Peringatan!

Rabu, 12 Oktober 2016

Peringatan!

Baca: 1 Samuel 25:1-12

25:1 Dan matilah Samuel; seluruh orang Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia di rumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran.

25:2 Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya.

25:3 Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.

25:4 Ketika didengar Daud di padang gurun, bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya,

25:5 maka Daud menyuruh sepuluh orang dan kepada orang-orang itu Daud berkata: “Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal. Tanyakanlah keselamatannya atas namaku

25:6 dan sampaikanlah salam ini kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu.

25:7 Baru-baru ini aku mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan bulu domba. Adapun gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu dan tidak ada sesuatu yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel.

25:8 Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa yang ada padamu.”

25:9 Ketika orang-orang Daud sampai ke sana, berkatalah mereka kepada Nabal atas nama Daud tepat seperti yang dikatakan kepada mereka, kemudian mereka menanti.

25:10 Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: “Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.

25:11 Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?”

25:12 Lalu orang-orang Daud itu berbalik pulang dan setelah sampai, mereka memberitahukan kepadanya tepat seperti yang dikatakan kepada mereka.

Ia orang bodoh— sama dengan arti namanya. —1 Samuel 25:25 BIS

Peringatan!

Peringatan-peringatan berikut dapat dibaca pada berbagai produk yang kita gunakan:
“Jangan dibanting!” (barang pecah-belah)
“Hanya dengan resep dokter.” (obat-obatan)
“Awas tersedak! Tidak disarankan untuk anak di bawah 3 tahun.” (mainan)

Label peringatan yang cocok untuk Nabal bisa jadi adalah: “Awas! Orang bodoh pasti akan bertindak bodoh” (lihat 1Sam. 25). Nabal sedang tidak berpikir jernih ketika ia berbicara tentang Daud. Di tengah pelarian dirinya dari Saul, Daud telah membantu menjaga kawanan domba milik seorang kaya bernama Nabal. Ketika Daud mengetahui bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya dan mengadakan perayaan, ia mengutus sepuluh anak buahnya untuk meminta baik-baik makanan sebagai imbalan atas penjagaan yang telah dilakukannya (ay.4-8).

Respons Nabal terhadap permintaan Daud sangatlah tidak pantas. Ia berkata, “Daud? Siapa dia? . . . Mana bisa aku mengambil roti dan air minumku, serta daging yang telah kusediakan bagi para pengguntingku, lalu kuberikan semua itu kepada orang yang tidak jelas asal usulnya!” (ay.10-11 BIS). Nabal melanggar norma sosial dengan tidak mengundang Daud datang ke perayaannya, tidak menunjukkan rasa hormat dengan memaki-maki Daud, dan pada dasarnya mencuri hak Daud dengan tidak bersedia membayar upahnya.

Sebenarnya, kita juga memiliki sedikit sifat Nabal dalam diri kita masing-masing. Adakalanya kita bertindak bodoh. Satu-satunya cara untuk mengatasi sifat tersebut adalah dengan mengakui dosa kita kepada Allah. Dia akan bertindak dengan mengampuni kita, mengajar kita, dan memberikan kita hikmat-Nya. —Marvin Williams

Tuhan, adakalanya aku bersikap egois. Aku lebih mementingkan kebutuhanku daripada kebutuhan orang lain. Berikanku hati yang jujur dan berbelas kasih.

Hikmat Allah sanggup mengatasi keegoisan kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 39-40; Kolose 4

Artikel Terkait:

Ketika Tes Kepribadian Membuatku Kehilangan Identitas

Apakah kamu seorang INTJ, ENTP atau ISFP? Jangan khawatir jika belum pernah mendengar singkatan ini. Sudah waktunya kita melihat kembali kelebihan dan kelemahan sebuah tes kepribadian.Baca kesaksian Gabrielle saat tes kepribadian membuatnya kehilangan identitas.

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Ya Tuhan tutunlah hidupku agar kami jangan sampai tersesat didalam menentukan arah dari perjalanan hidup kami, Amin

  2. Sahat Tampubolon
    Sahat Tampubolon says:

    Selalu sertai kami Tuhan dan kiranya Engkau mengurapi setiap tindakan yang kami lakukan . Aminn

  3. purnadi
    purnadi says:

    benar Tuhan itu yg sering terjadi dlm hidupku, ke egoisan yg penting aku & aku….org lain nanti ato bahkan masa bodoh.

  4. Andreas
    Andreas says:

    Amin. Roh Kudus menguatkan kita untuk melakukan firman-Nya. Dan berbahagialah orang yang mendengarkan firman Tuhan, menghayati, serta mengamalkannya dalam hidup sehari-hari.

  5. Merry Ella
    Merry Ella says:

    sangat terberkati karena di minggu UTS ini banyak godaan untuk berbuat egois. untung Tuhan peringatkan 🙂

  6. alfan samosir
    alfan samosir says:

    terkadang kita sudah mengakui apa yg kurang dalam hidup kita dan mngakui ksalahan kita terhadap Allah.tapi kita terlalu lemah hidup dalam lingkaran dosa dan kemunafikan.Lead me God.we need You.Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *