Pengharapan Adalah Untuk . . .

Sabtu, 23 Maret 2013

Pengharapan Adalah Untuk . . .

Baca: Ibrani 10:19-25

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. —Ibrani 10:23

Walaupun berusaha untuk tidak terkejut dengan hal-hal yang saya lihat akhir-akhir ini, saya tetap dikejutkan oleh tulisan pada kaos seorang wanita yang berjalan melewati saya di suatu pertokoan. Huruf-huruf tebal itu bertuliskan: “Hope Is For Suckers” (Pengharapan itu untuk Pecundang). Tentu saja, sikap naïf atau terlalu mudah percaya merupakan sikap yang bodoh dan berbahaya. Dan optimisme yang tidak berdasar dapat secara tragis berujung pada kekecewaan dan sakit hati. Meski demikian, sikap diri yang meniadakan pengharapan adalah cara pandang yang menyedihkan dan melecehkan hidup.

Pengharapan iman itu unik karena ini merupakan suatu kepercayaan yang teguh kepada Allah dan pada apa yang sedang dikerjakan-Nya di tengah dunia dan di dalam hidup kita. Pengharapan inilah yang dibutuhkan setiap orang! Penulis kitab Ibrani dengan jelas menegaskan pentingnya pengharapan ketika menuliskan, “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (Ibr. 10:23).

Memiliki pengharapan iman bukanlah sikap yang bodoh, karena pengharapan ini memiliki dasar yang kuat. Kita memegang teguh pengharapan yang telah kita terima di dalam Kristus karena Allah kita setia. Di dalam Dia, kita dapat mempercayakan apa pun dan segalanya yang akan kita hadapi pada hari ini dan sampai selamanya. Pengharapan kita dilandaskan pada sifat Allah yang dapat dipercaya, yang mengasihi kita dengan kasih yang tak berkesudahan. Jadi, tulisan di kaos itu tidaklah benar. Pengharapan bukanlah untuk pecundang; tetapi untuk siapa saja, termasuk Anda dan saya! —WEC

Tiada lain landasanku, hanyalah pada darah-Mu;
Tiada lain harapanku,
‘Ku bersandarkan nama-Mu. —Mote
(Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 120)

Pengharapan yang berlandaskan kepada Allah tidak akan runtuh oleh berbagai goncangan hidup.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. lenny
    lenny says:

    Terimakasih Bapa utk hari ini dan hari-hari depanku karena dengan kematianMu di kayu salib merupakan bukti dari pengorbanan kasihMu yang luar biasa dan tdk dpt aku bayar sekalipun dgn hidupku. Tapi dengan kebangkitanMu merupakan bukti nyata bahwa Yesus pengharapanku. Bapa berkuasa atas semua hidupku. Ajarilah aku humble utk mau terus dididik Engkau.

  2. Galih
    Galih says:

    Pengharapan kita kepada Tuhan Yesus Kristus membuat kita memiliki iman yang teguh dalam memperoleh keselamatan yang kekal. Gb us all.

Trackbacks & Pingbacks

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *