Hidup yang Luar Biasa

Rabu, 2 Juni 2021

Hidup yang Luar Biasa

Baca: 1 Petrus 2:9-12

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

2:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.

2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

Kelakuanmu di antara orang yang tidak mengenal Tuhan haruslah sangat baik. —1 Petrus 2:12 BIS

Hidup yang Luar Biasa

Saya mengetahui tentang Catherine Hamlin, seorang ahli bedah yang luar biasa asal Australia, saat membaca berita kematiannya. Di Etiopia, Catherine dan suaminya mendirikan satu-satunya rumah sakit di dunia yang dikhususkan untuk menyembuhkan para perempuan dari trauma fisik dan mental yang diakibatkan oleh fistula obstetrik, suatu cedera pada saat persalinan yang umumnya dialami para ibu di negara-negara berkembang. Semasa hidupnya, Catherine disebut-sebut telah merawat lebih dari 60.000 perempuan.

Hamlin masih rajin bekerja di rumah sakit pada usia sembilan puluh dua tahun, dan setiap hari mengawali aktifitasnya dengan minum secangkir teh serta mempelajari Alkitab. Kepada orang-orang yang mengagumi ketekunannya, Hamlin menyatakan bahwa dirinya adalah orang Kristen biasa yang hanya melakukan pekerjaan yang telah dipercayakan Allah kepadanya.

Saya sangat bersyukur telah membaca tentang hidupnya yang luar biasa. Bagi saya, Hamlin menjadi contoh yang mengagumkan dari dorongan yang diberikan Kitab Suci kepada orang percaya untuk menjalani hidup sedemikian rupa sehingga orang-orang yang menolak Allah pun dapat melihat “perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah” (1Ptr. 2:12).

Kuasa Roh Allah, yang memanggil kita keluar dari kegelapan rohani untuk masuk dalam hubungan pribadi dengan-Nya (ay.9), juga sanggup mengubahkan pekerjaan atau pelayanan kita menjadi kesaksian tentang iman kita. Apa pun kelebihan atau keahlian yang dikaruniakan Allah, kita dapat membuatnya lebih berarti dan berpengaruh ketika kita melakukannya dengan maksud membawa jiwa-jiwa untuk mengenal Dia.—LISA M. SAMRA

WAWASAN
Dengan tegas, Rasul Petrus menyebut para pembaca Yahudi dan bangsa-bangsa lain sebagai “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” (1 Petrus 2:9; lihat juga Keluaran 19:5-6). Yang disebutkan berikutnya sungguh di luar dugaan. Petrus mendorong bangsa pilihan tersebut untuk memikul status yang istimewa dan mulia itu dengan kerendahan hati sebagai “pendatang dan perantau” (1 Petrus 2:11-12). Pertentangan ini—bangsa yang istimewa tetapi terasing (menderita)—teramat penting. Sejak semula, Allah menyebutkan bahwa orang-orang seperti Adam, Hawa, Abram, Ishak, dan Yakub (yang kemudian dinamakan Israel) terpilih untuk membawa kebaikan bagi seluruh dunia. Namun, menjadi “umat pilihan Allah” (1:1 BIS) tidak hanya berarti mendapat perlakuan khusus. Kita dipilih untuk menunjukkan kepada sesama kita apa artinya mengalami kehadiran, kekuatan, dan sukacita Allah di dalam Kristus ketika kita berada dalam kelemahan. —Mart DeHaan

Apa panggilan Allah atas hidupmu? Apa yang Dia ingin lakukan? Bagaimana dapat melakukannya hari ini bagi Kristus?

Tuhan Yesus, kiranya kasih dan anugerah-Mu terlihat nyata lewat perkataan dan perbuatanku hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 17-18; Yohanes 13:1-20

Bagikan Konten Ini
48 replies
  1. Lenni Manoe Lado
    Lenni Manoe Lado says:

    Amin Ya Bapa semoga apapun yang saya lakukan dan perbuat berkenan dihadapanMu. Amen

  2. Riana Elisabeth
    Riana Elisabeth says:

    Amin.
    trima kasih atas renungan dan firmanNYA, sungguh menguatkan, kiranya melalui renungan ini kita bisa bertumbuh bersama di dalam Kristus Yesus. Amin.

  3. Devy Sormin
    Devy Sormin says:

    Tuhan Yesus jika memang menjadi sesorang bidan adalah panggilan hidupku kiranya jadikan aku saluran berkatMU

  4. merry christmarini
    merry christmarini says:

    Mampukan aku menjadi saksi Kasih Mu ya TUHAN melalui seriap peran yang Engkau percayakan🙏

  5. rico art
    rico art says:

    Terima kasih atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi. terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  6. Tety Vera hayati br.ginting
    Tety Vera hayati br.ginting says:

    Amin 🙏🏻.
    Tetap kuasai aku dan sertai aku dan beri aku berkat kasih dapah engkau saja Tuhan,agar aku mampu menyatakan anugrahmu di dalam kubku dapat dari-Mu lewat dari diriku yaitu dari terlihatnya nyata perkataan ku dan juga perbuatan ku yang membuat kamu termuliakan lagi dan makin disembah lagi dan di percaya lagi engkau lah satu satu nya sang juruselamat kami ,amin🙏🏻.

  7. Pak Pinok
    Pak Pinok says:

    Amin ,,jadikan terang dan garam di tengah2 aktivitas dan komunitas ku,,supaya melalui iman dan ketekunanku,,boleh menjadi berkat bagi orang2 yang berada di sekitarku,,amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *