Jangan Berlari Seorang Diri

Sabtu, 2 September 2017

Jangan Berlari Seorang Diri

Baca: Keluaran 17:8-13

17:8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.

17:9 Musa berkata kepada Yosua: “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.”

17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.

17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.

17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita . . . berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. —Ibrani 12:1

Jangan Berlari Seorang Diri

Jack, suami saya, sudah kehabisan tenaga setelah berlari sejauh 40 km dalam lomba maraton sepanjang 42 km.

Itulah pertama kalinya ia mengikuti lomba lari maraton, dan ia berlari seorang diri. Setelah berhenti sejenak untuk minum di salah satu pos bantuan, ia merasa sangat letih dan memutuskan untuk duduk di atas rumput di pinggir jalan. Menit demi menit berlalu, tetapi kekuatannya tidak juga kembali. Saat ia terpikir untuk menyerah dan keluar dari lomba, lewatlah dua guru sekolah berusia paruh baya asal Kentucky. Meskipun tidak kenal, mereka menyapa Jack dan bertanya apakah ia mau berlari bersama mereka. Tiba-tiba, Jack merasa kembali bersemangat. Ia pun berdiri lalu menyelesaikan lomba bersama kedua wanita tersebut.

Dua wanita tersebut mengingatkan saya kepada Harun dan Hur, dua teman yang menolong Musa, pemimpin bangsa Israel, pada suatu saat yang genting (Kel. 17:8-13). Ketika itu bangsanya sedang diserang oleh musuh. Dalam pertempuran itu, selama Musa mengangkat kedua tangannya, bangsa Israel pun unggul (ay.11). Karena itu, ketika tangan Musa mulai penat, Harun dan Hur menopang masing-masing tangan Musa sampai matahari terbenam (ay.12).

Mengikut Allah bukanlah perjalanan yang bisa ditempuh seorang diri. Dia tidak menciptakan kita untuk berlomba seorang diri dalam hidup ini. Ketika kita taat melakukan apa yang Allah kehendaki, Dia memberikan orang-orang tertentu yang dapat menolong kita bertahan di tengah berbagai pergumulan hidup. —Amy Peterson

Tuhan, terima kasih atas orang-orang yang Engkau berikan untuk menguatkanku agar tetap setia mengikut-Mu. Tolonglah aku untuk juga menguatkan sesamaku.

Siapakah yang hari ini dapat saya beri dukungan semangat agar tetap bertahan di tengah segala kesulitan hidupnya?

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 137-139 dan 1 Korintus 13

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. yophy kawedar
    yophy kawedar says:

    saya sangat bersyukur untuk setiap orang yang Tuhan kirim untuk memperkuat dan mendewasakan kehidupan rohani dan iman saya…itu adalah berkat yang luar biasa, puji Tuhan

  2. intan ratmo
    intan ratmo says:

    amin.ya Tuhan.tolonglah aku utk memiliki hati yg peka shingga aku dapat menemukan mereka yg memerlukan dukungan semngat dariku.

  3. DM TELAUMBANUA
    DM TELAUMBANUA says:

    Terima kasih Tuhan Engkau sungguh baik, Engkau menolongku dengan menghadirkan orang” yang mengingatkan ku akan Engkau.Terpujilah Tuhan, Haleluya! Aminn

  4. Gunawan
    Gunawan says:

    Sangat menarik ketika di awal diingatkan bahwa kita tidak bisa sendiri dan perlu bantuan orang lain untuk mengikut TUHAN namun di akhir perenungan ditutup siapa yang bisa kita temani agar orang lain tidak merasa sendirian ketika mengikut TUHAN.
    Jadi bukan berbicara tentang diri sendiri namun berbicara tentang orang lain dan apa yang bisa kita lakukan. Semoga Tuhan mempertemukan kita dengan orang-orang yang membutuhkan. Thanks God. AMIN

  5. Ignatius Yusuf
    Ignatius Yusuf says:

    apapun badai kehidupan yang kita alami, jangan pernah kita berpikir untuk berjuang seorang diri karena Tuhan Allah selalu siap untuk menolong, menopang, dan menguatkan kita terima kasih Tuhan amin.

  6. Yesi Yohana N
    Yesi Yohana N says:

    Terimakasih ya Yesus, Tuhanku. Untuk orang-orang yg Tuhan hadirkan didalam hidupku ketika aku lemah dan dlm keadaan yg sulit. Kiranya aku juga dapat menjadi penyemangat untuk mereka yg sdg dalam pergumulan hidup. Amin.

  7. Jerry
    Jerry says:

    Terimakasih Tuhan untuk kemurahan-Mu ketika Engkau pakai orang lain menjadi saluran berkat dlm hidupku dan keluargaku.. YOU are Amazing!

  8. Lovaholic Zefanya
    Lovaholic Zefanya says:

    Terimakasih Tuhan,, walau seringkali kami merasa lelah dengan keadaan,, Engkau slalu mengingatkan kami, bahwa Tuhan akan slalu ada menolong dan menyediakan yg terbaik untuk kami.
    Haleluyah,,,
    Thanks loRd Jesus

  9. Ira Sinaga
    Ira Sinaga says:

    sering mrsa bhwa utk naik n sllu semangat dlm Tuhan bs saya lakukan tnpa orang lain. trnyta mrupakan hal salh … terimakasih Tuhan

  10. Vita
    Vita says:

    Sahabat yang nyata saat ini susah untuk ditemukan. Perlu didoakan dulu supaya kita bisa nyaman dengan Mereka. Karena banyak sekali kawan membantu tp krn ada maksud artinya tidak dengan sepenuhnya ikhlas. Bahkan, terkadang ada jg yg menjadi pengkhianat. Oleh sebab itu, perlu kita doakan teman yang menjadi tempat kita cerita atau curhat Dan tentu nyaman.
    Amin
    God bless us

  11. Feredy Dafit
    Feredy Dafit says:

    firman yg luar biasa,krn Allah menciptkan manusia sebagai mahkluk sosial dan saling menghasihi kepada sesama ☺

  12. Dan
    Dan says:

    Bagaimana jika kalimat itu dibalik, siapakah orang yg mau berlari bersama saya? Sendiri itu menyenangkan hidup bebas, tapi ketika sakit tidak ada yg memperhatikan mungkin itu bagian sedihnya. Kembali ke Artikel, dalam Alkitab/Bible Tuhan Yesus menyuruh kita untuk melakukan persekutuan doa, artinya Tuhan Yesus ingin anak-anakNya saling menguatkan dalam doa. Kenapa kita orang Kristen dalam Alkitab/Bible selalu diumpamakan sebagai domba-domba, karena kita memang harus seperti domba yg berkelompok dalam mencari kerajaan Tuhan dan kebenaranNya. Coba lihat ketika seekor domba tersesat, dengan mudahnya dimakan serigala. Itulah gunanya Gembala-gembala yg melayani Tuhan di dunia, jadi gembala menjaga domba-domba supaya tidak jatuh ke jurang dosa ataupun diperdaya iblis. Jika dalam pencarian kebenaran iman manusia berlari sendiri, sangat mudah disesatkan iblis, banyak hal yg bisa diperbuat iblis karena Tuhan Yesus menjatuhkan iblis ke bumi beserta kuasa dosanya. Ketika kita sedang mempelajari Alkitab/Bible juga sebaiknya berkelompok, supaya kita bisa saling menguatkan satu dengan yg lain. Apalagi sekarang makin banyak orang yg mengatakan kesesatan tentang ajaran Kristus, jika tidak kuat iman bisa dengan mudahnya dirusak iblis. Banyak orang yg mengaku-ngaku menguasai Alkitab/Bible dan mencari celah-celah dalam Alkitab/Bible supaya orang Kristen bisa disesatkan. Sebenarnya isi Alkitab/Bible yg sekarang sudah hampir sempurna, hanya saja yg menerjemahkannya pengertiannya ada yg versi istilah arab, ada versi kerajaan inggris. Harusnya kalau ditulis bahasa Aram/Ibrani/Yunani itu A, maka terjemahannya pun ke berbagai bahasa harus A, jangan karena alasan mengadaptasikan kehidupan sosial dll diubah agar mudah mengerti. Apalagi sekarang ajaran Kristen diuji keras oleh om zakir, saya sudah lihat video-videonya dan websitenya, jika seorang pengikut Kristen berjalan sendiri sangat mudah disesatkan oleh om zakir ini dengan pengetahuan yg dimilikinya. Sebenarnya apa yg dipertanyakan om zakir ini semua jawabnya ada dalam Alkitab/Bible, semuanya mulai dari kenapa Tuhan Yesus disalibkan hanya 2 malam 1 hari menurut om zakir, sampai om zakir pertanyakan satu ayat dalam Alkitab/Bible yg menuliskan Tuhan Yesus itu Tuhan. Semuanya ada di Alkitab/Bible, semua yg tertulis di Alkitab/Bible itu benar, kalau om zakir lawannya ahli kitab pasti malu, apalagi dalam satu sesi tanya jawab om zakir mengaku tidak bisa bahasa arab, bayangkan saja orang yg menyerang Kristen tidak tau bahasa arab, sedangkan Alkitab/Bible naskah aslinya berasal dari bahasa Aram/Ibrani/Yunani, lalu om zakir bacanya sumbernya darimana. Kelasnya udah jauh, kalau mau cari lawan harusnya temui ahli kitab dari 12 suku israel, masing-masing suku punya ahli kitab yg punya pengertian memahami kitab yg sempurna, mereka tidak mau menjawab mungkin lagi disuruh diam sama Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menyuruh anak-anakNya untuk mencari kerajaan Tuhan dan kebenaranNya, itulah sebabnya Alkitab/Bible banyak memakai perumpamaan, karena kerajaan Tuhan tidak tersedia di depan mata. Tuhan Yesus menyuruh ketuklah maka pintu akan kubukakan, carilah maka kamu akan menemukan kebenaran firman Tuhan. Untuk menemukan kerajaan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus berikan secara cuma-cuma, jika ada oknum gembala yg memperalat domba-dombaNya, karena alasan ayat kewajiban setoran bulanan di Alkitab/Bible, itu tidak benar, keselamatan itu gratis, simpan saja uangmu, diatas batupun Tuhan Yesus bisa mengajarkan firmanNya, diatas kapal nelayan pun Tuhan Yesus bisa menjala anak-anakNya. Tentang adat istiadat budaya, Tuhan Yesus mengijinkan semua itu dilakukan oleh pengikutNya selama tujuannya untuk memuliakan Tuhan Yesus, tidak pernah Tuhan Yesus menyuruh untuk tidak menghormati orangtua, jika ajaran dan kebiasaan itu baik Tuhan Yesus ijinkan, apalagi jika dalam pelaksanaannya juga memuji Tuhan Yesus pasti Tuhan Yesus dengan sukacita menerimanya. Ayat itu diterjemahkan jangan secara langsung, jika satu ayat diterjemahkan secara langsung bisa beda pengertian Tuhan dan pengertian manusia yg baca. Dalam membaca Alkitab/Bible biarkanlah pengertian Roh Kudus yg berkuasa supaya kita bisa mengerti isi Alkitab/Bible sesuai kehendak Tuhan Yesus. Tuhan Yesus ingin anak-anakNya mengerti keinginanNya, disiplin menjalankan kegiatan rohani, hidup dalam kasih, saling mengasihi sesama manusia juga wajib memberi maaf kepada orang yg menyakiti kita dan merangkul tangannya untuk merasakan kasih kita yg terwujud dalam ucapan dan perbuatan, paling penting tahan uji terhadap dosa. Kita itu anak-anakNya harus sempurna karena Bapa kita di surga sempurna. Tetaplah hidup dalam pengharapan karena dalam pengharapan itu ada janji yg akan berbuah sukacita bagi anak-anak Tuhan Yesus yg mengasihiNya. Tuhan Yesus memberkati

  13. Sri Farida Lestari Hutahaean
    Sri Farida Lestari Hutahaean says:

    Terima kasih Tuhan atas kehadiran orang-orang di sekitarku yang Engkau berikan untuk menjadi kekuatan dalam menjalani kehidupan ini. Terutama orang tua dan keluarga yang Engkau berikan kepadaku. Biarlah namaMu selalu dipuji dan diagungkan. Haleluya

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *