Giat Melayani Dengan Sukacita

Selasa, 28 Agustus 2012

Giat Melayani Dengan Sukacita

Baca: Mazmur 100

Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita. —Mazmur 100:2

Hari ini, sembilan tahun yang lalu, seorang sahabat saya pergi keluar untuk lari-lari kecil pada saat makan siang dan tidak pernah kembali lagi. Kurt De Haan, editor pelaksana buku renungan Our Daily Bread saat itu, meninggal karena serangan jantung pada hari Kamis yang cerah tersebut. Kami yang pernah bekerja dengan Kurt masih menyimpan benda-benda yang mengingatkan kami tentangnya di kantor kami.

Misalnya, pada salah satu dinding ruangan saya, saya memasang catatan terakhir yang saya terima dari Kurt. Hal itu mengingatkan saya tentang kesungguhannya sebagai seorang editor, yakni usahanya menerangkan firman Allah sebaik dan seakurat mungkin. Seorang rekan kerja lainnya memajang gumpalan kertas terakhir yang dilemparkan Kurt ke arahnya, karena itu mengingatkannya pada semangat Kurt dalam menikmati hidupnya.

Setiap kali membicarakan Kurt dan kenangan kami tentangnya, kami membahas paduan antara usahanya untuk memberikan yang terbaik dengan kepribadiannya yang menyenangkan. Ia bekerja keras dan menikmati hidupnya. Ia berusaha mengajarkan firman Allah dengan kesungguhan sekaligus menjalani hidupnya dengan sukacita.

Mengingat Kurt dan teladannya sangatlah menyegarkan dan menantang. Hal itu mengingatkan kita bahwa ada orang-orang yang memperhatikan kita dan mengetahui apakah kita sedang melayani “Tuhan dengan sukacita” (Mzm. 100:2) dan apakah kasih kita kepada Yesus tampak dalam pekerjaan kita yang baik (Ef. 2:10). Melayani dengan giat. Melayani dengan sukacita. Apakah sikap-sikap itu melukiskan pelayanan kita bagi Sang Juruselamat? —JDB

Tolonglah aku, ya Yesus, untuk menjalani hidup dalam sukacita dan
damai yang Engkau berikan kepadaku. Biarlah siapa pun yang
bekerja bersamaku dan mengenalku bisa melihat sukacita itu. Dan
biarlah aku selalu hidup dalam ketulusan dan kebenaran.

Untuk menikmati sukacita kekal, utamakanlah Kristus senantiasa.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. Tetty Nuriani
    Tetty Nuriani says:

    Oleh KarenaMu Kami Bersukacita. Trimakasih utk Sukacita Yesus ada dalam hdp kami, dan kami mau melakukan dgn segenap hati apa yg Tuhan Yesus percayakan pada kami, karena kami melakukan nya bukan saja utk manusia tapi terlebih-lebih kami melakukan nya utk Tuhan dan Untuk Kemuliaan Nama Tuhan, Haleluya, Jadila apa Yang Tuhan Yesus Kehendaki dalam hidup kami, AMin.

  2. leoleo
    leoleo says:

    hmm…saya sedang jatuh bangun dalam pelayanan saya dikampus menjadi panitia..
    1minggu semangat, 1 minggu down..karena banyaknya jobdesk dan tekanan tekanan dari luar..
    betapa sulitnya untuk tetap sukacita ditengah kesibukan yang kadang membuat saya tidak mengingatNYA
    namun, ketika selalu teringat Tuhan disalib,.saya tidak dapat berkata2..

  3. Emily
    Emily says:

    Terimakasih Tuhan utk segalasesuatu yg Engkau percayakan…Belajar utk setia dan mberikan yg terbaik bagi Tuhan bukanlah hal yg mudah ktika keadaan sekeliling qt mnekan ,ketidakadilan,ketidakbenaran dunia yg qt temui.Tetapi dgn tetap memandang Anugerah Tuhan dan apa yg DIa inginkan qt lakukan bagiNya ?juga dgn hati yg Tulus .Saya belajar utk memegang komit saya dgn Tuhan ,memberikan yg terbaik dgn apa yg yg Tuhan percayakan, walaupun penuh airmata,luka…Memegang janji Tuhan,Bahwa ada Berkat dan Sukacita Dia berikan bagi qt yg melayaniNya,karena ada Penyertaan Tuhan didalamNYa.Orang yg bersungguh hati bekerja bagi Tuhan pasti tak Ia tinggalkan.Iman dan Pengharapan qt ,tdk didunia ,disurga klak Tuhan sediakan mahkota sukacita.Semoga jadi Berkat.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *