Biasa-Biasa Saja vs Luar Biasa
Senin, 2 April 2012
Baca: Roma 8:12-26
Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” —Roma 8:15
Selama lebih dari satu abad, puncak pencapaian dalam olahraga golf adalah skor 59—skor yang hanya bisa dicapai tiga kali dalam sejarah PGA Tour sebelum tahun 2010. Kemudian, pada tahun 2010, Paul Goydos berhasil mencetak skor 59—yang disamai oleh Stuart Appleby sebulan kemudian. Alhasil, sejumlah wartawan olahraga memperkirakan bahwa pencapaian tertinggi dalam golf itu kini hanya menjadi prestasi yang biasa-biasa saja! Memang luar biasa melihat skor 59 dapat dicapai 2 kali pada satu musim yang sama, tetapi salah besar jika kita menganggap itu sebagai hal yang biasa-biasa saja.
Bagi para pengikut Yesus Kristus, menganggap hal yang luar biasa sebagai hal yang biasa-biasa saja juga merupakan suatu kesalahan. Coba bayangkan tentang doa. Kapan saja, kita dapat berbicara dengan Allah sang Pencipta yang dengan firman-Nya telah menciptakan alam semesta! Kita tidak hanya disambut ke dalam hadirat-Nya, kita juga diundang untuk masuk dengan penuh keberanian: “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibr. 4:16).
Sungguh luar biasa, kita bisa langsung datang kepada Allah—namun terkadang kita menyepelekan hak istimewa ini. Dia adalah Allah yang Mahakuasa, tetapi Dia juga adalah Bapa yang mengasihi kita dan mengizinkan kita untuk berseru kepada-Nya kapan saja. Bukankah ini hal yang luar biasa? —WEC
Doa kita naik ke takhta surgawi
Bagaimanapun bentuknya;
Bapa kita selalu mendengar anak-Nya
Bagaimanapun kata-katanya. —D. De Haan
Allah selalu siap untuk mendengarkan doa anak-anak-Nya.
yang luar biasa adalah jika kita selalu terkoneksi dengan diri-Nya 🙂
itulah makna kenapa ketika Yesus mati di kayu salib, tabir bait Allah terbelah ..
itu mempunyai makna bahwa qta sudah diberi hak istimewa untuk bertemu (berkomunikasi) dengan Allah tanpa ada batas sperti bait Allah yang berlapis-lapis..
😀