Senjata Ilahi Kita
Selasa, 10 Mei 2016
Baca: Nehemia 4:7-18
4:7 Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka.
4:8 Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.
4:9 Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.
4:10 Berkatalah orang Yehuda: “Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini.”
4:11 Tetapi lawan-lawan kami berpikir: “Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu.”
4:12 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: “Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,”
4:13 maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka.
4:14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.”
4:15 Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
4:16 Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda
4:17 yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.
4:18 Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Terimalah . . . pedang Roh, yaitu firman Allah. —Efesus 6:17
Di bawah pengawasan Nehemia, para pekerja Israel membangun kembali tembok yang mengelilingi Yerusalem. Akan tetapi, di tengah proses pembangunan itu, mereka mendengar berita tentang musuh-musuh mereka yang bersekongkol untuk menyerang Yerusalem. Kabar itu semakin menjatuhkan semangat para pekerja yang sudah kelelahan itu.
Nehemia memutuskan untuk bertindak. Pertama, ia berdoa dan menempatkan banyak penjaga pada tempat-tempat yang strategis. Lalu, ia mempersenjatai para pekerja. “Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya” (Neh. 4:17-18).
Kita yang membangun kerajaan Allah juga perlu mempersenjatai diri untuk menghadapi serangan Iblis, musuh spiritual kita. Senjata kita adalah pedang Roh, yaitu firman Allah. Menghafal isi Kitab Suci dan merenungkannya akan memampukan kita untuk “dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” (Ef. 6:11). Apabila kita berpikir bahwa bekerja untuk Allah tidaklah penting, kita perlu mengingat kembali bahwa pekerjaan kita bagi Yesus itu bernilai kekal (1Kor. 3:11-15). Ketika kita takut Allah tidak akan memakai kita lagi karena besarnya dosa kita, kita harus ingat bahwa kita telah diampuni oleh kuasa darah Yesus (Mat. 26:28). Dan ketika kita khawatir akan gagal dalam melayani Allah, kita dapat mengingat kembali perkataan Yesus yang menyatakan bahwa kita akan berbuah banyak selama kita tinggal di dalam Dia (Yoh. 15:5).
Firman Allah adalah senjata ilahi kita! —Jennifer Benson Schuldt
Allah, terima kasih untuk Alkitab. Aku percaya bahwa firman-Mu hidup dan berkarya dengan aktif. Tolonglah aku mengingatnya ketika aku khawatir dan takut, ataupun ketika aku memerlukan dorongan dan inspirasi.
Firman Allah adalah senjata ilahi untuk menghadapi serangan Iblis.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 10-12; Yohanes 1:29-51
Firman Allah sumber kekuatanku.
nice.
Amin
Amin
Army of God, but not for killing.
Terima Kasih buat firmanMu ya Tuhan pagi ini …..
firman Mu Tuhan pelita bagi kakiku….aminnnnn
yess,, Jesus great,, God fight for us
Baca kitab suci, doa tiap hari kalau mau tumbuh.
Terimakasih Tuhan utk firmanMu pagi ini. FirmanMu tetap hidup dan bekerja sepanjang masa. Amin
Iya benar. Amin
Diberkati sekali lewat renungannya
amin.Gbu
amen
God is good all the time
Amin.
amin….
Elshadai..Allah Maha Kuasa. Allah sungguh luar biasa.
amin
amin, thanks
sangat membantu
Tuhan, terima kasih untuk segala berkatMu di dalam hidupku. Sertai aku selalu agar lebih lagi bertumbuh di dalam RohMu. Persenjatai aku dengan FirmanMu yang kudus. Amin
Amin
Amin
haleluya…amin
Firman TUHAN adalah pelita
Amin. Biarlh Firman Tuhan Menguatkan dan menolong kita utk melawan si iblis.