Di Balik Layar

Minggu, 25 Oktober 2015

Di Balik Layar

Baca: Yohanes 3:22-31

3:22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.

3:23 Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,

3:24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.

3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.”

3:27 Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.

3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. —Yohanes 3:30

Di Balik Layar

Kegiatan penjangkauan yang dilakukan gereja kami berpuncak dengan penyelenggaraan kebaktian kebangunan rohani yang mengundang penduduk dari seluruh wilayah kota. Ketika tim yang mengatur dan memimpin acara itu—terdiri dari kelompok musik kaum muda, para konselor, dan para pemimpin gereja—naik ke atas panggung, kami semua dengan gembira bertepuk tangan dan menyerukan apresiasi kami atas kerja keras mereka.

Namun ada seorang pria di antara mereka tidak terlihat mencolok, meskipun ia adalah ketua dari tim tersebut. Ketika bertemu dengannya beberapa hari kemudian, saya berterima kasih dan mengucapkan selamat atas hasil kerjanya. Saya mengatakan, “Kami jarang melihatmu sepanjang kegiatan itu.”

Ketua tim tersebut menjawab, “Saya suka bekerja di balik layar.” Ia tidak mementingkan pengakuan bagi dirinya. Baginya, mereka yang bekerja di depanlah yang pantas menerima penghargaan.

Sikapnya yang tidak banyak bicara itu justru berbicara banyak bagi saya. Saya diingatkan bahwa ketika melayani Tuhan, saya tidak perlu mencari-cari pengakuan diri. Saya dapat memuliakan Allah, entah saya diberi penghargaan atau tidak oleh orang lain. Sikap yang mengutamakan Kristus akan dapat mencegah timbulnya perasaan cemburu buta dan persaingan yang tidak sehat.

Yesus, yang ada “di atas semuanya” (Yoh. 3:31), “harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (ay.30). Dengan sikap itu, kita akan semakin mengupayakan kemajuan dari pekerjaan Allah. Kristus sajalah, dan bukan kita, yang patut menjadi pusat perhatian dari segala sesuatu yang kita lakukan. —Lawrence Darmani

Yesus, jadilah pusat dari pikiranku, keinginanku, dan perbuatanku. Kendalikanlah aku dan pakailah aku.

Sorotan utama haruslah tertuju kepada Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 6-8; 1 Timotius 5

Bagikan Konten Ini
14 replies
  1. Dian Solin
    Dian Solin says:

    He is getting bigger and we are getting smaller.. semakin diingatkan bahwa melayani pure untuk melayani bukan utk ajang pentas unjuk kemampuan…

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Yah Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang berada didalam kerajaan surga,tuntun dan kendalikan jalan kehidupan kami sekeluarga yah Tuhan agar kami dapat menjalankan kehidupan ini sesuai dengan kehendakmu saja,ampunilah dan kasihilah kami Tuhan atas segala dosa-dosa yang kami perbuat terhadapmu yang tak sebanding dengan segala kasih sayangmu yang telah engkau berikan didalam kehidupaan kami,segala kehidupan yang kami jalani ini, kami persembahkan kepadamu saja, didalam nama Tuhan Yesus, kami persembahkan doa kami ini dan bersyukur, berterima kasih kepadamu,terpujilah namamu bapa disurga, dari kekal hingga kekal sampai selama-lamanya, haleluya, Amin

  3. Karok Vsulu
    Karok Vsulu says:

    Tuhan ajar aku menjadi orang yang rendah diri dan takut akan engkau..ajar aku dengan kasi..dan mengampuni…

  4. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh tentram teguh segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kami semua yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  5. Pascal Adventra
    Pascal Adventra says:

    kena untuk pelayan pekerjaan Tuhan, semoga pelayan pekerjaan Tuhan melayani untuk mengagungkan Tuhan, bukan untuk menonjolkan dirinya. amin!

  6. Yogi Septanus
    Yogi Septanus says:

    Manusia merasa bangga jika dpt menjadi pusat perhatian, tdk sadar dg Tuhannya yg harusnya dimuliakn.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *