Tantangan untuk Melayani
Kamis, 6 April 2023
Baca: Yohanes 13:3-15
13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
13:7 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”
13:10 Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.”
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.”
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. —Matius 20:28
Meski baru berusia tiga belas tahun, DeAvion menyambut tantangan untuk melayani orang lain. Ia dan ibunya pernah mendengar cerita tentang seorang pria yang meminta anak-anak untuk memotong rumput lima puluh pekarangan secara cuma-cuma selama liburan musim panas. Fokus mereka adalah membantu para veteran, ibu tunggal, penyandang disabilitas, atau siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Penggagasnya (yang sudah memotong rumput lima puluh pekarangan di lima puluh negara bagian) membuat tantangan tersebut untuk mengajarkan pentingnya etos kerja dan pengabdian kepada masyarakat. Meski cuaca panas dan ada beragam aktivitas lain yang dapat diikuti oleh remaja sepertinya pada musim panas, DeAvion memilih untuk melayani orang lain dan menuntaskan tantangan tersebut.
Tantangan untuk melayani juga diberikan kepada orang-orang percaya. Pada malam sebelum Dia mati untuk seluruh umat manusia, Yesus menyantap makan malam bersama sahabat-sahabat-Nya (Yoh. 13:1-2). Yesus sangat menyadari penderitaan dan kematian yang akan segera dihadapi-Nya, tetapi Dia kemudian berdiri, melilitkan kain lenan pada pinggang-Nya, lalu membasuh kaki murid-murid-Nya (ay.3-5). “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu” (ay.14).
Yesus, Hamba yang rendah hati dan teladan kita, peduli kepada manusia. Dia menyembuhkan orang buta dan sakit, mengajarkan kabar baik mengenai kerajaan-Nya, dan menyerahkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya. Kristus mengasihi Anda; karena itu tanyakanlah kepada-Nya, siapa yang Dia ingin agar kamu layani minggu ini. —ANNE CETAS
WAWASAN
Pada zaman Alkitab, membasuh kaki adalah tugas pelayan yang paling rendah. Hampir tidak pernah terdengar bahwa seorang tuan membasuh kaki pelayannya (Yohanes 13:6-8,13-16).
Namun, Yohanes membuka pasal 13 dengan mengatakan bahwa Yesus mengasihi umat kepunyaan-Nya—sampai akhir. Kristus mengambil peranan sebagai hamba untuk membasuh kaki dari orang-orang yang akan meninggalkan-Nya beberapa jam kemudian (Markus 14:50). Mengasihi seperti Yesus berarti melayani dengan rendah hati, bahkan kepada mereka yang mengecewakan kita. Demikianlah cara Allah mengasihi kita. —Jed Ostoich

Apa makna terbesar kasih dan belas kasihan Allah bagi kamu? Bagaimana kamu dapat menggunakan karunia dan bakat kamu untuk melayani orang lain?
Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku bagaimana aku dapat mengasihi sesama dengan kasih yang Kau tunjukkan kepadaku.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 4-6; Lukas 9:1-17
amien
tolonglah aku Bapa agar terus bisa melayani Mu
Amin.
Amen
Amin
Amin
Amen
Melayani dengan rendah hati sekali pun sama orang yang mengecewakan kita
Amin
Amin
amin amin amin amin amin ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
Amin
Amin…
amin
Aminnnn 😇😇😇ðŸ™
amin
Terima kasih Tuhan Engkau telah menyertai kami sepanjang hidup, terima kasih telah menyukupkan kami baik dalam hal pendidikan, pekerjaan dan banyak hal dalam hidup kami,
Terpujilah NamaMu kekal selamanya,
Amin
amin
Amin ðŸ™
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
AMIN 😇
Amin
Amin
Amin
ðŸ™
amin
amin😇ðŸ™
Saling mengasihi. Amin.
Amin
Amin ya bpk yg baik beri. kemampun untk bisa melayani sama seperti engkau sdh melayani. pakai hdp kami. untk kemulyaan namamu ya bpk amin
Amin
Ameb
AMEN TUHAN
Amin