Adakah Kau di Sana?

Sabtu, 13 April 2019

Adakah Kau di Sana?

Baca: Keluaran 3:11-14

3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”

3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”

3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? —apakah yang harus kujawab kepada mereka?”

3:14 Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”

Bukankah Aku akan menyertai engkau? —Keluaran 3:12

Adakah Kau di Sana?

Ketika istrinya tertular penyakit yang berpotensi menyebabkan kematian, Michael berharap istrinya mengalami damai sejahtera seperti yang ia alami lewat hubungan pribadinya dengan Allah. Ia sudah pernah menceritakan tentang imannya kepada sang istri, tetapi istrinya tidak tertarik. Suatu hari, ketika sedang berjalan melewati sebuah toko buku, ada judul buku menarik perhatiannya: Allah, Adakah Kau di Sana? Karena tidak yakin pada reaksi istrinya bila diberi buku tersebut, Michael beberapa kali keluar-masuk toko itu sebelum kemudian membelinya juga. Ia cukup terkejut ketika istrinya mau menerima buku tersebut.

Buku itu menyentuh hati sang istri, dan ia mulai membaca Alkitab juga. Dua minggu kemudian, istri Michael meninggal dunia—dalam damai bersama Allah dan beristirahat dengan tenang karena meyakini Allah tidak akan pernah meninggalkannya.

Ketika Allah memanggil Musa untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir, Dia tidak menjanjikan kekuasaan kepada Musa. Akan tetapi, Dia menjanjikan kehadiran-Nya: “Aku akan menyertai engkau” (Kel. 3:12). Dalam pesan terakhir-Nya kepada para murid sebelum penyaliban, Yesus juga menjanjikan kehadiran Allah yang kekal, yang akan mereka terima melalui Roh Kudus (Yoh. 15:26).

Ada banyak hal yang dapat Allah berikan untuk menolong kita melewati berbagai tantangan hidup, seperti kenyamanan materi, kesembuhan, atau solusi cepat terhadap masalah-masalah kita. Kadang-kadang Dia melakukannya. Namun, anugerah terbesar yang Dia berikan adalah diri-Nya sendiri. Inilah penghiburan terbesar yang kita miliki: apa pun yang terjadi dalam hidup ini, Dia akan selalu menyertai kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. —Leslie Koh

WAWASAN

Kepastian penyertaan Allah bagi Musa dan umat Israel dinyatakan dengan kata Ibrani yang muncul empat kali dalam bacaan hari ini, yaitu hayah. Pada ayat 12, kata itu diterjemahkan menjadi, “Aku akan menyertai engkau.” Kata yang cukup kompleks ini juga merupakan nama pribadi Allah dalam perjanjian-Nya dengan Israel. Tiga kali kata ini diterjemahkan sebagai, “AKU ADALAH AKU” dalam ayat 14. Ketika dipakai sebagai kata benda penunjuk orang (nama), huruf-huruf penyusunnya dialihbahasakan menjadi “Yahweh”. Kata “TUHAN” yang ditulis dengan huruf kapital dalam berbagai versi terjemahan bahasa Indonesia juga berasal dari kata hayah, menyatakan keberadaan Allah yang kekal.
Yohanes 1:14 mencatat bahwa Firman Allah yang kekal “telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.” Juga dalam Injil Yohanes, Yesus menyebut diri-Nya sebagai Anak Allah yang kekal melalui berbagai pernyataan “Akulah,” salah satunya yang paling gamblang, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (8:58). —Arthur Jackson

Bagaimana Anda dapat dikuatkan oleh kehadiran Allah? Bagaimana Anda menjalani hidup secara berbeda karena tahu bahwa Dia menyertai setiap langkah Anda?

Tuhan, terima kasih untuk janji indah bahwa Engkau akan selalu bersamaku. Di tengah krisis dan rutinitas kehidupan ini, izinkan aku belajar mengandalkan kehadiran-Mu, karena aku tahu Engkau berjalan bersamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 22–24; Lukas 12:1-31

Handlettering oleh Tora Tobing

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Aneila C. Saragih Garingging
    Aneila C. Saragih Garingging says:

    Terimakasih Tuhan Yesus Engkau selalu menemani Q di manapun Q berada & tidak meninggalkan Q sendiri di saat aq jauh dr orang2 yg aq sayangi & menyayangiQ.Amen

  2. Denty
    Denty says:

    Menjalani hidup karena tau Allah menyertai langkah kita bisa diaplikasikan lewat cara kita menyelesaikan masalah yang ada tiap harinya, tidak perlu bersungut2, tidak perlu menyalahkan orang lain, hanya ttp berserah pada Tuhan saja. God bless

  3. Nover
    Nover says:

    Kita harus percaya bahwa Tuhan akan selalu bersama kita dan menguatkan kita dalam menjalani kehidupan ini.
    Andalkan Dia dalam hidupmu. Amin

  4. Grace
    Grace says:

    pada tanggal ini saya melaksanakan UTBK, dan renungan ini yang membuat saya semakin yakin dan percaya Tuhan yesus selalu bersama saya, selalu dan selamanya, Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *