Jalan Saya?

Senin, 30 April 2012

Jalan Saya?

Baca: Amsal 16:20-25

Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. —Amsal 16:25

Coba bayangkan perdebatan intelektual yang paling berat sebelah. Contohnya, bagaimana jika kita meminta Albert Einstein berdebat dengan seorang anak kelas satu tentang teori relativitas? Atau bagaimana jika George Washington Carver berhadapan dengan seorang murid SMA untuk membahas tentang rekayasa biokimia?

Memang konyol jika kita berpikir untuk mempertemukan kedua belah pihak agar berdiskusi. Yang satu adalah pakar terbaik di bidangnya, sedangkan lawannya tentu tidak banyak tahu tentang topik yang dibahas itu.

Coba yang ini: Allah berhadapan dengan mereka yang mendebatkan rancangan-Nya bagi manusia. Ini sungguh perdebatan yang tak seimbang! Namun kita sering mendengar mereka berusaha memahami hikmat Allah yang tak tertandingi dan menegaskan bahwa jalan mereka lebih baik dari jalan-Nya.

Saya pernah menerima surat dari seorang narapidana yang berkata: “Dalam hidup saya, ada satu masa ketika akhirnya saya menerima kenyataan bahwa Allah itu nyata dan Dialah Pencipta dari segala sesuatu. Saya sudah muak melakukan segala sesuatu dengan cara saya sendiri. Ketika saya merendahkan diri dan menerima apa yang Allah katakan, saya menemukan jawabannya.”

Betapa konyolnya menolak rencana keselamatan dari Allah karena kita berpikir bahwa kita lebih tahu! Hanya dengan menaruh kepercayaan kita pada Kristus untuk pengampunan dosa kita, kita dapat diperdamaikan dengan Allah (Yoh. 14:6; Rm. 3:23; 6:23). Apakah Anda masih berusaha melakukan segala sesuatu dengan cara Anda sendiri, karena Anda pikir Anda lebih tahu? (Ams. 16:25). Bersepakatlah dengan Allah dan ikutilah jalan-Nya. —JDB

Tak ada banyak jalan menuju surga;
Hanya ada satu menurut Alkitab:
Akuilah Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Percaya hanya pada Putra tunggal Allah. —Sper

Yesus bukan salah satu atau yang terbaik dari banyak jalan untuk datang kepada Allah; Dialah satu-satunya. —Tozer

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. Della
    Della says:

    AMIN. Terima kasih TUHAN YESUS untuk sabda-MU hari ini, terima kasih kami mengetahui bahwa ENGKAU selalu mencintai kami. ENGKAU Penolong kami. Brikan kami Hati sperti hati-MU, mata seperti mata-MU & kaki sperti kaki-MU, agar kami tak bosan2 mewartakan ENGKAU dalam sikap & tingkah tutur kami terhadap sesama. Dalam nama-MU yang Kudus, kami serahkan diri kami, kami percaya ENGKAUlah TUHAN dan Juruselamat kami yang hidup bersama BAPA dalam persekutuan ROH KUDUS kini dan sepanjang masa, amin.

  2. ety persulessy
    ety persulessy says:

    Thanks Tuhan Yesus,Engkau yang lbh thu jln kehidupanku…Apa yg Engkau buat itu sangat baik dan berati bagiku…Amin.

  3. nia
    nia says:

    tolong saya tuk memiliki kerendahan hati tuk menerima apa yang jadi jalan MU tuk ku.

  4. desi
    desi says:

    terkadang orang selalu merasa benar, ketika menghadapi masalah kita baru ingat Tuhan. kapan kita bisa mengerti orang lain kalau kita tidak bisa mengerti diri kita sendiri. kapan kita bisa dengan Tuhan kalau hanya saat ada masalah kita baru bilang semua ini karena kemurahan Tuhan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *