Mukjizat Keselamatan

Senin, 26 September 2022

Baca: Yohanes 11:38-44

11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.

11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”

11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!”

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”

Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah? —Yohanes 11:40

Hidup Kevin Lynn, seorang blogger, sempat hancur berantakan. Dalam sebuah artikel baru-baru ini, ia menulis: “Saya sudah menodongkan pistol ke kepala saya . . . Dan Allah secara ajaib melangkah ke dalam kamar dan hidup saya. Saat itu, saya sungguh-sungguh menemukan apa yang sekarang saya tahu adalah Allah.” Allah campur tangan dan mencegah Lynn mengambil nyawanya sendiri. Dia memenuhi hati Lynn dengan keyakinan dan mengingatkannya pada kehadiran-Nya yang penuh kasih. Alih-alih menyimpan sendiri perjumpaan yang luar biasa ini, Lynn membagikan pengalamannya kepada dunia, membuat pelayanan melalui YouTube untuk membagikan kisah transformasinya hidupnya dan juga kisah-kisah orang lain.

Ketika Lazarus—teman dan pengikut Yesus—mati, banyak yang menganggap Yesus terlambat (Yoh. 11:32). Lazarus sudah empat hari dikuburkan sebelum Kristus tiba, tetapi Dia mengubah momen penderitaan tersebut menjadi mukjizat saat Dia membangkitkan Lazarus dari kematian (ay.38). “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (ay.40).

Seperti Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian kepada hidup, Dia menawarkan kepada kita hidup yang baru melalui diri-Nya. Dengan mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib, Kristus telah membayar lunas upah dari dosa kita dan memberikan pengampunan ketika kita menerima anugerah-Nya. Kita dibebaskan dari belenggu dosa, diperbarui oleh kasih-Nya yang tak berkesudahan, dan diberikan kesempatan untuk mengubah arah kehidupan kita. —Kimya Loder

WAWASAN
Setelah Yesus mengetahui bahwa Lazarus sakit berat, Dia menunggu dua hari sebelum berangkat ke rumah para saudara perempuan Lazarus, Maria dan Marta (Yohanes 11:1-6). Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba, Lazarus telah berada dalam kubur selama empat hari (ay.17), karena memperhitungkan satu hari perjalanan berita untuk sampai kepada-Nya dan sehari lagi bagi-Nya untuk sampai ke Betania. Jadi, Lazarus mungkin telah meninggal dunia ketika Yesus menerima berita bahwa Lazarus sakit keras. Empat hari itu signifikan, karena di iklim yang panas, jenazah Lazarus pasti sudah sangat membusuk (ay.39). Seandainya Yesus segera berangkat dan membangkitkan Lazarus, para penentang-Nya bisa saja menolak kebangkitan itu, dengan mengatakan bahwa Lazarus tidak mati, melainkan hanya koma atau tidur yang lelap. Hal itu juga signifikan karena pada zaman itu ada orang-orang Yahudi yang percaya bahwa jiwa orang mati melayang-layang di atas tubuhnya selama tiga hari, dengan berharap dapat masuk lagi. Namun, dengan empat hari yang telah berlalu, harapan itu pun pupus. —Alyson Kieda

Mukjizat Keselamatan

Apa saja keajaiban karya Allah yang telah mengubah hidup kamu? Bagaimana kamu dapat menggunakan kesaksian kamu untuk membawa orang lain lebih dekat kepada-Nya?

Bapa Surgawi, terkadang aku menganggap remeh karya-Mu yang mengubah hidupku. Terima kasih, karena Engkau tidak pernah menyerah atas diriku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 1-2; Galatia 5

Bagikan Konten Ini
52 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *