Menghubungkan Titik

Selasa, 20 September 2016

Menghubungkan Titik

Baca: Lukas 24:13-32

24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,

24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.

24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

24:17 Yesus berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” ??Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?”

24:19 Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?” Jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.

24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,

24:23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.

24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.”

24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”

24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.

24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.

24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. —Lukas 24:27

Menghubungkan Titik

Pada dekade 1880-an, seniman Georges Seurat asal Prancis memperkenalkan suatu bentuk seni yang disebut sebagai pointilisme. Seurat tidak memakai sapuan kuas dengan campuran zat warna untuk membuat suatu lukisan, melainkan menggunakan titik-titik kecil yang berwarna-warni. Jika dilihat dari dekat, karyanya terlihat seperti sekelompok titik yang terpisah. Namun, setelah mundur beberapa langkah, mata manusia akan memadukan titik-titik tersebut menjadi sebuah gambar berwarna yang jelas dan cerah.

Demikian juga dengan gambaran besar dari Alkitab. Jika dilihat dari dekat, kepelikannya dapat membuat kita seperti melihat titik-titik di atas kanvas. Ketika kita membaca Alkitab, mungkin kita merasa seperti Kleopas dan temannya dalam perjalanan menuju Emaus. Mereka tidak dapat memahami peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi pada akhir pekan sebelumnya. Tadinya mereka berharap bahwa Yesus “datang untuk membebaskan bangsa Israel” (Luk. 24:21), tetapi mereka justru menyaksikan kematian-Nya.

Tiba-tiba saja, seseorang yang tidak mereka kenal datang dan berjalan bersama mereka. Setelah menunjukkan ketertarikan pada percakapan mereka, Dia menolong keduanya untuk memahami titik demi titik dari kesengsaraan dan kematian Sang Mesias yang telah lama mereka nantikan. Kemudian, ketika bersantap bersama mereka, Yesus membuat mereka dapat mengenali diri-Nya—lalu Dia pun meninggalkan mereka secara misterius seperti waktu Dia datang.

Apakah yang menarik perhatian mereka adalah tanda paku bekas salib di kedua tangan-Nya? Kita tidak tahu. Yang kita tahu, ketika kita menghubungkan titik-titik peristiwa dalam Kitab Suci dengan kesengsaraan Yesus (ay.27,44), kita akan melihat dengan nyata Allah yang mengasihi kita lebih daripada yang dapat kita bayangkan. —Mart DeHaan

Yesus menyerahkan nyawa-Nya demi menunjukkan kasih-Nya bagi kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkhotbah 4-6; 2 Korintus 12

Artikel Terkait:

Penjara Bukan Penghalang

Setiap orang pasti tidak mau punya hidup yang terkurung di dalam penjara. Jeruji besi seakan memutuskan harapan seseorang terhadap masa depannya. Dia terisolasi dan keadaan menjadi semakin parah dengan label negatif yang diberikan masyarakat kepada orang-orang yang ada di dalam penjara. Baca kisah lengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang gemilang terus tinggi menjulang luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang benderang bersinar lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. Marlia
    Marlia says:

    Hi Budi, salam kenal. thanks utk link ke seniman Seurat. Be a blessing today.

    Aku juga sering mengalami kesulitan untuk menghubungkan titiik peristiwa dlm hidupku agar ki bisa memahami kesatuan pikiran Allah dalam membentuk hidupmu. I may need untuk melangkah mundur agar mendapatkan gambaran utuhnya.

  4. pipi_kiri
    pipi_kiri says:

    ilustrasi ttg George Seurat sangat tepat mnggambarkan peran titik2 kecil yang tiada artinya bila berdiri sendiri, tp saat dgabung dgn titik yg lain mnggambarkan karya seni yg luar biasa. bgitupun org percaya, yg kita alami setiap hari baik itu susah, senang, sukacita, kejatuhan dan apapun itu, semuanya adalah titik2 yg merangkai hidup kita untuk menjadi indah di matanya. salam sukacita

  5. anggrenie
    anggrenie says:

    Manusia dapat mengecewakan kita, tp Tuhan tdk akn pernah mengecewakan kita. Meskipun kadang hal yg trjadi di luar prediksi dan ekspetasi kita. Tp yakinlah, Tuhan pux rencana indah di balik semua itu.

  6. rosmida
    rosmida says:

    Terpujilah Engkau Bapa yg kekal Bapa yg mulia Bapa yg penuh kuasa kasihmu sepanjang masa yg tidak ada batasnya Engkau rela mati untuk menggantikan kami manusia yg penuh dosa ini sekalipun kami tdk melihat tapi kami percaya bahwa kami ada sebagaimana sampai saat ini adalah karena Anugrah Mu terimakasih Yesus Engkau jawaban dlm segala hal dlm hidupku amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *