Makan Sehidangan dengan Raja

Senin, 11 Oktober 2021

Baca: 2 Samuel 9:6-13

9:6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: “Mefiboset!” Jawabnya: “Inilah hamba tuanku.”

9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.”

9:8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: “Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?”

9:9 Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya: “Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.

9:10 Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku.” Ziba mempunyai lima belas orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.

9:11 Berkatalah Ziba kepada raja: “Hambamu ini akan melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya.” Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.

9:12 Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah hamba-hamba Mefiboset.

9:13 Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.

Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja. —2 Samuel 9:11

Teman saya membawa seekor anak anjing liar yang baru tertabrak mobil untuk diperiksa di klinik. “Ia bisa bertahan hidup, tetapi kakinya harus diamputasi,” kata dokter hewan. “Apakah kamu pemiliknya?” Perkiraan biaya operasinya sangat besar, dan hewan ini butuh dirawat sampai pulih. “Saya pemiliknya sekarang,” jawab teman saya. Kebaikan hatinya membuat anak anjing itu memiliki masa depan yang lebih baik dalam pemeliharaan yang penuh kasih.

Mefiboset menganggap dirinya sendiri sebagai “anjing mati” yang tidak layak dikasihi (2Sam. 9:8). Kedua kakinya lumpuh karena kecelakaan, sehingga ia harus bergantung kepada orang lain untuk menjaga dan memenuhi kebutuhannya (lihat 4:4). Selain itu, stelah kematian kakeknya, Raja Saul, Mefiboset mungkin takut kalau-kalau Daud, raja yang baru, akan memerintahkan pembasmian semua musuh dan seterunya, seperti kebiasaan yang lazim dilakukan para penguasa pada masa itu.

Namun, karena kasihnya kepada Yonatan, sahabatnya, Daud memastikan bahwa putra Yonatan, Mefiboset, akan terlindung dengan aman dan diperlakukan seperti anaknya sendiri (9:7). Demikian juga kita, yang dahulu adalah musuh Allah dan harus dihukum mati, telah diselamatkan oleh Yesus Kristus dan diberikan tempat bersama Dia di surga untuk selama-lamanya. Itulah makna “dijamu dalam Kerajaan Allah” seperti digambarkan dalam Injil Lukas (Luk. 14:15). Itulah kita—anak-anak Raja! Sungguh melimpah kemurahan yang sebenarnya tidak layak kita terima! Karena itu, marilah datang kepada Allah dengan penuh syukur dan sukacita. —KAREN KWEK

WAWASAN
Daud membuat perjanjian dengan kawan karibnya, Yonatan (1 Samuel 20:12-17) bahwa bahkan sesudah Yonatan mati, Daud akan tetap memperlakukan keluarganya dengan kasih setia dan kebaikan yang tidak kunjung padam (Ibrani hesed, ay.14). 2 Samuel 9:6-13 mencatat bagaimana Daud, yang telah menjadi raja, memenuhi janji kepada Yonatan itu. Sebagai ahli waris takhta Saul, Mefiboset, anak Yonatan dan cucu Saul, seharusnya dibunuh di bawah kekuasaan baru. Namun, Daud malah memberikan Mefiboset seluruh tanah dan kekayaan Saul dan menunjuk hamba-hamba untuk mengurusnya. Ia bahkan menghormatinya sebagai pangeran, salah satu putra Daud sendiri. —K. T. Sim

Makan Sehidangan dengan Raja

Kapan kamu cenderung lupa bahwa Allah selalu menjaga dan memelihara kamu? Bagaimana perikop 2 Samuel 9:6-13 dapat menolong kamu untuk kembali mengingat pemeliharaan-Nya? 

Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah menyelamatkanku dan menjamuku untuk makan sehidangan dengan-Mu selamanya. Ingatkanlah aku bahwa aku ini anak-Mu yang Kaukasihi, dan mampukanlah aku untuk selalu memuji dan mempercayai-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 37–38; Kolose 3

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya,amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *