Berbagi Segalanya

Rabu, 16 Januari 2019

Berbagi Segalanya

Baca: Rut 1:11-18

1:11 Tetapi Naomi berkata: “Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?

1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,

1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?”

1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

1:15 Berkatalah Naomi: “Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.”

1:16 Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”

1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.

Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku. —Rut 1:16

Berbagi Segalanya

“Aku tak mau berbagi!” jerit anak bungsu saya. Ia tidak rela melepaskan satu saja dari sekian banyak keping LEGO miliknya. Saya tidak habis pikir melihat sikapnya itu. Namun, sejujurnya, sikap kekanak-kanakan itu tak hanya dimiliki oleh anak-anak. Seberapa sering kita sebagai orang dewasa menunjukkan sikap keras kepala lewat keengganan kita untuk memberi dengan tulus dan murah hati kepada orang lain?

Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk berbagi hidup satu sama lain. Rut telah melakukan itu kepada Naomi, mertuanya. Naomi adalah janda miskin yang hampir tak punya apa-apa untuk diberikan kepada Rut. Namun, Rut tetap mengabdikan hidupnya kepada sang ibu mertua, dengan bersumpah bahwa mereka akan selalu bersama dan dalam kematian pun mereka tidak akan terpisahkan. Ia berkata kepada Naomi, ”Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:16). Dengan tulus dan murah hati, Rut berbagi hidup dengan mertuanya—ia menunjukkan cinta dan belas kasihnya.

Berbagi hidup seperti itu memang tidak mudah, tetapi ingatlah ada buah dari kemurahan hati. Rut berbagi hidup dengan Naomi, dan kemudian ia melahirkan seorang putra yang menjadi kakek dari Raja Daud. Yesus memberikan nyawa-Nya bagi kita, lalu Dia dimuliakan dan sekarang memerintah di sebelah kanan Allah Bapa di surga. Ketika kita saling berbagi, yakinlah bahwa kita akan mengalami hidup yang jauh lebih indah. —Peter Chin

Tuhan Yesus, kiranya hati-Mu yang penuh kasih terpancar saat kami berbagi hidup dengan sesama.

Membagikan kasih Allah dinyatakan lewat kerelaan memperhatikan sesama.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 39-40; Matius 11

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. Eki Putra
    Eki Putra says:

    terimakasih Tuhan atas satu lagi pengajaranMu hari ini.
    Terimakasih karena mengingatkan akan Kasih sesama.
    tuntunlah hambaMu agar bisa mengasihi sesama dengan Kasih yang dari padaMu.
    amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *