Salib di Bukit Hollywood

Rabu, 6 April 2016

Salib di Bukit Hollywood

Baca: 1 Korintus 1:18-31

1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

1:19 Karena ada tertulis: “Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”

1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?

1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.

1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,

1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,

1:29 supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

1:31 Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Galatia 6:14

Salib di Bukit Hollywood

Salah satu ikon yang paling dikenali di Amerika Serikat adalah penanda bertuliskan “HOLLYWOOD” yang terdapat di California Selatan. Orang dari seluruh penjuru dunia datang ke kota penuh gemerlap itu untuk melihat cetakan kaki para bintang di atas semen dan berharap dapat berpapasan dengan sejumlah selebriti. Penanda yang menjulang dari kaki bukit dekat kota itu tidak mungkin terlewatkan oleh para pengunjung.

Namun ada simbol lain di bukit Hollywood yang tidak terlalu dikenal, padahal simbol itu memiliki makna kekal. Sebuah salib berukuran hampir 10 meter, yang disebut sebagai Hollywood Pilgrimage Memorial Monument (Monumen Peringatan Peziarah di Hollywood), menjulang tegak menghadap ke arah kota. Salib itu ditempatkan di sana untuk mengenang Christine Wetherill Stevenson, seorang pewaris harta yang pada dekade 1920-an mendirikan Pilgrimage Theater (sekarang menjadi Teater John Anson Ford), tempat pementasan The Pilgrimage Play, sebuah drama tentang Kristus.

Kedua ikon tersebut memperlihatkan kekontrasan yang menarik. Sebaik atau seburuk apa pun sebuah film, nilai hiburan, kontribusi artistik, dan relevansi dari film tersebut tidak akan bertahan lama.

Sebaliknya, salib mengingatkan kita akan sebuah drama yang bersifat kekal. Karya Kristus merupakan kisah tentang Allah Mahakasih yang mencari dan mengundang kita untuk menerima pengampunan total yang ditawarkan-Nya. Drama agung dari kematian Yesus merupakan bagian dari catatan sejarah, sementara kebangkitan-Nya mengalahkan maut dan memberi dampak kekal bagi kita semua. Sungguh, salib Kristus tidak akan pernah kehilangan makna dan kuasanya. —Dennis Fisher

Bapa, terima kasih untuk dampak kekal dari salib Kristus. Tolong kami untuk mengerti dan menghargai kasih yang membuat Anak-Mu rela memikul salib-Nya demi kami.

Untuk mengenal makna yang sejati dari salib, kamu harus mengenal Pribadi yang mati pada salib itu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 4-6; Lukas 9:1-17

Bagikan Konten Ini
30 replies
  1. rita romli
    rita romli says:

    Aku ingin lbh lg mengenal Mu Tuhan. Agar aku dapat menjadi anak Mu yg mengenal Pribadi yg telah mati bagiku dan menjadi pengikut Mu yg setia. Amin

  2. bayu suwandi
    bayu suwandi says:

    terima kasih Tuhan Yesus….
    karena Mu , kami di benarkan, di kuduskan dan di tebus.

  3. Amazone
    Amazone says:

    Salib adalah kebodohan dan kehinaan bagi dunia ini dan yang tidak mengenal Allah, sementara salib adalah hikmat dan kekekalan bagi yg terpanggil sesuai kasih karunia Allah

  4. Rosalina
    Rosalina says:

    Amin..
    terimakasih Yesus. tuntun aku senantiasa untuk tetap jdi sperti yg Engkau kehendaki. peka terhadap panggilanMu dan peringatanMu…

  5. Kornelia Makani
    Kornelia Makani says:

    Terkadang kita biasa-biasa saja dalam menilai sebuah salib Kristus. Karena kematian Yesus di atas kayu saliblah saya bisa diperbaharui. Karena salib Kristuslah saya bisa kuat melewati tantangan hidup. Mengenal-Mu itulah rinduku. Terima kasih Tuhan buat kesempatan untuk lebih lagi mengenal-Mu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *