masa lalu saya yang bobrok telah merusak hidup saya. Saya khawatir ada yang tahu tentang kebobrokan saya. Suatu hari saya mengundang seorang rohaniwan makan siang di rumah saya. Untuk itu, saya mencoba tampil sempurna. Saya memastikan rumah saya bersih total, menyiapkan hidangan berkelas, dan mengenakan pakaian yang terbaik.
Setelah itu, saya berusaha mematikan alat penyiram tanaman di halaman. Namun, saat memutar ujung pipa yang bocor, saya justru disembur air. Dengan rambut masih terbungkus handuk dan riasan wajah yang berlepotan, saya mengganti pakaian saya dengan celana santai dan kaos . . . dan bel pintu pun berbunyi. Dengan frustrasi, saya mengakui kelakuan dan motivasi saya pagi itu kepada tamu saya. Ia pun menceritakan pergumulannya menghadapi ketakutan dan ketidakpercayaan dirinya karena perasaan bersalahnya di masa lalu. Kami pun berdoa bersama. Dalam ketidaksempurnaan saya, saya merasa diterima.
Rasul Paulus menerima hidup barunya di dalam Kristus, tanpa menyangkali masa lalunya atau membiarkan hal itu menghalangi pelayanannya kepada Tuhan (1Tim. 1:12-14). Karena Paulus menyadari karya Yesus di kayu salib yang menyelamatkan dan mengubah hidupnya—sebagai yang paling berdosa dari semua pendosa—ia memuji Allah dan mendorong orang lain untuk memuliakan dan menaati-Nya juga (ay.15-17).
Saat menerima anugerah dan pengampunan Allah, kita dibebaskan dari masa lalu kita. Meski tercela, kita sangat dikasihi; karena itu kita tak perlu lagi malu untuk tampil apa adanya di saat kita melayani sesama dengan karunia yang diberikan Allah kepada kita. —Xochitl Dixon
Tuhan, terima kasih Engkau menghapus rasa malu dan ketidakpercayaan diri kami. Engkau mau memakai kami melayani-Mu, tanpa memandang hidup kami dahulu.
Allah menerima kita apa adanya, dan mengubah kita lewat pelayanan kasih kita kepada-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 62-64; 1 Timotius 1
tadinya jg saya mikir saya ga pantes buat jd pelayan Tuhan,malu dan tidak percaya diri.. tp dr ayat ini saya merasa diperbaharui bahwa Ia memakai hidup saya untuk melayaniNya, tanpa memandang hidup saya, Ia menyempurnakan saya dan melayakan saya walaupun sekotor atau sebobrok apapun saya. BLESSED.❤
.AmiN.
amin
amin
Amin.
Amin.
Aminnnn ????
Amin.
Amin
Amin…
amin
Amin…
Aminnn
amin
Amien..Tuhan memberkati!
Amin
Amin
Selamat hari Minggu
Tuhan Yesus memberkati kita
amin
Amin.
Happy Sunday, Jesus Bless
Amim, terima kasih Yesus
amin
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah namaMu skarang dan sampai selamanya amin
amin
amin
amin.. selamat pagu semua nya
dari firman Tuhan ini saya sangat diberkati sekali. Saya bersyukur bsa melayani Tuhan dgn talenta yg Tuhan percayakan kpd saya. Tuhan Yesus memberkatii
Amin…
Amen