Lingkaran Pelangi

Jumat, 28 Mei 2021

Lingkaran Pelangi

Baca: Kejadian 9:12-17

9:12 Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:

9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.

9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,

9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.

9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.”

9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.”

 

Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. —Kejadian 9:13

Lingkaran Pelangi

Ketika sedang asyik mendaki gunung, Adrian mendapati dirinya berada di atas awan-awan yang melayang rendah. Dengan sinar matahari di belakangnya, Adrian mengarahkan pandangannya ke bawah dan melihat tidak saja bayangannya, tetapi juga fenomena indah yang disebut spektrum Brocken. Fenomena itu menyerupai lingkaran pelangi yang melingkari bayangan seseorang. Hal itu terjadi ketika sinar matahari membias pada awan-awan di bawah. Adrian menyebutnya sebagai momen “ajaib” yang sangat meng-gembirakan hatinya.

Kita bisa membayangkan betapa terpesonanya Nuh ketika melihat pelangi untuk pertama kalinya. Bukan hanya indah dipandang, cahaya yang dibiaskan dan aneka warna yang muncul itu datang bersama janji Allah. Setelah air bah yang menghancurkan bumi, Allah meyakinkan Nuh, dan “segala makhluk yang hidup” sejak saat itu, bahwa “segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup” (Kej. 9:15).

Bumi ini masih mengalami banjir dan cuaca buruk lainnya yang mengakibatkan kehilangan yang sangat besar, tetapi pelangi adalah janji bahwa Allah tidak akan pernah lagi menghukum dunia dengan banjir yang menenggelamkan seluruh dunia. Janji setia-Nya itu dapat mengingatkan kita bahwa meskipun kita masing-masing akan mengalami kehilangan dan kematian jasmani di dunia ini—baik karena penyakit, bencana alam, kejahatan, atau usia lanjut—Allah menopang kita dengan kasih dan penyertaan-Nya melewati berbagai kesulitan yang kita hadapi. Sinar matahari yang membiaskan aneka warna mengingatkan kita akan kesetiaan Allah untuk memenuhi bumi dengan makhluk hidup yang segambar dengan-Nya dan memancarkan kemuliaan-Nya kepada sesama.—Kirsten Holmberg

WAWASAN
Kata perjanjian (Kejadian 9:12-17) adalah terjemahan dari kata Ibrani ber-eeth’. Kata yang sering dipakai di Perjanjian Lama ini (hampir 280 kali) menyampaikan gagasan seperti persekutuan, kesepakatan, atau ikatan antara dua atau lebih orang. Suatu perjanjian membuat para pesertanya terikat syarat-syarat yang telah ditetapkan. Perjanjian dapat bersifat sepihak, dengan satu pihak memegang komitmen-komitmen yang dibuatnya sendiri. Sedangkan dalam pengaturan lainnya, beberapa pihak menyetujui syarat-syarat tertentu. Perjanjian yang dibuat Allah dengan Nuh bersifat sepihak. Ada empat unsur penting: pihak-pihak yang terlibat, syarat-syarat, hasil, dan jaminan. Dalam perjanjian Nuh, pihak-pihak yang terlibat adalah Allah, Nuh dan keturunannya, serta bumi (ay.12,13,16); syarat-syaratnya adalah bahwa manusia akan beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi (ay.1,7); hasilnya adalah pelestarian bumi dan manusia oleh Allah (ay.11,15); dan jaminannya adalah pelangi (ay.12-17). —Arthur Jackson

Bagaimana janji Allah menenteramkan kamu di tengah terjadinya berbagai bencana alam? Siapa dalam hidupmu yang membutuhkan kemuliaan Allah terpancar dari dirimu?

Terima kasih, ya, Allah, untuk kesetiaan-Mu melindungi dan memelihara diriku dengan menjaga hukum alam yang berlaku atas ciptaan-Mu. Tolonglah aku memancarkan kemuliaan-Mu kepada orang-orang di sekelilingku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 4-6; Yohanes 10:24-42

Bagikan Konten Ini
61 replies
Newer Comments »
  1. Lias
    Lias says:

    Amin Allah Tuhanku Yesus, bantulah hambaMu ini Bapa. Sekarang sampai sepanjang masa. Amen

  2. Tety Vera hayati br.ginting
    Tety Vera hayati br.ginting says:

    Amin 🙏.
    Terimakasi Tuhan ku bersyukur kepada mu Masi kau beri nikmat merasakan berkat -berkat yang kurasakan,atas firman mu ini Tuhan,tetap tolong aku dan bekerja didalam hidup ku agar diriku bisa menjadi berkat kepada sekelilingku,agar terpancar rencana mu di hidup ku dan di sekeliling ku dan termulialah nama-Mu saja,aku tetap percaya akan terjadi apa pun yg terjadi di hidup ku adalah kehendak-Mu agar aku mengenal engaku dan membuat satu satu nya sang juru selamat dan membuat aku percaya akan hidup setia untuk mu dan percaya janji janji-Mu.
    amin🙏.

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak Berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang- orang disekitar kami dari segala macam pe nyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah Kehendakmu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  4. Carla Katib
    Carla Katib says:

    Saya ingat ketika bencana alam yang menimpa Kota Palu 28 Sep 2018, saya rasa kan bagaimana Tuhan mengatur rencana agar saya selalu selamat. Terimakasih Tuhan Yesus.🥺😇💖

  5. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Terima kasih untk penyertaanmu untk kasihmu. bpk wla kami menghadapi setiap kesulitan hdp tetapi tuhan en

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *