Tentang Doa, Debu, dan Bintang
Minggu, 25 Juli 2021
Baca: Kejadian 15:1-6
15:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.”
15:2 Abram menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.”
15:3 Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.”
15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.”
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang. —Kejadian 15:5
Lara dan Dave sangat ingin memiliki anak, tetapi dokter mengatakan mereka tidak akan bisa memilikinya. Lara bercerita kepada seorang teman: “Aku pun datang kepada Allah dan terus terang mencurahkan isi hatiku.” Setelah itu, ia dan Dave berbicara dengan pendeta mereka, yang memberi tahu mereka tentang adanya layanan adopsi di gereja. Setahun kemudian pasangan itu diberkati dengan seorang bayi laki-laki yang mereka adopsi.
Dalam Kejadian 15, Alkitab menceritakan sebuah percakapan yang terus terang antara Allah dan Abram. Allah berkata kepada Abram: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar” (ay.1). Namun, Abram yang tidak yakin akan janji Allah tentang masa depannya menjawab dengan terus terang: “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak” (ay.2).
Allah sudah pernah berjanji kepada Abram, “Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya” (13:16). Sekarang, Abram—dalam suasana hati yang sangat wajar—mengingatkan Allah akan janji-Nya. Namun, Allah menjawab dan meyakinkan Abram dengan menyuruhnya: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya” untuk menunjukkan bahwa kelak keturunannya akan tidak terhitung jumlahnya (15:5).
Sungguh baik Allah, karena Dia tidak hanya berkenan atas permohonan Abram yang terus terang, tetapi juga dengan lembut meyakinkan Abram kembali! Di kemudian hari, Allah mengganti namanya menjadi Abraham (“Bapa sejumlah besar bangsa”). Seperti Abraham, kamu dan saya boleh berterus terang mencurahkan isi hati kita kepada Allah dan percaya bahwa Dia akan melakukan yang terbaik untuk kita dan orang lain. —James Banks
WAWASAN
Abram berada di Ur-Kasdim ketika Allah memerintahkannya pindah ke Kanaan (Kejadian 15:7; Kisah Para Rasul 7:2-4). Allah menjanjikan Abram negeri baru, keturunan yang banyak, dan berkat besar (Kejadian 12:1-3). Ia berusia tujuh puluh lima tahun ketika tiba di Kanaan (ay.4-6). Setelah Abram berpisah dari Lot, Allah mengulang janji-Nya tentang tanah dan keturunan (13:14-17). Beberapa tahun kemudian (kemungkinan Abraham baru memasuki usia delapan puluhan, karena Ismael lahir ketika Abraham berusia delapan puluh enam tahun, 16:16), Allah meneguhkan janji-janji itu ke dalam perjanjian resmi (15:5-7). Karena Sarai, istrinya, mandul, dan Abram masih belum mempunyai anak, janji itu terasa mustahil (11:30; 15:2). Bahwa “Percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (15:6) adalah kali pertama doktrin pembenaran oleh iman diungkapkan dalam Alkitab. Paulus mengutip Kejadian 15:6 untuk menunjukkan bahkan Abraham pun dibenarkan oleh iman (Roma 4:3; Galatia 3:6; lihat juga Yakobus 2:23). —K.T. Sim
Menurut kamu, bagaimana perasaan Abraham ketika Allah menguatkan hatinya dalam masa yang sangat sulit tersebut? Percakapan terus terang apa yang perlu kamu miliki dengan Allah hari ini?
Bapa Surgawi yang penuh kasih, terima kasih karena Engkau memperhatikan hidupku, sampai kepada hal-hal yang terkecil. Tolonglah aku agar tetap dekat kepada-Mu dalam doaku hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 37-39, Kisah Para Rasul 26
Amen Tuhan Yesus
.AmiN.
amin
Amin
Aminnâ¤ï¸ðŸ˜‡
jangan pernah ragu dengan kasih Tuhan di hidup kita.
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™
Amin😇
Amin
Amin…
AMIN
Amin
amin
Amin. Selamat hari minggu dan selamat beribadah ðŸ™
Tuhan aku sedang menyukai sesorang, terkadang dia baik namun terkadang ia acuh tak acuh kepada ku, terkadang aku merasa ia juga suka padaku namun terkadang tidak. aku bingung .. bantu aku Tuhan untuk mengerti apa yg sebenarnya ia rasakan ..ðŸ™ðŸ™
Amin. Selamat hari minggu buat kita 😇
Amin. 😇
Amin
terimakasih atas renungannya hari ini
Amin
Amin…terimakasih renungan pagi minggu ini..selamat pagi…selamat hari Minggu
aminðŸ™ðŸ»
Terimakasi Tuhan Yesus,kuasai kami untuk salalu berubah menjadi layak di hadapan-Mu,Tolong kami untuk selalu mendalkan Tuhan dan bersyukur di setiap saat dan kondisi kami aminðŸ™ðŸ»
Amin😊
amin
Amin
Amin
Terima kasih, Tuhan 💗
Amin
amin
Amen. God always love us â£ï¸
amin
amien
amin Tuhan Yesus memberkati
amin
Amin ðŸ™
Amin
Amin
Amin 💙ðŸ™ðŸ»
Amin
amin!
Amin
terima kasih Tuhan Yesus, haleluya amin
2021 07 25 – 22:29
CMI
Dalam doa yang sungguh kepada Tuhan ada janji besar Nya untuk hidup kita
Tuhan akan memberikan segala yang terbaik. Amin.
amin
amin
Aminnnnn…
Terima kasih sahabatku, telah beri kekuatan utk tetap setia dan percaya Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat. Amin
Tengkyuuu Jesus buat setiap Janji janji mu