Hilang Ingatan

Minggu, 24 Agustus 2014

Hilang Ingatan

Baca: Mazmur 118:1-14

118:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

118:2 Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

118:3 Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

118:4 Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

118:5 Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.

118:6 TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

118:7 TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.

118:8 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.

118:9 Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.

118:10 Segala bangsa mengelilingi aku–demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.

118:11 Mereka mengelilingi aku, ya mengelilingi aku–demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.

118:12 Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala seperti api duri, –demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.

118:13 Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.

118:14 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. —Mazmur 118:1

Hilang Ingatan

Ketika kita sedang menghadapi masa-masa sulit, adakalanya kita mungkin mengalami semacam amnesia rohani dan melupakan kasih karunia Allah. Namun ada satu cara yang baik untuk kembali memiliki hati yang bersyukur. Caranya adalah dengan menyediakan suatu waktu tertentu yang bebas dari segala gangguan untuk secara khusus mengingat pemeliharaan Allah bagi kita di masa lalu dan mengucap syukur pada-Nya.

Ketika bangsa Israel sedang mengembara di tengah padang gurun yang panas dan tandus, mereka mulai kehilangan ingatan akan kasih karunia Allah. Mereka mulai berpikir seandainya mereka masih berada di Mesir untuk menikmati semua makanan di sana (Kel. 16:2-3) dan kemudian mengeluh tentang kebutuhan mereka akan air minum (17:2). Mereka telah melupakan karya ajaib Allah yang membebaskan mereka dan bagaimana Dia telah melimpahi mereka dengan kekayaan (12:36). Mereka begitu dikuasai oleh pemikiran akan keadaan mereka saat itu dan melupakan pemeliharaan Allah yang begitu melimpah di masa lalu.

Sang pemazmur menantang kita: “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (Mzm. 118:1). Kata “kasih setia” itu mengacu pada kesetiaan Allah. Dia telah berjanji untuk selalu hadir untuk memperhatikan dan memelihara anak-anak-Nya.

Dengan mengingat perbuatan-perbuatan Allah secara spesifik dalam menyediakan kebutuhan kita di masa lalu, kita bisa memperbaiki cara pandang kita. Sungguh, untuk selama-lamanya kasih setia Allah bagi kita! —HDF

Nantikanlah Tuhan dari hari ke hari,
Kekuatan Dia beri dengan cara-Nya sendiri;
Tidak perlu khawatir, tidak perlu takut,
Dialah Allah kita yang selalu dekat. —Fortna

Mengingat pemeliharaan Allah di masa lalu memberikan pengharapan dan kekuatan untuk hari ini.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. Zie
    Zie says:

    Biarlah kami selalu bersyukur kepada-Mu ya Tuhan sbab Engkau baik, dan biarlah kami juga setia pada-Mu. Amin.

  2. galih
    galih says:

    ya TUHAN berikan kami hati dan jiwa kami yang damai, tenang, dan tidak khawatir agar kami selalu mengucap syukur atas apa yang Engkau berikan pada kami semua, karena pemberian-Mu pada kami semua selalu baik dan terbaik dari apa yang kami rencanakan. Gbu us all. Amien

  3. claudia
    claudia says:

    Terimakasih sudah mengingatkan saya agar tidak lupa ingatan atau amnesia rohani! Kasih setia Allah dlm hidup saya sangat luar biasa, baik dalam suka maupun duka. Maju terus RBC Indonesia!

  4. erykh
    erykh says:

    terima kasih buat sheringnya… yang mengingatkan aku betapa banyak pemeliharaan Tuhan dalam hidup ku di masa lalu dan mengajarkan kan aku untuk kembali bersyukur…biarlah lewat shernya…aku dapat kembali merubah cara pandang ku yang sebelumnya melupakan kasih karunia Tuhan hingga kembali menjadi anak-anak yang mau belajar bersyukur

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *