Lubang di Dinding

Selasa, 6 September 2022

Baca: Amsal 25:16-28

25:16 Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya.

25:17 Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.

25:18 Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.

25:19 Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.

25:20 Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.

25:21 Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.

25:22 Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.

25:23 Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah.

25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.

25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

25:26 Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik.

25:27 Tidaklah baik makan banyak madu; sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu.

25:28 Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya. —Amsal 25:28

Suatu hari, saya menemukan ada yang memakan tanaman bunga saya. Sehari sebelumnya, bunga-bunga saya masih bermekaran dengan indahnya, tetapi sekarang hanya batangnya yang tersisa. Saya mengelilingi halaman dan menemukan lubang seukuran kelinci di pagar kayu rumah saya. Kelinci memang lucu, tetapi hewan-hewan yang mengganggu itu bisa memakan habis bunga-bunga di taman dalam hitungan menit.

Saya bertanya-tanya, mungkinkah ada “penyusup” yang menghancurkan kuntum-kuntum karakter Allah dalam hidup saya? Amsal 25:28 berkata, “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.” Pada zaman kuno, tembok melindungi kota dari serangan musuh. Namun, celah kecil pada tembok tersebut dapat menyebabkan seluruh kota diserang.

Ada banyak amsal yang berbicara tentang pengendalian diri. “Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya,” tulis sang penulis yang bijak (25:16). Pengendalian diri adalah buah Roh yang menjaga dan melindungi kita dari kerentanan akibat ketidaksabaran, kepahitan, keserakahan, dan hal-hal lain yang berpotensi mengganggu dan menghancurkan tuaian Allah dalam hidup kita (lih. Gal. 5:22-23). Pengendalian diri berarti memiliki pikiran yang sehat, sehingga kita waspada dan sigap menambal lubang-lubang pada dinding kehidupan kita.

Ketika memeriksa hidup saya, terkadang saya dapat melihat lubang-lubang yang membuat saya rentan. Itulah hal-hal yang membuat saya jatuh bangun terhadap godaan, atau yang membuat saya sering merasa tidak sabaran. Betapa saya membutuhkan pikiran yang sehat dan pengendalian diri dari Allah, agar saya terlindung dari para penyusup yang merusak! —ELISA MORGAN

WAWASAN
Apa perbedaan antara amsal dan janji di dalam Alkitab? Janji adalah suatu pernyataan yang selalu benar setiap waktu. Sebaliknya, amsal-amsal yang terdapat dalam kitab Amsal adalah ujaran yang benar secara umum dan diperoleh dari pengamatan terhadap hidup. Amsal-amsal mengandung hikmat yang diperoleh dari kehidupan di antara orang-orang berdosa dan bobrok, sedangkan janji diberikan oleh Allah yang kekal dan tidak berubah. Kita dapat percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya, sedangkan amsal dapat menjadi suatu kebenaran tergantung dari tanggapan seseorang terhadap suatu keadaan. —J.R. Hudberg

Lubang di Dinding

Lubang apa saja yang kamu temukan pada dinding hati kamu? Bagaimana buah pengendalian diri dari Allah dapat menolong melindungi hidup kamu dari penyusup?

Ya Allah, tumbuhkanlah buah pengendalian diri dalam hidupku agar aku terhindar dari para penyusup yang merusak.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 148-150; 1 Korintus 15:29-58

Bagikan Konten Ini
50 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan Serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. arial
    arial says:

    pengendalian diri… sesuatu yang pernah dimiliki dengan kuat, namun belakangan hilang tanpa terkendali… semoga pengendalian diri ini kembali kuat & konsisten

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin bahwa setiap org percaya nganperlu takut jkarna allah kita yg dasyat selalu melindungi kemana setiap anak tuhan selalu melindungi di mana kita berada amin ya hpk

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *