Pelajaran Gambar Orang-Orangan

Senin, 17 Juni 2019

Pelajaran Gambar Orang-Orangan

Baca: 2 Korintus 10:1-11

10:1 Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.

10:2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.

10:3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,

10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

10:7 Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.

10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.

10:9 Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku.

10:10 Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti.

10:11 Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.

Tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka. —2 Korintus 10:11

Pelajaran Gambar Orang-Orangan

Konselor saya pernah menggambar orang-orangan di atas sehelai kertas. Ia menamai gambar itu sebagai aspek “pribadi” dirinya. Kemudian ia menggambar garis yang mengelilingi orang-orangan tadi, kira-kira satu setengah sentimeter lebih besar, dan menyebut itu sebagai aspek dirinya “di depan umum”. Perbedaan kedua sosok orang-orangan tersebut, yang pribadi dan yang di depan umum, menggambarkan tingkat integritas yang kita miliki.

Saya pun mencerna hal tersebut, sambil bertanya dalam hati, Apakah diri saya di depan umum sama dengan diri saya saat sedang sendirian? Apakah saya mempunyai integritas?

Paulus menulis surat-surat untuk jemaat di Korintus, memadukan kasih dan disiplin dalam pengajaran-pengajarannya tentang menjadi serupa dengan Yesus. Di dalamnya, ia pernah menegur orang-orang yang meragukan integritasnya dan mengatakan bahwa tulisannya “tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah” (2kor. 10:10). Para pengecamnya menggunakan kefasihan berbicara untuk mendapatkan uang dari para pendengar. Walaupun Paulus cakap secara akademis, ia memberitakan firman Allah dengan sederhana dan lugas. Ia menulis, “Perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh” (1Kor. 2:4). Di surat berikutnya, ia menegaskan integritasnya: “Hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka” (2Kor. 10:11).

Paulus menunjukkan bahwa dirinya sama di depan umum maupun ketika sedang sendirian. Bagaimana dengan kita? —Elisa Morgan

WAWASAN
Dalam 2 Korintus 10:4, Paulus menulis, “Senjata [orang Kristen] dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng” (rintangan dari dosa dan kejahatan yang melawan kebenaran Allah). Senjata rohani ini termasuk kebenaran, keadilan, iman, Roh Kudus, firman Allah, kasih, dan pengharapan akan keselamatan (Efesus 6:11-17; 1 Tesalonika 5:8). Kita melawan kejahatan melalui hubungan dengan Allah Anak dan kuasa doa serta firman Allah. —Alyson Kieda

Dengan cara apa kamu menyatukan aspek pribadi dengan aspek umum kehidupanmu? Bagaimana kamu dapat lebih memuliakan Allah dengan integritas dirimu?

Ya Allah, tolong aku untuk jujur dan menjadi diriku sendiri di hadapan-Mu, supaya aku bisa hidup dengan integritas yang sama di hadapan sesamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 7-9; Kisah Para Rasul 3

Handlettering oleh Marcella Liem

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. A
    A says:

    Shalom dan selamat pagi ☺
    Terimakasih untuk renungannya hari ini
    Apakah saya boleh bertanya mengenai penjelasan aspek pribadi dan aspek umum dalam kehidupan? Karena saya bingung bagaimana contohnya. Terimakasih, Tuhan Yesus Memberkati

  2. Nover Hiskhia
    Nover Hiskhia says:

    Bersikap jujurlah atas pribadi kita kepada Tuhan dan kepada orang lain.
    Tuhan memberkati

  3. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Ajari aku Tuhan ,,agar tetap menjadi pribadi yg jujur ,,baik utk diri sendiri maupun utk lingkungan sekitar ,,,amin

Trackbacks & Pingbacks

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *