Melenturkan Otot-Otot Iman

Kamis, 14 Juli 2022

Baca: Mazmur 46

46:1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian. (46-2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

46:2 (46-3) Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;

46:3 (46-4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela

46:4 (46-5) Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.

46:5 (46-6) Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

46:6 (46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.

46:7 (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

46:8 (46-9) Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi,

46:9 (46-10) yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!

46:10 (46-11) “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

46:11 (46-12) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! —Mazmur 46:11

Di kebun binatang, saya duduk untuk beristirahat dekat kandang kungkang. Hewan itu sedang bergelantung terbalik, dan terlihat sangat nyaman dalam posisi diam sama sekali. Saya menghela napas. Karena masalah kesehatan, tidak mudah bagi saya untuk tetap diam. Saya ingin terus bergerak dan berbuat sesuatu. Saya jengkel pada keterbatasan saya dan ingin berhenti merasa begitu lemah. Namun, setelah memperhatikan si kungkang, saya melihat bagaimana ia mengulurkan satu tangan, mencengkeram dahan lain, lalu terdiam lagi. Sikap diam membutuhkan kekuatan. Untuk dapat merasa tabah dengan gerak lambat atau bahkan sepenuhnya diam seperti kungkang tadi, saya tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan otot yang luar biasa. Untuk mempercayai Allah dalam setiap musim kehidupan saya yang sulit, saya butuh kekuatan supernatural.

Dalam Mazmur 46, penulis menyatakan bahwa Allah tidak hanya memberi kita kekuatan, melainkan Dia sendirilah kekuatan kita (ay.2). Apa pun yang menimpa kita, “Tuhan semesta alam menyertai kita” (ay.8). Pemazmur kembali mengulangi kebenaran ini dengan penuh keyakinan (ay.12).

Seperti kungkang, perjalanan kita hari lepas hari sering kali membutuhkan langkah pelan dan sikap diam untuk jangka waktu yang lama, sesuatu yang rasanya sangat sulit. Ketika bergantung pada Allah yang tidak pernah berubah, kita dapat mengandalkan kekuatan-Nya, apa pun rencana dan kecepatan yang dianggap Allah tepat bagi kita.

Meski kita terus berjuang menghadapi penderitaan atau bergumul dalam penantian akan sesuatu, Allah yang setia selalu hadir. Di saat kita tidak merasa kuat, Dia akan menolong kita melenturkan otot-otot iman kita. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Ayat terakhir dari Mazmur 46 berbunyi, “TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub” (ay.12), mengulang seruan di ayat 8. Mungkin acuan kepada kepastian perlindungan dalam Allah itulah yang membuat Martin Luther menulis salah satu himne yang paling dikenal sejak masa silam, “Allahmu Benteng yang Teguh” (Kidung Jemaat No. 250). Namun, gambaran perlindungan Allah itu tidak terbatas pada pernyataan-pernyataan tadi saja. Di ayat 2, kita melihat Allah sebagai “tempat perlindungan”, “kekuatan”, dan “penolong dalam kesesakan.” Bani Korah, penulis Mazmur 46, menyebutkan satu-satunya tanggapan yang masuk akal kepada pengenalan bahwa perlindungan kita hanya ditemukan dalam Pencipta kita: “Sebab itu kita tidak akan takut” (ay.3). Allah sendiri memberi kita dorongan semangat di ayat 11: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” Di dalam dunia dengan banyak hal yang bisa kita takutkan ini, Allah kita menawarkan kehadiran-Nya (ay.12), karena Dia sendirilah keselamatan kita. —Bill Crowder

Melenturkan Otot-Otot Iman

Kapan kamu pernah mengalami kekuatan Allah memampukan kamu menjalani masa-masa berdiam diri? Ketika merenungkan karakter-Nya yang tidak berubah, bagaimana hal itu dapat memampukan kamu untuk bertekun?

Allah Mahakuasa, terima kasih karena Engkau memberiku kesempatan untuk melenturkan otot-otot imanku dengan mempercayai Engkau sebagai kekuatanku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 10-12; Kisah Para Rasul 19:1-20

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Mynameis Chicky
    Mynameis Chicky says:

    sangat memberkati, ketika saya khawatir menghadapi ujian Tugas akhir besok. melalui renungan hari ini saya di kuatkan dan iman saya diteguhkan untuk percaya pada Allah saja

  3. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Amin, terima kasih atas renungannya. Tuhan aku percaya bahwa Engkaulah kekuatanku dan tempat perlindunganku. Mampukan aku untuk berdiam diri dan mengandalkan kekuatan dari Engkau selalu.

  4. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Aminn, terima kasih atas Renungan Firmannya. Tuhan Yesus Memberkati kita semua, Aminnn 😇🙏✨

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *