Berkembang Bagi Yesus

Senin, 26 Juli 2021

Berkembang Bagi Yesus

Baca: Yohanes 13:31-35

13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.

13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.

13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.

13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Perintah baru Kuberikan kepadamu: Kasihilah satu sama lain. Sama seperti Aku mengasihi kalian, begitu juga kalian harus saling mengasihi. —>Yohanes 13:34 BIS

Berkembang Bagi Yesus

Saya tidak berterus terang waktu dihadiahi bunga tulip oleh anak perempuan saya. Ia membawakan saya oleh-oleh umbi bunga tulip dari Amsterdam yang dikemas dalam sebuah kotak khusus. Saya mencoba menampilkan wajah gembira saat saya menerimanya, sekalipun saya benar-benar gembira bisa bertemu lagi dengan anak saya. Akan tetapi, tulip bukanlah bunga yang saya sukai. Bunga itu cepat berkembang tetapi juga cepat layu. Sementara itu cuaca di bulan Juli juga terlalu panas untuk menanam tulip.

Meski demikian, di akhir September, akhirnya saya menanam umbi tulip pemberian anak saya—sambil memikirkan tentang dirinya sehingga saya menanamnya dengan penuh cinta. Setiap kali mencungkil, perasaan sayang saya pada umbi bunga itu semakin bertumbuh. Sesudah menanam semuanya, saya menepuk-nepuk tanahnya dan memberkati umbi-umbi bunga itu, “Tidurlah yang nyenyak,” sambil berharap akan melihat bunga-bunga tulip bermekaran pada musim semi yang akan datang.

Proyek sederhana itu menjadi pengingat sederhana tentang perintah Allah agar kita saling mengasihi, sekalipun adakalanya kita tidak saling menyukai. Dengan tidak memandang kekurangan orang lain, kita dimampukan Allah untuk mengasihi mereka, termasuk ketika hubungan kita “memanas.” Seiring dengan berjalannya waktu, sikap saling mengasihi akan berkembang di antara kita. “Dengan demikian,” kata Yesus, “semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (yoh. 13:35). Setelah dibersihkan oleh-Nya, kita diberkati dan berkembang, seperti yang terjadi pada bunga-bunga tulip saya pada musim semi—persis saat anak perempuan saya datang berkunjung di akhir pekan. “Hai, lihat apa yang berkembang!” seru saya dengan gembira. Ya, bunga itu, tetapi juga saya. —Patricia Raybon

WAWASAN
Yohanes 13:31-35 terjadi segera setelah Yudas meninggalkan tempat Perjamuan Terakhir untuk mengkhianati Yesus (ay.26-30). “Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: ‘Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia’” (ay.31). Bentuk kata kerja yang digunakan di sini menunjukkan pemuliaan sedang dan sudah terjadi, meski kematian dan kebangkitan Yesus belum terjadi. Bentuk ini sering disebut “kata kerja sempurna yang bersifat nubuat”, yang menunjukkan kepastian terjadinya suatu peristiwa di masa mendatang, sehingga disebutkan seolah-olah telah terjadi. Sepanjang Alkitab, para nabi sering kali menyatakan nubuat dengan cara ini, untuk menunjukkan kepastian tentang apa yang akan terjadi. Yang menarik, cara Injil Yohanes merujuk kepada peristiwa-peristiwa tersebut berbeda dengan Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas). Injil Sinoptik mengacu kepada kematian Yesus sebagai kehinaan-Nya, bukan pemuliaan-Nya. Akan tetapi, Yohanes terus-menerus menyebut salib sebagai bagian dari pemuliaan Yesus. —Julie Schwab

Siapakah yang Allah ingin kamu kasihi, walaupun orang tersebut tidak terlalu kamu sukai? Apa yang dapat kamu lakukan untuk lebih menunjukkan kasih Kristus kepadanya?

Tuhan Yesus, bersihkanlah hatiku agar aku dapat belajar mengasihi sesamaku dalam Engkau.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 40-42; Kisah Para Rasul 27:1-26

Bagikan Konten Ini
64 replies
« Older Comments
  1. Claudia Angraeni Purba
    Claudia Angraeni Purba says:

    pas banget firman-nya dengan yg saya alami. seperti di tempat kerja saya, banyak yg ga suka sama saya dan saya jg biasa aja ke mereka. walaupun mereka sprti ga anggap saya, tp sy slalu brusaha untuk ngobrol membahas pekerjaan..

    Ya Tuhan..berilah hamba kesabaran, berilah hamba hati yg lebih mengasihi lagi orang2 yg tidak suka dengan hamba..

    AMIN

  2. Tety Vera hayati br.ginting
    Tety Vera hayati br.ginting says:

    amin🙏🏻.
    Tuhan Yesus selalu kuasai aku dan hatiku untuk selalu mengampuni sekeliling ku
    amin🙏🏻

  3. Junita Marzelona
    Junita Marzelona says:

    Amin. Rabu, 28 Juli 2021 merupakan hari pengumuman adik saya masuk diperguruan tinggi negeri, semuanya saya pertaruhkan hanya ke dalam tangan Pengasihan-Mu Ya Bapa. Amin

  4. Siska Tandy
    Siska Tandy says:

    terpujilah Allah Bapa yang maha kuasa, bersihkan hatiku Tuhan, agar semua tutur kata dan perilakuku dapat menjadi berkat bagi sesama. amin

  5. Mindo Siahaan
    Mindo Siahaan says:

    Terima kasih atas renungan ini, sesuai dengan keadaan saya saat ini, sedang bergumul mengasihi orang-orang yg terus menerus menyakiti hati saya tapi tidak merasa bersalah sama sekali.

  6. Rubi
    Rubi says:

    2021 07 26 – 6:00
    CMI

    Tuhan memberi kuasa sehinggga kita dapat mengasihi semua orang bahkan orang yang secara pribadi tidak kita sukai

  7. Sabam Laurensius Simanjuntak
    Sabam Laurensius Simanjuntak says:

    mengasihi orang yang tidak kita sukai itu adalah kasih sebenarnya. menjadikan keinginan Allah di atas keinginan kita. ya, ego kita harus kita buang sehingga bukan kita lagi yg bekerja dalam diri kita melainkan Roh Kudus yg memimpin kita di dalam kasih utk berbuat baik kepada sesama. terima kasih Tuhan untuk pengajaran Mu, Engkau sungguh mulia.

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *