Ham dan Telur
Sabtu, 2 Desember 2017
Baca: 2 Tawarikh 16:1-9
16:1 Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
16:2 Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
16:3 “Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.”
16:4 Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.
16:5 Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu.
16:6 Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.
16:7 Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: “Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
16:8 Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.
16:9 Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. —2 Tawarikh 16:9
Dalam sebuah dongeng tentang ayam dan babi, kedua binatang itu berdiskusi soal rencana membuka restoran bersama. Saat merencanakan menu yang akan disajikan, ayam mengusulkan menu daging ham dan telur. Babi dengan cepat menolak, sembari berkata: “Aku tak setuju. Enak saja, aku harus mengorbankan diriku, sementara kamu hanya cukup bertelur dan tak sampai mati.”
Meskipun babi itu tidak rela menjadi santapan, pengertiannya tentang penyerahan diri membuat saya lebih memahami apa artinya mengikut Allah dengan sepenuh hati.
Untuk melindungi kerajaannya, Asa, raja Yehuda, berusaha memutuskan persekutuannya dengan raja-raja Israel dan Aram. Demi mencapai hal tersebut, ia mengirimkan “emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja” kepada Benhadad, raja Aram, agar ia mau bersekutu dengannya (2Taw. 16:2). Benhadad setuju dan gabungan pasukan kedua kerajaan mereka berhasil mengalahkan Israel.
Namun, Nabi Hanani menyebut Asa telah bersikap bodoh karena mengandalkan pertolongan manusia daripada berharap kepada Allah yang telah menyerahkan para musuh ke tangan mereka. Hanani menegaskan, “Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia” (ay.9).
Ketika kita menghadapi pergumulan dan tantangan dalam hidup ini, ingatlah bahwa Allah merupakan sekutu dan pengharapan kita yang terbaik. Dia menguatkan kita ketika kita bersedia menyerahkan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati. —Kirsten Holmberg
Tuhan, aku ingin bersandar lebih lagi kepada-Mu. Kadang aku hanya melihat apa yang ada di sekelilingku. Tolong aku berharap dan semakin percaya kepada-Mu.
Ketika kita sepenuhnya berserah kepada Allah, Dia dapat bekerja melalui diri kita kapan saja. —Oswald Chambers
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 42-44; 1 Yohanes 1
Amin
amin
aminnn
ampuni aku yg lebih sering mengandalkan diri sendiri dan bersandar kpda pengertianku sendiri.. jgn lelah utk mengingatkanku dan memanggil aku kembali pulang dalam kehendak-Mu, Bapa.. aminn..
kuasaMu nyata ya Tuhan dan Engkau menjadikan kami memiliki pengharapan. terpujilah namaMu.
Amin…Terpujilah Nama Tuhan..Haleluya..selamat pagi
Haleluyah, terpujilah Tuhan, Amin
amin.
Amien..berserah ke Allah itu satu2nya kekuatan kita..
aminn
Amin….
Dia menguatkan kita ketika kita bersedia menyerahkan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati. —Kirsten Holmberg
Amin
amin teguhkan aku tuhan agar tetap bersandar kepadamu
Tuhan Yesus saya mohon biarlah Tuhan bekerja senantiasa dalam hatiku ,Terpuji namaMu kekal selamanya.AMIN.
aminnn, haleluya!
amin amin
Tuhan, biarkanlah hatiku mau belajar lebih lagi untuk tidak bersandar pada manusia. Ubah aku biar aku menjadi anak Mu yang membawa berkat untuk sekeliling
Tuhan ku yg Baik ,,aku mau selalu Bersandar kepada Mu ,,tolong aku dan Kuatkan aku ya Tuhan ,,krn begitu banyak Hambatan ,,Tantangan ,,Rintangan di Dunia ini , aku yakin bersama Tuhan aku Selamat ,amin ,,!
Bersandar pada Tuhan ajjah, amin
berharap dan hanya percaya kpd Yesus.Amin
amin
Amin
amin
Darah dalam darahku,
Sumsum dalam tulangku,
Otot dalam dagingku,
Tuhanlah kekuatanku.
Ya Tuhan, nyatakanlh karya-Mu mll pribadi km semua..Amin