Perkataan dan Perbuatan

Senin, 14 September 2015

Perkataan dan Perbuatan

Baca: Matius 21:28-32

21:28 “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.

21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.

21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.

21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?”* Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: /”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. —1 Yohanes 3:18

Perkataan dan Perbuatan

Sebuah email yang saya terima dari seorang mahasiswa di kelas menulis yang saya ajar mengungkapkan kebutuhannya yang mendesak. Di akhir semester tersebut, ia menyadari bahwa ia memerlukan perbaikan nilai agar dapat mengikuti kegiatan olahraga di kampus. Apa yang dapat dilakukannya? Ia telah melewatkan beberapa tugas, jadi saya memberinya waktu dua hari untuk menyelesaikan semua makalah dan memperbaiki nilainya. Ia menjawab, “Terima kasih. Saya akan melakukannya.”

Tenggat dua hari telah berlalu dan saya tidak menerima makalah dari mahasiswa itu. Perbuatannya tidak sesuai dengan perkataannya.

Yesus bercerita tentang seorang muda yang melakukan hal yang serupa. Ayahnya meminta anak muda itu untuk bekerja di kebun anggurnya. Anak itu berkata, “Baik, bapa” (Mat. 21:29). Namun ia tidak melakukan janji yang sudah diucapkannya.

Dalam penafsirannya terhadap perumpamaan itu, Matthew Henry menyimpulkan, “Tunas dan bunga bukanlah buah.” Perkataan kita bagaikan tunas dan bunga yang menanti bukti, dan semua itu tidak berarti sama sekali apabila tidak berbuah nyata dalam tindakan. Yesus menujukan perkataan-Nya itu terutama kepada para pemimpin agama. Mereka mengajarkan ketaatan tetapi tidak mau membuktikan ucapan mereka dengan sikap pertobatan. Namun demikian, perkataan Yesus berlaku juga untuk kita. Mengikut Allah “dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1Yoh. 3:18)—bukan mengucapkan janji kosong—menjadi bukti bahwa kita menghormati Tuhan dan Juruselamat kita.

Perbuatan kita yang menaati Allah lebih menunjukkan kasih, hormat, dan pujian kepada-Nya daripada perkataan apa pun yang mungkin kita ucapkan untuk membuat orang lain terkesan kepada kita. —Dave Branon

Ya Bapa, tolong aku untuk menepati janji-janjiku kepada-Mu dan kepada semua orang yang mempercayaiku. Tolonglah aku terutama untuk melakukan kehendak-Mu dan tidak hanya mengucapkannya.

Perkataan ibarat bunga, perbuatanlah buahnya.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 19-21; 2 Korintus 7

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak besar sampai selama – lamanya buat kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , ampunilah segala perkataan dan perbuatan kami semua yang kami semua sengaja perbuat dan tidak sengaja kami perbuat , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Tuhan Yesus di pagi hari ini, kami datang kepadamu8 untuk mengucap syukur atas segala kebaikanmu yang kami rasakan didalam hidup keluarga kami,tuntun dan biminglah kami bapa agar kami dapat menunjukan kasih setia kami kepadamu dari perkataan dan perbuatan kami didalam menjalankan kehidupan kami kesehariannya,terima kasih Tuhan Yesus, terpujilah namamu bapa disurga, Amin

  3. Anne
    Anne says:

    Tuhan Yesus, aku berserah padamu dalam segala hal di hidupku. Aku tak berarti apapun jika tidak kau yang menuntunku. Mampukan aku untuk berbunga dan berbuah dengan pimpinan Toh kudus. dalam perkataanku biarlah mencerminkan perbuatanku. Terimakasih Tuhan Yesus, sahabatku, imamku yang Agung. Amin

  4. setia silaban
    setia silaban says:

    ya tuhan allah kami jadikan kami untuk pelaku firmanmu tidak hanya pendengar saja dan berkatilah keluarga kami. amin.

  5. Wanti Ginting
    Wanti Ginting says:

    Anak Pertama Versus Anak kedua
    Yg manakah bagian kita??
    Semoga Tuhan Yesus yang melembutkan hati kita untuk mampu seperti anak Kedua dalam menanggapi perkataan Tuhan, dan mendapatkan hadiah terbesar dari Bapa kita..

  6. deybi
    deybi says:

    Trima kasih Tuhan untuk firman-Mu hari ini yg memberkati kami untuk berbuah menjadi berkat bagi banyak orang,bukan hanya dalam perkataan tapi dalam tindakan..
    dan melakukan perintah2-Mu
    Tuhan Yesus memberkati..
    Amin

  7. Carolyne Tiatira
    Carolyne Tiatira says:

    terima kasih Tuhan, Engkau mengingatkan saya kembali akan janji saya untuk bertobat. Semoga saya benar benar bisa membuktikannya

  8. gerardis margareth
    gerardis margareth says:

    amin…thanks LORD, buat kami lebih berkomitmen satu kata & perbuatan, Roh Kudus tolong kami……amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *