Api Yunani

Minggu, 10 Februari 2013

Api Yunani

Baca: Yakobus 3:1-12

Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, . . . —Yakobus 3:6

Api Yunani adalah suatu larutan kimia yang digunakan oleh Kekaisaran Romawi Timur dalam peperangan kuno melawan musuh-musuh mereka. Menurut salah satu sumber online, senjata kimia ini dikembangkan sekitar tahun 672 Masehi dan memiliki dampak yang sangat merusak, khususnya dalam pertempuran di laut karena api ini dapat terbakar di air. Apa sebenarnya api Yunani ini? Komposisi kimia yang terkandung di dalamnya masih merupakan suatu misteri. Api Yunani merupakan suatu senjata militer yang begitu berharga sehingga formulanya dirahasiakan sedemikian ketat—hingga akhirnya hilang ditelan sejarah. Kini para peneliti masih berusaha meniru pembuatan formula kuno itu, tetapi sejauh ini belum berhasil.

Namun salah satu sumber kehancuran besar di antara orang percaya di dalam Kristus bukanlah suatu misteri. Yakobus memberitahukan kepada kita bahwa kerusakan hubungan kita dengan sesama sering kali bersumber dari suatu jenis api yang berbeda. Ia menuliskan, “Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh.” (Yak. 3:6). Perkataan yang keras ini mengingatkan kita betapa besarnya kerusakan yang dapat timbul dari perkataan kita yang tak terkendali terhadap orang-orang di sekitar kita.

Daripada menciptakan suatu “api Yunani” berupa perkataan yang dapat menghancurkan hubungan dengan sesama, keluarga, dan gereja, marilah kita serahkan lidah kita di bawah kendali Roh Kudus dan menggunakan kata-kata kita untuk memuliakan Allah. —WEC

Tuhan, terkadang musuh terbesar kami adalah diri kami sendiri.
Ampuni kami karena perkataan kami menyakiti saudara seiman kami,
dan ajari kami untuk memakai kata-kata yang bijaksana, yang dapat
menguatkan dan membangun hidup mereka bersama-Mu.

Untuk mengekang lidah Anda, serahkanlah kendali hati Anda kepada Allah.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Galih
    Galih says:

    Berpikir sebelum berbicara menunjukkan cara untuk mengekang dan mengendalikan isi hati pikiran kita dan mengatasi diri kita sendiri supaya untuk tidak berkata-kata yang tidak pantas, melainkan lidah kita digunakan untuk memuliakan nama-Nya selalu.Gb us all.

  2. Galih
    Galih says:

    Lidah dapat menjadi pelaku dalam setiap perbuatan kita, maka menjaga perkataan kita berarti menjaga perbuatan kita dari yang jahat.Gb us all.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *