Posts

Diciptakan untuk Hubungan

Sabtu, 17 Agustus 2019

Diciptakan untuk Hubungan

Baca: Kejadian 2:15-25

2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” —Kejadian 2:18

Diciptakan untuk Hubungan

Belakangan mulai marak bisnis “penyewaan keluarga” di banyak negara untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang kesepian. Ada yang menggunakan jasa itu untuk menjaga gengsi, supaya saat menghadiri suatu acara, mereka terlihat seperti memiliki keluarga yang bahagia. Ada juga yang menyewa aktor untuk berperan sebagai anggota keluarga yang sudah jauh, agar mereka dapat merasakan, walaupun sebentar, hubungan keluarga yang masih didambakan.

Tren tersebut mencerminkan kebenaran dasar bahwa manusia diciptakan untuk saling berhubungan. Dalam kisah penciptaan di kitab Kejadian, “Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik” (1:31). Namun ketika melihat Adam, Allah berfirman, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (2:18). Manusia memerlukan kehadiran manusia lain.

Alkitab tidak sekadar menjelaskan tentang kebutuhan kita untuk berhubungan, tetapi juga di mana kita bisa menemukan hubungan yang baik, yaitu di antara para pengikut Yesus. Menjelang kematian-Nya, Yesus berkata kepada sahabat-Nya, Yohanes, untuk menerima ibu Kristus sebagai ibunya sendiri. Mereka akan menjadi keluarga setelah Yesus pergi (Yoh. 19:26-27). Paulus juga memerintahkan orang percaya untuk memperlakukan orang lain layaknya orangtua dan saudara sendiri (1Tim. 5:1-2). Pemazmur menceritakan kepada kita bahwa salah satu maksud karya penebusan Allah adalah untuk “memberi tempat tinggal kepada orang yang kesepian” (mzm. 68:7 bis), dan Allah merancang gereja sebagai salah satu tempat terbaik untuk melakukannya.

Syukur kepada Allah, yang telah menciptakan kita untuk berhubungan dengan sesama dan memberikan umat-Nya untuk menjadi keluarga kita! —Amy Peterson

WAWASAN
Kitab Kejadian secara luar biasa menggambarkan perempuan dan laki-laki sebagai rekan yang setara, saling membutuhkan satu sama lain untuk dapat berkembang. Kejadian 2:18-22 bahkan merupakan satu-satunya catatan tentang penciptaan perempuan yang paling lengkap dibandingkan seluruh literatur/naskah dari Timur Dekat kuno. Kata Ibrani ezer (“penolong”) yang dipakai untuk menggambarkan perempuan (2:18,20) memiliki nilai yang luhur, kata ini kerap dipakai dalam Alkitab untuk menggambarkan Allah sebagai penolong umat-Nya. —Monica Brands

Adakah orang-orang yang kesepian yang memerlukanmu sebagai keluarga mereka? Bagaimana hubunganmu dengan sesama orang percaya telah menguatkanmu melewati masa-masa kesepian?

Ya, Allah, tolonglah aku agar mau bergantung kepada orang lain, sekaligus menjadi sahabat yang dapat mereka andalkan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97-99; Roma 16

Handlettering oleh Novia Jonatan

Background photo credit: Blake Wisz

Bekerja Bersama

Senin, 14 November 2016

Bekerja Bersama

Baca: Roma 15:1-7

15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.

15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: “Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku.”

15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,

15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.

Dengan satu hati dan satu suara [kita] memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. —Roma 15:6

Bekerja Bersama

Ketika Nicholas Taylor hendak menaiki kereta di Perth, Australia, ia jatuh dan kakinya pun terjepit di celah antara peron dan gerbong kereta. Ketika para petugas tidak sanggup melepaskannya, mereka menggalang bantuan dari hampir 50 orang penumpang. Pada hitungan ketiga, para penumpang yang berdiri berjajar itu akan mendorong badan kereta itu secara serentak. Dengan bekerja dalam satu kesatuan, mereka dapat mengangkat gerbong kereta yang berat itu sehingga kaki Taylor dapat terlepas.

Dalam banyak bagian dari surat-suratnya kepada jemaat mula-mula, Rasul Paulus menyadari adanya kekuatan yang dimiliki orang Kristen yang bekerja bersama. Ia mendorong 3 orang percaya di Roma untuk menerima satu sama lain sebagaimana Kristus telah menerima mereka. Paulus berkata, “Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (Rm. 15:5-6).

Kesatuan dengan saudara seiman lainnya akan memampukan kita untuk memberitakan kebesaran Allah dan juga menolong kita bertahandi tengah penganiayaan. Rasul Paulus tahu bahwa jemaat di Filipi menderita penganiayaan karena iman mereka. Oleh karena itu, ia mendorong mereka untuk “sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu” (Flp. 1:27-28).

Iblis memang suka memecah belah, tetapi usahanya akan gagal ketika dengan pertolongan Allah, kita berusaha “memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera” (Ef. 4:3). —Jennifer Benson Schuldt

Ya Allah, biarlah umat Kristen di mana pun dapat mengalami berkat kesatuan di dalam-Mu. Ingatkan kami tentang apa yang sama-sama kami miliki: satu pengharapan, satu iman, dan satu Tuhan—Yesus Kristus.

Kesatuan di antara umat bersumber dari kesatuan kita dengan Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun: Ratapan 3-5; Ibrani 10:19-39

Artikel Terkait:

Tidak Ada Gereja yang Sempurna

“Namun, bila kita tidak mengucap syukur setiap hari atas persekutuan yang kita miliki, dan sebaliknya terus mengeluh kepada Tuhan betapa picik dan tidak bergunanya segala hal dalam persekutuan itu, kita sebenarnya sedang menghalangi Tuhan untuk membuat persekutuan kita bertumbuh.” Baca kesaksian Gracea Elyda selengkapnya di dalam artikel ini.

Tempat Aman

Minggu, 6 November 2016

Tempat Aman

Baca: 1 Korintus 6:9-11; 13:4-7

6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita. —1 Korintus 6:11

Tempat Aman

Seorang pemuda Jepang menghadapi masalah: ia takut meninggalkan rumahnya. Untuk menghindari orang, ia tidur sepanjang hari dan bergadang sepanjang malam dengan menonton TV. Ia disebut sebagai seorang hikikomori atau pertapa di zaman modern. Masalahnya berawal ketika ia tidak mau lagi bersekolah karena nilai-nilainya yang jelek. Semakin lama ia menjauh dari masyarakat, semakin ia merasa canggung bersosialisasi. Akhirnya ia berhenti berkomunikasi dengan teman-teman dan keluarganya. Meski demikian, ia dapat ditolong untuk pulih dengan mendatangi sebuah perkumpulan pemuda di Tokyo yang disebut ibasho—sebuah tempat aman di mana orang-orang yang terpuruk dapat belajar untuk kembali bersosialisasi di tengah masyarakat.

Bagaimana bila kita memandang gereja sebagai sebuah ibasho—bahkan lebih dari itu? Tidak bisa dipungkiri bahwa gereja merupakan kumpulan dari orang-orang yang pernah terpuruk. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menjabarkan cara hidup mereka yang lama—tidak peduli, merusak diri, dan merugikan sesama (1Kor. 6:9-10). Namun di dalam Yesus, mereka diubahkan dan dipulihkan kembali. Lalu Paulus mendorong mereka yang telah diselamatkan itu untuk saling mengasihi, berlaku sabar dan murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, dan tidak melakukan yang tidak sopan (13:4-7).

Gereja sepatutnya menjadi sebuah ibasho, tempat kita semua dapat mengenal dan merasakan kasih Allah, terlepas apa pun pergumulan atau keterpurukan yang kita hadapi. Kiranya dunia yang sarat dengan penderitaan ini dapat mengalami belas kasihan Kristus dari semua orang yang mempercayai-Nya. —Poh Fang Chia

Hanya Allah yang dapat mengubah jiwa yang ternoda dosa menjadi mahakarya yang indah.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 37-39; Ibrani 3

Artikel Terkait:

Matahari yang Direnggut

“Kenapa, Tuhan?” berulang kali aku berteriak kepada Tuhan. Kenapa Tuhan tega memanggil Papa tepat di hari ulang tahun pernikahannya, di saat kami sedang begitu berbahagia? Aku kehilangan matahari yang selalu menyinari keluarga kami dengan senyuman, ketegasan, dan kebijaksanaannya. Baca kisah lengkapnya di dalam artikel ini.

Dipersatukan dalam Kristus

Minggu, 9 Oktober 2016

Dipersatukan dalam Kristus

Baca: Markus 3:13-19

3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil

3:15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.

3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,

3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,

3:18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,

3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. —Markus 3:14

Dipersatukan dalam Kristus

Ketika kita melihat daftar nama dalam Alkitab, kita mungkin cenderung melewatkannya begitu saja. Namun sebenarnya kita dapat menemukan banyak hal berharga di dalamnya, seperti dalam daftar nama 12 rasul yang dipanggil Yesus untuk melayani bersama-Nya. Banyak nama yang sudah tidak asing—Simon yang disebut Yesus sebagai Petrus, sang batu karang. Dua nelayan yang bersaudara, Yakobus dan Yohanes. Yudas Iskariot, si pengkhianat. Akan tetapi, kita bisa dengan mudah melewatkan fakta bahwa Matius si pemungut cukai dan Simon orang Zelot pasti pernah menjadi musuh.

Matius pernah memungut pajak untuk pemerintah Romawi. Oleh karena itu, di mata saudara-saudara sebangsanya orang Yahudi, Matius telah bekerja sama dengan pihak musuh. Para pemungut pajak dibenci karena praktik korup yang mereka lakukan dan karena mereka memaksa orang Yahudi untuk memberikan uang kepada otoritas lain di luar Allah. Di sisi lain, sebelum dipanggil oleh Yesus, Simon orang Zelot pernah bergabung dengan sekelompok kaum nasionalis Yahudi yang membenci kekuasaan Romawi dan berusaha menumbangkannya melalui cara-cara yang agresif dan penuh kekerasan.

Meskipun Matius dan Simon memiliki pandangan politik yang bertentangan, kitab-kitab Injil tidak mencatat adanya pertengkaran atau perkelahian di antara keduanya tentang hal tersebut. Rupanya mereka berhasil menanggalkan kesetiaan mereka yang dahulu ketika mereka mengikut Kristus.

Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Yesus, Allah yang menjadi manusia itu, kesatuan kita dengan sesama orang percaya juga akan semakin diteguhkan oleh ikatan Roh Kudus. —Amy Boucher Pye

Bapa, Anak, dan Roh Kudus, Engkau satu dalam harmoni sempurna. Kiranya Roh-Mu berdiam dalam kami agar dunia bisa melihat-Mu dan percaya.

Kesetiaan kita yang terutama adalah kepada Kristus, yang mempersatukan satu sama lain di antara kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 32-33; Kolose 1

Artikel Terkait:

Ketika Saudara Seiman Mengganggumu

Mungkin kamu pernah mengalaminya, ketika kamu menjadi marah atau kecewa karena beberapa hal yang dilakukan oleh saudara/saudari seimanmu di dalam Kristus. Apa yang dapat kita lakukan ketika kita kecewa dengan saudara-saudari kita?
Temukan 5 tips yang dibagikan Joshua selengkapnya di dalam artikel ini.

Saling Menolong

Kamis, 15 September 2016

Saling Menolong

Baca: 2 Korintus 1:3-7

1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,

1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

[Allah] menghibur kami . . . sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan. —2 Korintus 1:4

Saling Menolong

“Tubuh Kristus” adalah frasa misterius yang disebutkan berulang kali dalam Alkitab Perjanjian Baru. Rasul Paulus secara khusus menggunakan frasa itu sebagai gambaran tentang gereja. Setelah Yesus naik ke surga, Dia menyerahkan pelayanan-Nya kepada para pria dan wanita yang berdosa dan inkompeten. Sebagai kepala gereja, Dia memberikan tugas kepada murid-murid-Nya yang sering bimbang —juga kepadamu dan saya—untuk menjadi perpanjangan tangan, kaki, telinga, mata, dan suara-Nya.

Keputusan Yesus untuk berperan sebagai kepala yang tidak kasatmata dari sebuah tubuh yang besar dan terdiri dari banyak anggota itu berarti bahwa Dia sering mengharapkan kita untuk saling menolong di tengah penderitaan yang kita alami. Rasul Paulus mungkin membayangkan hal serupa ketika menulis, “[Allah] menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah” (2Kor. 1:4-5). Di sepanjang pelayanannya, Paulus benar-benar menerapkan prinsip itu, ketika ia mengumpulkan bantuan untuk korban kelaparan, mengutus rekan-rekan pelayanannya ke daerah-daerah yang bermasalah, dan mengakui karunia-karunia yang dimiliki orang percaya sebagai pemberian dari Allah sendiri.

Frasa “tubuh Kristus” mengungkapkan panggilan hidup kita dengan sangat baik—yakni untuk menjadi wakil Kristus di tengah dunia, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan. —Philip Yancey

Ya Tuhan, terima kasih Engkau selalu setia menghiburku saat aku terluka. Tunjukkanlah kepadaku siapa yang membutuhkan penghiburan dariku hari ini.

Kehadiran Allah menghibur kita; kehadiran kita menghibur sesama.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 22-24; 2 Korintus 8

Artikel Terkait:

Tugasku: Menangis dengan Orang yang Menangis

Mewawancarai keluarga yang sedanng berduka untuk menuliskan kisah tentang mereka adalah tugas Michele sebagai seorang jurnalis. Mendengar tugas itu saja sudah membuat kaki dan tangannya gemetar. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Baca selengkapnya di dalam artikel ini.