Telinga untuk Mendengar

Minggu, 3 Februari 2019

Telinga untuk Mendengar

Baca: Yeremia 5:18-23

5:18 “Tetapi pada waktu itupun juga, demikianlah firman TUHAN, Aku tidak akan membuat kamu habis lenyap.

5:19 Dan apabila kamu nanti bertanya-tanya: Untuk apakah TUHAN, Allah kita, melakukan segala hal ini atas kita?, maka engkau akan menjawab mereka: Seperti kamu meninggalkan Aku dan memperhambakan diri kepada allah asing di negerimu, demikianlah kamu akan memperhambakan diri kepada orang-orang asing di suatu negeri yang bukan negerimu.”

5:20 Beritahukanlah ini di antara kaum keturunan Yakub, kabarkanlah itu di Yehuda dengan mengatakan:

5:21 “Dengarkanlah ini, hai bangsa yang tolol dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar!

5:22 Masakan kamu tidak takut kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, kamu tidak gemetar terhadap Aku? Bukankah Aku yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut, sebagai perhinggaan tetap yang tidak dapat dilampauinya? Biarpun ia bergelora, ia tidak sanggup, biarpun gelombang-gelombangnya ribut, mereka tidak dapat melampauinya!

5:23 Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang.

Dengarkanlah ini, hai bangsa yang tolol dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! —Yeremia 5:21

Telinga untuk Mendengar

Aktris Diane Kruger pernah ditawari sebuah peran yang akan membuat namanya tenar. Ia diminta untuk memerankan istri sekaligus ibu muda yang kehilangan suami dan anaknya. Karena belum pernah mempunyai pengalaman semacam itu, ia tak tahu apakah bisa memerankannya dengan baik. Diane tetap menerima tawaran tersebut, dan dalam persiapannya, ia pun menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan untuk memberikan dukungan bagi orang yang sedang berduka.

Awalnya, ia mencoba memberi saran dan pandangan saat orang-orang dalam kelompoknya membagikan kisah mereka. Seperti kebanyakan dari kita, ia berniat baik dan mencoba memberi pertolongan. Namun, lambat laun ia berhenti bicara dan hanya mendengar saja. Saat itulah ia benar-benar belajar merasakan penderitaan orang lain. Ia belajar ketika ia mendengarkan.

Yeremia mengecam Israel karena mereka tidak mau memakai “telinga” mereka untuk mendengarkan suara Tuhan. Sang nabi memberi teguran keras dengan menyebut mereka “tolol dan . . . tidak mempunyai pikiran” (Yer. 5:21). Allah senantiasa bekerja dalam hidup kita untuk menyatakan pesan kasih, pengajaran, dorongan, dan peringatan. Allah Bapa rindu agar kita belajar dan menjadi dewasa. Setiap orang telah diperlengkapi, salah satunya dengan telinga, untuk dapat belajar. Maukah kita menggunakan telinga kita untuk mendengarkan suara hati Bapa? —John Blase

Ya Bapa, aku percaya Engkau selalu berbicara kepadaku. Ampuni kebebalanku yang membuatku berpikir bahwa aku sudah tahu semuanya dan tidak perlu belajar lagi. Bukalah telingaku supaya aku mendengar suara-Mu.

Telinga yang bersedia mendengar dapat menolong kita bertumbuh dewasa dalam iman.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 31-33; Matius 22:1-22

Bagikan Konten Ini
18 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *