Negeri yang Terbentang Jauh

Kamis, 10 Mei 2018

Negeri yang Terbentang Jauh

Baca: Yesaya 33:17-22

33:17 Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh.

33:18 Dalam hatimu engkau akan memikirkan kengerian yang sudah-sudah: “Sudah lenyapkah juru hitung, sudah lenyapkah juru timbang, dan sudah lenyapkah orang yang menghitung menara-menara?”

33:19 Tidak lagi akan kaulihat bangsa yang biadab itu, bangsa yang logatnya samar, sehingga tidak dapat dipahami, yang bahasanya gagap, sehingga tiada yang mengerti.

33:20 Pandanglah Sion, kota pertemuan raya kita! Matamu akan melihat Yerusalem, tempat kediaman yang aman, kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus.

33:21 Di situ kita akan melihat betapa mulia TUHAN kita: seperti tempat yang penuh sungai dan aliran yang lebar; perahu dayung tidak melaluinya, dan kapal besar tidak menyeberanginya.

33:22 Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.

Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh. —Yesaya 33:17

Negeri yang Terbentang Jauh

Amy Carmichael (1867-1951) dikenal karena usahanya dalam menyelamatkan gadis-gadis yatim piatu di India dan memberi mereka kehidupan yang baru. Di tengah-tengah pelayanan yang menguras tenaga itu, ia mengalami apa yang disebutnya sebagai “momen-momen penglihatan”. Dalam bukunya Gold by Moonlight, ia menulis, “Di tengah suatu hari yang sibuk, kami diberi secercah gambaran tentang suatu ‘negeri yang terbentang jauh’, dan kami hanya bisa berdiri, terpaku di tengah jalan.”

Nabi Yesaya berbicara tentang suatu masa ketika umat Allah yang pernah memberontak akhirnya berbalik kepada-Nya. “Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh” (Yes. 33:17). Memandang “negeri yang terbentang jauh” tersebut berarti mengalihkan pandangan kita dari segala situasi yang terjadi saat ini hingga kita mendapatkan sudut pandang kekekalan. Di tengah masa-masa sulit, Tuhan memampukan kita untuk melihat hidup kita dari sudut pandang-Nya dan memperoleh pengharapan di dalam Dia. “Sebab Tuhan ialah Hakim kita, Tuhan ialah yang memberi hukum bagi kita; Tuhan ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita” (ay.22).

Setiap hari, kita dihadapkan pada pilihan: melihat keadaan kita yang mengecewakan atau mengarahkan pandangan kita kepada “negeri yang terbentang jauh” dan melihat “betapa mulia Tuhan kita” (ay.21).

Amy Carmichael menghabiskan waktu lebih dari 50 tahun di India untuk menolong para gadis yang sangat membutuhkan bantuan. Bagaimana ia melakukannya? Setiap hari ia mengarahkan pandangannya kepada Yesus dan menyerahkan hidupnya ke dalam tangan pemeliharaan-Nya. Kita pun dapat melakukan hal yang sama. —David C. McCasland

Tuhan, hari ini kami mengalihkan pandangan dari situasi-situasi yang mengecewakan kami dan melihat-Mu sebagai Raja, sehingga kami beroleh damai sejahtera.

Arahkan pandanganmu senantiasa kepada Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 10-12; Yohanes 1:29-51

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Samuel Putra Kristanto
    Samuel Putra Kristanto says:

    yang saya dapat:
    1. fokus kepada Yesus, membuat kita akan damai sejahtera, iman kita terjaga
    2. Tuhan Yesus adalah Tuhan yg adil, pembuat hukum, dan hukumnya harus dilaksanakan terjadi. Ttp Dia juga Tuhan yg penuh kasih ,sehingga Dia menjadi juru selamat manusia, dengan menggantikan hukuman kita menjadi tanggungannya (yes 33:22)

  2. Nursi
    Nursi says:

    Tuhan Sorgawi saya serahkan hidup kami padaMu,engkaulah hakim pada kami dan pembela kami,terpujilah namaMu Tuhan.Amin.

  3. agusti lim
    agusti lim says:

    kami senantiasa akan mengarahkan pandangan kepadaMu, Engkaulah sumber kekuatan di dalam hidup kami. Kami menyerahkan seluruh hidup kami kepadaMu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *