Indahnya Kehancuran

Rabu, 31 Mei 2017

Indahnya Kehancuran

Baca: Mazmur 51

51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,

51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.

51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

51:4 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

51:5 Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.

51:6 Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.

51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

51:8 Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

51:10 Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!

51:11 Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!

51:12 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

51:13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

51:15 Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

51:16 Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!

51:17 Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!

51:18 Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.

51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

51:20 Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!

51:21 Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.

Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur. —Mazmur 51:19

Indahnya Kehancuran

Kintsugi merupakan seni memperbaiki tembikar hancur yang berasal dari Jepang dan telah berusia ratusan tahun. Serbuk emas yang dicampur dengan resin digunakan untuk menyambung patahan keramik atau menambal retakan hingga menghasilkan suatu perpaduan yang indah. Alih-alih menyembunyikan perbaikannya, seni tersebut justru menonjolkan sisi indah dari suatu kehancuran.

Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah juga memandang kehancuran kita sebagai sesuatu yang bernilai, ketika kita tulus mengakui dosa yang telah kita lakukan. Setelah Daud berzina dengan Batsyeba dan merancang kematian suaminya, ia ditegur oleh Nabi Natan dan kemudian bertobat. Doa Daud setelah pertobatannya memberikan kepada kita pengertian tentang apa yang dirindukan Allah ketika kita berdosa: “Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” (Mzm. 51:18-19).

Ketika kita menyesal dan hati kita hancur karena dosa, Allah akan memulihkannya dengan pengampunan tak ternilai yang dikaruniakan oleh Juruselamat kita di kayu salib. Dengan penuh kasih, Dia menerima kita ketika kita merendahkan diri di hadapan-Nya. Hubungan kita dengan-Nya pun dipulihkan kembali.

Alangkah murah hatinya Allah! Dengan mengingat kerinduan-Nya akan hati yang hancur dan keindahan kebaikan-Nya yang luar biasa, marilah hari ini kita berdoa dengan sebuah doa lainnya dari Kitab Suci: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mzm. 139:23-24). —James Banks

Bapa yang penuh kasih, aku ingin membuat-Mu bersukacita dengan merendahkan diri dan bertobat hari ini.

Dukacita ilahi atas dosa akan membawa kita kepada sukacita.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 13-14; Yohanes 12:1-26

Artikel Terkait:

Menemukan Kasih Sejati

Bagikan Konten Ini
43 replies
  1. Yeremia Gatot Kusuma Wijaya
    Yeremia Gatot Kusuma Wijaya says:

    Glorious Ruin…, hanya Allah yg sanggup memulihkan.. Amin terpujilah Tuhan.

  2. Christalora Griselda
    Christalora Griselda says:

    You Are My Great Father, God, My Bestfriend In My Life You Know I Love You So MUCH God❤❤

  3. tan
    tan says:

    saya sadar akan dosa yg saya lakukan, sudah bertahun2 lamanya saya lakukan. salah iya, tp selalu saya lakukan.. lagi dan lagi, Minta ampun, lakukan lagi..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *