Mengasihi Seperti Yesus

Minggu, 23 April 2023

Baca: 1 Yohanes 3:11-18

3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. —1 Yohanes 3:18

Seorang pria muda yang mengenakan celana bahan dan kemeja rapi duduk di sebuah bangku stasiun sembari menunggu kereta di Atlanta, Georgia. Melihat pria itu kesulitan memasang dasi, seorang wanita tua mendorong sang suami untuk membantunya. Saat lelaki tua itu membungkuk dan mengajari si pemuda mengikat dasinya, seorang asing mengambil foto ketiganya. Ketika foto tersebut menjadi viral, banyak yang meninggalkan komentar positif tentang pentingnya berbuat baik kepada sesama.

Bagi orang percaya, kebaikan yang kita tunjukkan kepada orang lain mencerminkan perhatian dan kerelaan berkorban yang ditunjukkan Tuhan Yesus kepada orang-orang seperti kita. Itulah ungkapan kasih Allah, sesuatu yang juga Dia inginkan dari kehidupan murid-murid-Nya: “Kita harus saling mengasihi” (1Yoh. 3:11, penekanan ditambahkan). Yohanes menyetarakan kebencian terhadap seorang saudara dengan pembunuhan (ay.15). Kemudian ia menyebutkan Kristus sebagai teladan dari tindakan kasih yang nyata (ay.16).

Ungkapan kasih tanpa pamrih tidak harus berupa tindakan pengorbanan yang spektakuler. Kita hanya perlu mengakui bahwa semua manusia itu berharga karena mereka segambar dengan Allah, sehingga kita rela menempatkan kebutuhan mereka di atas kebutuhan kita sendiri . . . setiap hari. Kasih tanpa pamrih itu kita ungkapkan lewat momen-momen sederhana ketika kita memperhatikan kebutuhan orang lain dan melakukan apa yang kita bisa untuk menolong mereka—dengan hati yang dimotivasi oleh kasih. Yakinlah, pada saat kita mendahulukan orang lain, keluar dari zona nyaman kita, dan memberikan diri kita untuk melayani orang lain—terutama ketika kita tidak harus melakukannya, kita sedang mengasihi seperti Yesus, Tuhan kita. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Yesus memberikan perintah baru supaya “[kita] saling mengasihi” (Yohanes 13:34). Perintah ini sebenarnya adalah “perintah lama” (1 Yohanes 2:7), karena Allah telah memerintahkan setiap orang Israel untuk “[mengasihi] sesama [mereka] manusia seperti diri [mereka] sendiri” (Imamat 19:18). Perintah “baru” meningkatkannya ke standar kasih yang tertinggi: “Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34). Di sini, Rasul Yohanes mengingatkan orang percaya untuk meneladan kasih pengorbanan Yesus ini—“[Yesus Kristus] telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita” (1 Yohanes 3:16). Kasih sejati siap memberi dengan penuh pengorbanan dan murah hati (ay.17). Yohanes menasihati kita agar mengasihi dalam perkataan dan perbuatan kita (ay.18). Kasih seperti itu menjadi bukti paling nyata bahwa seseorang telah memiliki hidup baru (ay.14) dan “adalah anak Allah” (4:7 BIS). “Orang yang tidak mengasihi, tidak mengenal Allah; sebab Allah adalah kasih” (ay.8 BIS). —K.T. Sim

Mengasihi Seperti Yesus

Pernahkah kamu menerima ungkapan kasih tanpa pamrih dari seseorang? Bagaimana kamu dapat mengasihi orang lain tanpa pamrih minggu ini?

Bapa Mahakasih, tolonglah aku untuk melihat orang lain dengan hati yang rela berbelas kasihan dan meneruskan kasih tanpa pamrih di mana pun Engkau menempatkanku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk ajar kami untk bisa mengasihi serti engkau sdh mengasihi kami terlebih dlu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *