Dewa-Dewa yang Dicuri

Rabu, 10 Mei 2023

Baca: Kejadian 31:19-21; 32:22-30

31:19 Adapun Laban telah pergi menggunting bulu domba-dombanya. Ketika itulah Rahel mencuri terafim ayahnya.

31:20 Dan Yakub mengakali Laban, orang Aram itu, dengan tidak memberitahukan kepadanya, bahwa ia mau lari.

31:21 Demikianlah ia lari dengan segala harta miliknya. Ia berangkat, menyeberangi sungai Efrat dan berjalan menuju pegunungan Gilead.

32:22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.

32:23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.

32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.

32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.

32:26 Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”

32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”

32:28 Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.”

32:29 Bertanyalah Yakub: “Katakanlah juga namamu.” Tetapi sahutnya: “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!”

Engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang. —Kejadian 32:28

Seorang wanita bernama Ekuwa melaporkan benda miliknya yang hilang—sebuah patung pahatan dari kayu yang disembah keluarganya sebagai dewa. Karena yakin telah menemukan benda tersebut, petugas polisi mengundang Ekuwa untuk mengidentifikasinya. “Apakah ini dewa Anda?” tanya mereka. Ekuwa berkata sedih, “Bukan, dewaku jauh lebih besar dan lebih indah daripada itu.”

Sudah sejak lama manusia mencoba memberi wujud bagi konsep mereka tentang sosok ilahi, lalu berharap dewa buatan tangan itu dapat melindungi mereka. Mungkin itu sebabnya Rahel, istri Yakub, “mencuri terafim ayahnya” saat mereka melarikan diri dari Laban (Kej. 31:19). Akan tetapi, meskipun berhala-berhala disembunyikan di kemahnya, Allah tetap melindungi Yakub (ay.34).

Lalu, dalam perjalanan yang sama, Yakub bergulat dengan “seorang laki-laki” hingga fajar menyingsing (32:24). Yakub pasti tahu bahwa lawannya ini bukan manusia biasa, karena saat fajar tiba ia bersikeras, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku” (ay.26). Laki laki itu mengubah nama Yakub menjadi Israel (“bergumul melawan Allah”) lalu memberkatinya (ay.28-29). Yakub menamakan tempat itu Pniel (“wajah Allah”), dengan alasan, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!” (ay.30).

Allah itu—satu-satunya Allah sejati—jauh lebih besar dan lebih indah daripada apa pun yang pernah dibayangkan Ekuwa. Dia tidak dapat diukir, dicuri, maupun disembunyikan. Namun, seperti yang Yakub pelajari malam itu, kita dapat menghampiri-Nya! Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk menyebut Allah, “Bapa kami yang di sorga” (Mat. 6:9). —Tim Gustafson

WAWASAN
Rahel mencuri “terafim ayahnya” (Kejadian 31:19). Kata terafim ini dipakai beberapa kali di dalam Perjanjian Lama (lihat Hakim-Hakim 17:5; 18:14; 1 Samuel 15:23; 2 Raja-Raja 23:24), tetapi para ahli Alkitab tidak yakin bagaimana patung atau berhala keluarga itu digunakan. Mungkin berhala itu digunakan untuk berbagai fungsi, dari alat untuk praktik ramalan sampai lambang kedudukan untuk menyatakan siapa ahli waris yang sah dalam sebuah keluarga. Selanjutnya juga tidak jelas mengapa Rahel mencuri terafim ayahnya, karena berhala-berhala itu tidak disebut-sebut lagi dalam kisah Yakub maupun keturunannya. —J.R. Hudberg

Dewa-Dewa yang Dicuri

Bagaimana kamu menggambarkan Allah? Mungkinkah gagasan kamu mengenai Allah terlalu terbatas?

Bapa Surgawi, ampunilah aku karena memandang Engkau lebih kecil dan lebih rendah daripada diri-Mu yang sesungguhnya. Tolonglah aku untuk menerima kenyataan yang sebenarnya mengenai diri-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 10-12; Yohanes 1:29-51

Bagikan Konten Ini
48 replies
  1. Tine
    Tine says:

    Shalom semua, aku sangat diberkati sekali dengan sate hari ini, aku mau sharing sedikit karena firman ini sangat menguatkan aku, karena beberapa hari ini aku merasa seperti dikucilkan karena iman ku kristen oleh beberapa teman ku, aku percaya bahwa Allah itu satu dan sejati, aku percaya tidak perlu ada pembelaan karena Tuhan tidak butuh dibela, tapi aku merasa sedih karena terus disudutkan dengan apa yang aku imani, tapi firman Tuhan kali ini sangat menguatkan dan aku percaya bahwa Allah yang aku sembah itu nyata, terima kasih admin.

  2. Hendrik Hutabarat
    Hendrik Hutabarat says:

    amin amin amin amin amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

  3. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amim

  4. Yuliana Langun
    Yuliana Langun says:

    Tuhan Yesus itu dashyat 🙏😇
    dia luar biasa dlam khdpan kami
    amin .

  5. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Terima kasih atas Renungan Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnn 😇🙏✨

  6. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk yg baik engkau adalah allah yg hdp sumber kekuatan kami di hdpku ajar kami untk mempercayai emgkau allah yg layak di sembah tiada yg lain hanya engkau yesus allah yg hdp yg berkuasa di dlm hdpku untk selama 2 nya amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *